Filsafat Warna Sebuah Bangunan Perintah Bulanan

33

3. Menggambarkan Roda yang Terus - Menerus Berputar Tanpa Henti

Tao Gambar III: Roda Kehidupan Sumber: Dokumentasi pribadi Kehidupan digambarkan seperti di atas. Terus berlangsung tiada henti. Mengintari dalam lingkaran tanpa ada titik henti. Sebagai contoh: antara besar dan kecil. Seperti percakapan yang terjadi antara Tikus dan Kucing sebelumnya. Dari besar menjadi kecil, dari kecil menjadi besar, dari besar menjadi kecil, begitu seterusnya. Contoh lainnya seperti yang terdapat pada Leman 2007, bahwa dari miskin menjadi kaya, dari kaya menjadi miskin, dari gagal menjadi sukses, dari sukses menjadi gagal, dsb.

4. Tidak Ada Kesempurnaan di Dunia Ini

Adanya titik hitam di bagian yang berwarna putih dan titik putih di warna hitam, menandakan bahwa tidak ada kesempurnaan di dunia ini Leman: 2007. Seperti yang terdapat pada percakapan antara Tikus dan Kucing sebelumnya. Tidak ada kata kecil dan besar yang abadi. Yang Terbesar adalah sesuatu yang tak terlingkupi, sedangkan Yang Terkecil adalah sesuatu yang tidak memiliki bentuk. Yang Terbesar dan Yang Terkecil adalah milik nir, kosong, Yang - Tiada. 34

9. Han Fei Tzu, Penganut Fa Chia

Han Fei Tzu adalah keturunan keluarga raja di Negara Han yang meninggal pada 233 SM. Sebelum Han Fei Tzu, ada tiga kelompok penyusun mazhab fa. Pertama adalah Shen Tao, berpandangan bahwa shih kekuasaan faktor yang penting dalam pemerintahan. Kedua, Shen Pu Hai berpandangan bahwa shu seni dalam mengurus masalah dan memperlakukan manusia sebagai faktor yang penting. Ketiga, Raja Shang berpandangan bahwa fa hukum atau peraturan yang penting. Han Fei Tzu berpandangan bahwa ketiga faktor tersebut sama - sama penting dalam pemerintahan. Sedangkan mazhab fa dari Han Fei Tzu, adalah: penguasa yang cerdas menjalankan peraturan - peraturannya sejalan dengan Alam Ketuhanan dan memperlakukan manusia seakan - akan dia adalah seorang yang memiliki Sifat Ketuhanan. Sejalan dengan Alam Ketuhanan artinya dia tidak melakukan hal yang salah. Dan seakan - akan dia adalah seorang yang memiliki Sifat Ketuhanan artinya dia tidak mengalami kesulitan. Inti ajaran yang terkandung dalam mazhab fa adalah pemberian hukuman dan imbalan Fung: 2007.

a. Cara Menjalankan Pemerintahan

Cara menjalankan pemerintahan yang benar, yakni: langkah pertama membuat hukum atau peraturan fa. Hukum atau peraturan tersebut disebarluaskan di tengah masyarakat. Masyarakat harus mematuhi hukum atau peraturan tersebut. Karena penguasa memiliki kekuasaan shih, maka dia dapat memberi imbalan dan hukuman kepada siapa saja. Masyarakat yang melanggar 35 hukum atau peraturannya, akan mendapatkan sebuah hukuman darinya, sebaliknya diberikan sebuah imbalan bagi masyarakat yang mematuhinya. Dengan adanya hukuman dan imbalan tersebut, masyarakat akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan Fung: 2007. Ketika seorang menteri membuat sebuah tuntutan, maka penguasa memberikan kepadanya pekerjaan menurut apa yang dituntutnya tersebut. Jika hal - hal yang dilakukannya berhubungan dengan pekerjaan tersebut dan pekerjaan tersebut sesuai dengan yang dia katakan dapat dikerjakan, maka dia memperoleh imbalan. Jika tidak, maka memperoleh hukuman. Menurut Fung 2007, jika penguasa runtut memberi imbalan serta hukuman, maka orang - orang yang tidak berkompeten tidak akan berani menerima jabatan pemerintahan meskipun ditawarkan kepadanya. Sehingga tinggallah orang - orang yang berkompeten yang mampu mengisi posisi jabatan pemerintahan yang akan dapat memenuhi tugasnya. Disinilah letak shu artinya penguasa memiliki seni dalam memperlakukan manusia, sehingga manusia memperoleh penanganan tanpa mengetahui bagaimana cara menangani mereka. Penguasa yang benar adalah tidak berbuat sesuatupun, akan tetapi tidak ada sesuatupun yang tidak dikerjakan. Tuhan adalah Yang - Tiada, menciptakan Yang - Ada. Oleh karenanya, Dia tidak memiliki sifat seperti Yang - Ada. Yang - Tiada tidak melakukan apapun, akan tetapi tidak ada sesuatu yang tidak dikerjakan. Penguasa yang cerdas menjalankan peraturan - peraturannya sejalan dengan Alam Ketuhanan, dan memperlakukan manusia seakan - akan dia adalah seorang yang memiliki Sifat Ketuhanan. 36

10. Tung Chung Shu, Peleburan Yin Yang Chia

Tung Chung Shu, lahir pada 179 SM di daerah bagian Selatan provinsi Hopei dan meninggal pada 104 SM. Keseluruhan ajaran yang terkandung di dalamnya dikaitkan dengan yin yang chia Fung: 2007.

a. Peleburan Mazhab Yin Yang dengan Mazhab Confucianisme

Negara Chin berhasil menyatukan seluruh China. Mereka unggul dalam peperangan. Negara ini dikenal dengan negaranya Macan dan Srigala kejam. Oleh karenanya, berhasil menaklukkan lawannya. Dengan jalan menaklukkan yang disertai pembunuhan ini, mereka dapat menyatukan seluruh China Fung: 2007. Akan tetapi Dinasti Chin hanya bertahan sekitar 15 tahun. Kekaisarannya diserang oleh pihak yang tidak suka terhadap kekejamannya, hingga akhirnya Kaisar Pertama meninggal. Kemudian diganti oleh Dinasti Han. Dinasti Han berkeinginan untuk membangun keteraturan sosial dan politik baru untuk menyatukan dunia Fung: 2007. Tung Chung Shu atau penganut Confucianisme mengusulkan sebuah politik baru kepada Dinasti Han, yakni: sistem ujian examination. Dengan sistem tersebut, golongan para pegawai pemerintahan yang mengatur negara, tidak berdasarkan asas keturunan bangsawan atau kekayaan lagi, tetapi didasarkan atas hasil yang dicapainya dalam serangkaian ujian periodik yang dilaksanakan oleh pemerintah secara serempak di seluruh negara, dan terbuka bagi seluruh anggota masyarakat. Mencius berkata, “Orang yang tidak suka membunuh manusia akan mampu menyatukan dunia” Fung: 2007.