Bunga Teratai 1. Lambang Kesempurnaan
192
manusia hanya satu, yaitu kebaikan. Di dalam sifat dasar manusia terdapat empat permulaan, yaitu perasaan simpati, perasaan malu dan segan, perasaan rendah hati
dan kebersamaan, serta memahami antara yang benar dan salah. Perasaan simpati permulaan rasa kemanusiaan, perasaan malu dan segan permulaan kebajikan,
perasaan rendah hati dan kebersamaan permulaan kesopanan, serta pemahaman terhadap yang benar dan salah permulaan kebijaksanaan. Rasa kemanusiaan,
kebajikan, kesopanan, dan kebijaksanaan, adalah kebaikan manusia. 5. Lambang Maklhuk Spiritual
Ornamen Burung Phoenix melambangkan maklhuk spiritual. Maklhuk ini merupakan salah satu maklhuk spiritual dari Naga, Qilin, dan Kura - kura. Dia bisa
naik ke langit, oleh karenanya dilambangkan maklhuk spiritual. Lambang tersebut sesungguhnya menggambarkan filsafat China. Maksud dari maklhuk spiritual
adalah Yang Tiada. Burung Phoenix sedang naik ke atas terbang sama artinya dengan sesuatu yang berada dalam tubuh manusia sedang keluar ke atas. Yang
keluar tersebut adalah Yang Tiada. Kejadian ini dinamakan dengan kenirwanaan kosong kembali. Manusia kembali ke keadaannya yang sebenarnya yaitu kosong
Yang Tiada. Untuk dapat mencapai kenirwanaan atau penyatuan dengan Yang Tiada, seseorang harus membuang pengetahuan, karena pengetahuan hanya untuk
menciptakan perbedaan. Seseorang harus identik dengan keseluruhan Alam Semesta. Ketika pengetahuan telah terbuang, maka tidak ada lagi perbedaan, semua
manusia, hewan, tumbuhan, segalanya, adalah dirinya. Dia telah menyatu dengan Yang Tiada. Sesungguhnya segala sesuatu adalah Yang Tiada. Ini yang dinamakan
dengan pengetahuan yang bukan pengetahuan. Jika seseorang telah menyatu dengan dirinya sebenarnya yaitu Yang Tiada, maka di dunia ini dia akan melakukan
pengembangan yang bukan pengembangan. Pengembangan adalah kegiatan untuk mewujudkan suatu kebaikan. Seseorang yang telah menyatu dengan Yang Tiada,
maka dia tidak terikat dengan yin dan yang, kebaikan maupun keburukan. Oleh karenanya, di dunia ini dia melakukan segala sesuatu akan tetapi yang dilakukan
tersebut tidak mengharapkan pengaruh apapun baik itu pengaruh baik. Ini yang dinamakan dengan pengembangan yang bukan pengembangan. Seseorang yang
√ -
-
193
telah mencapai kenirwanaan, dia masih memiliki tugas lain yang tiada lain adalah tugas sehari - hari yang dilakukan manusia, karena dia masih dalam wujud manusia.
Dia melakukan segala sesuatu selayaknya yang dilakukan manusia pada umumnya dalam kesehariannya, akan tetapi yang dilakukannya tersebut hanya sekedar
melakukan, tidak mengandung tujuan sama sekali. Dia hanya melakukan karena hal itu memang harus dia lakukan sebagai wujud manusia. Seperti misalnya makan
setiap hari, akan tetapi tidak pernah menelan sebutir padi. Dia hanya melakukan, akan tetapi perbuatannya tersebut tanpa bertujuan kembali.