Versi Pertama Asal - Muasal Kata Klenteng

60 bangunan Sekolah Dasar modern pertama dan diberi sebuah nama Tiong Hoa Hwee Koan THHK. Berdasarkan Akta Pendirian No. 24 tanggal 19 Juni 1907, sekolah ini mengajarkan metode pendidikan yang berbeda dengan sekolah China tradisional. Akan tetapi kelangsungan tempat pendidikan semasa Kolonial Belanda ini hanya bertahan hingga tahun 1938. Kemudian sekolah ini ditutup karena mendapat tekanan dari Pemerintah Belanda. Pada tahun 1938 - 1947, bangunan THHK yang telah mengalami keterpurukan tersebut, digunakan sebagai sekolah dan tempat ibadah serta asrama bagi para biksu. Selanjutnya memasuki tahun 1948 dikelola oleh Yayasan Pendidikan Tjoeng Hoa. Yayasan tersebut mendirikan sekolah Tie Ie Siao Siek. Akan tetapi hanya berlangsung hingga tahun 1958. Pada tahun 1959 - 1970, berubah menjadi Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN. Meskipun bangunan YPPN dan bangunan Klenteng berdempetan batas, akan tetapi fungsi dan pengelolanya berbeda. YPPN dikoordinasi dan diselenggarakan oleh sejumlah Gereja Kristen Indonesia GKI dan berfungsi sebagai tempat pendidikan, sedangkan Klenteng berfungsi sebagai tempat peribadatan masyarakat China di kota Yogyakarta yang sekarang dibawah pengelolaan Yayasan Bhakti Loka. Dengan letaknya yang berdempetan tersebut, maka tidak mengherankan jika dahulu halaman depan Klenteng sering digunakan sebagai lapangan olahraga siswa - siswi YPPN. 61 Meskipun Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta lebih menekankan kepada ajaran Taoisme dan Konghucu, akan tetapi tetap menyediakan tempat peribadatan bagi penganut kepercayaan Tri Dharma Tao, Konghucu, dan Buddha. Sebagai bangunan yang bergaya arsitektur China, Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta memiliki unsur tradisional budaya China yang lebih kental jika dibandingkan dengan bangunan - bangunan bergaya arsitektur China lainnya. Bangunan Klenteng kaya akan motif hias yang mencerminkan nilai - nilai filosofis China. Seluruh ornamentasi pada Klenteng tersebut selain memiliki fungsi estetik juga kaya akan makna simbolis.