Cara Menjalankan Pemerintahan Han Fei Tzu, Penganut Fa Chia

38 rakyatnya, artinya dia adalah tuan bagi mereka, suami adalah kang bagi sang istri, dan ayah adalah kang bagi sang anak Fung: 2007. Di samping kang yang tiga terdapat juga ch ’ang yang lima. Ch’ang berarti suatu norma, dan ch ’ang yang lima adalah lima kebajikan, yaitu: jen rasa kemanusiaan, yi rasa keadilan, li kesopanan, ritual - ritual, aturan - aturan tentang perilaku yang baik, chih kebijaksanaan, dan hsin keyakinan Fung: 2007. Ch’ang yang lima adalah kebajikan - kebajikan pada seorang individu, dan kang yang tiga merupakan etika kemasyarakatan. Gabungan kata ch’ang - kang memiliki arti hukum - hukum moral. Manusia harus mengembangkan sifat dasarnya sesuai dengan hukum - hukum moral Fung: 2007.

d. Segala Sesuatu Cenderung Mendekat kepada Hal yang Sama Dengannya

Keseluruhan Alam Semesta adalah satu mekanisme. Jika salah satu bagian darinya keluar dari aturan, maka yang lainnya juga akan keluar dari aturan. Segala sesuatu cenderung mendekat kepada hal yang sama dengannya dan menjauh dari hal yang berbeda dengannya Fung: 2007. Sebagai contoh: jika perilaku manusia baik, maka Alam Semesta yang lainnya juga ikut baik atau normal. Akan tetapi jika perilaku manusia buruk, maka Alam Semesta yang lainnya juga ikut buruk atau di luar kewajaran.

e. Persatuan yang Kokoh

Persatuan yang kokoh dapat diraih dengan tidak ada perbedaan antara dirinya dengan yang lain keseluruhan Alam Semesta, sehingga tidak ada 39 perbuatan mementingkan diri - sendiri, yang ada hanyalah satu yang tidak terbedakan, yakni: Keseluruhan Yang Besar. Menurut Fung 2007, contoh persatuan yang kokoh, yakni: mereka tidak senang melihat sumber kekayaan alam yang tidak dikembangkan, sehingga mereka mengembangkannya, akan tetapi pengembangan ini tidak untuk kepentingan diri - sendiri. Harta benda yang mereka miliki diperuntukkan guna mendidik anak - anak muda. Rasa cinta kasih diperuntukkan kepada anak - anak yatim, para janda, keterbelakangan mental, dsb.

11. Hsuan Hsueh, Mazhab Neo - Taoisme

Neo - Taoisme merupakan sebuah istilah baru yang pada abad ke-3 dan ke-4 M dikenal sebagai hsuan hsueh yang berarti pengetahuan gelap. Kata hsuan berarti gelap, sulit dimengerti, misterius. Tao digambarkan hsuan dari hsuan, yaitu misteri dari berbagai misteri. Hsuan hsueh merupakan kelanjutan dari Taoisme.

a. Segala Sesuatu Tidak Bisa Dijangkau

Seorang tamu bertanya kepada Yueh Kuang tentang arti pernyataan segala sesuatu tidak bisa dijangkau. Yueh Kuang tidak memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut, tetapi dengan segera menyentuh buku dengan tangkai sapu, seraya berkata, “Apakah dia terjangkau atau tidak ?” Tamu tersebut menjawab, “Ya, terjangkau.” Yueh Kuang kemudian mengangkat buku tersebut, seraya berkata, “Apabila dia memang terjangkau, bagaimana mungkin dia bisa 40 diangkat ?” Fung: 2007. Menyentuh buku dengan jari atau sesuatu yang lain, biasanya telah dianggap menjangkau buku. Akan tetapi menurut Yueh Kuang apabila jangkauan itu benar - benar terjangkau, maka tentu dia tidak bisa diangkat. Karena buku bisa diangkat, maka yang tampaknya terjangkau itu sebenarnya tidaklah terjangkau. Dengan menggunakan istilah dari jangkauan, dia telah menemukan kebenaran kehidupan.

b. Tao adalah Kosong

Menurut Fung 2007, Hsiang Kuo berkata, “Tao sesungguhnya kosong.” Segala yang ada berasal dari yang bukan ada kosong. Dari kosong muncul diri-Nya. Dari diri-Nya muncul diri-Nya, begitu seterusnya. Ciptaan Tao ibarat kita saat bercermin. Orang yang ada dalam cermin adalah diri kita sendiri. Artinya bahwa segala sesuatu itu sesungguhnya hanya satu, yaitu kosong.

c. Wu Wei

Kebanyakan manusia berpikir bahwa jika manusia ingin berusaha dan bekerja keras, maka tentu akan sukses. Pemikiran seperti ini salah. Kita harus ingat bahwa kodrati manusia memiliki batasan. Oleh karenanya, yang benar adalah menggunakan cara - cara cerdik atau taktik daripada sekedar mengandalkan otot. Untuk mencapai hasil optimal, kita harus selaras dengan alam, jangan berjuang melawan arus, melainkan mengalir bersamanya. Dengan demikian, kita mendapat hasil optimal meski tanpa tindakan wu wei Leman: 2007.