Definisi Ornamen Fungsi Ornamen

58 sedangkan Tang berarti rumah. Khe Ren Tang berarti rumah peristirahatan tamu Tionghoa: 2011. Para pedagang pada masa ribuan tahun yang lalu, bepergian dari kota ke kota untuk berdagang. Di tengah perjalanan, mereka selalu mengunjungi tempat peristirahatan tersebut untuk beristirahat sejenak. Kemudian tempat tersebut ditambahkan juga sebuah tempat persembahyangan kepada Thien dan para dewa - dewi oleh pengurus rumah peristirahatan tersebut. Lama - kelamaan tempat tersebut menjadi ramai dan kini dikenal sebagai tempat peribadatan Tionghoa: 2011. 2. Fungsi Klenteng Klenteng dilihat dari segi fungsi, dapat digunakan sebagai tempat antara lain sebagai berikut: a. Tempat Peribadatan Klenteng digunakan sebagai tempat untuk ibadah penganut Tao, Konghucu, dan Buddha atau komunikasi antara manusia dengan Tuhan. b. Tempat Sosial Selain sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga dapat digunakan untuk kepentingan sosial, seperti: tempat bersedekah, tempat peristirahatan bagi orang - orang yang sedang dalam perjalanan jauh, sebagai tempat untuk perayaan - perayaan China yang masih bersifat tradisional seperti upacara - upacara, dsb. c. Tempat Politik Tempat ini juga dapat digunakan sebagai tempat persebaran agama. 59

3. Gambaran Umum Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta

Berdasarkan sejarah, Klenteng Kwan Tee Kiong atau lebih dikenalnya Klenteng Tjen Ling Kiong merupakan Klenteng tertua di Yogyakarta yang dibangun pada tahun 1881 hingga 1907 di atas tanah sultan ground hadiah dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII tepatnya di Jalan Poncowinatan No. 16 Kelurahan Cokrodiningratan Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. Uniknya bangunan Klenteng tersebut menghadap ke Selatan yang dimaksudkan untuk menghormati Kraton Yogyakarta. Pendiri tempat ibadah tersebut ialah N. V. Kian Gwan Tjan, N. V. Kiem Bo Tjan, Hiap Soen Tjan, dan Kong Sen Tjan. Klenteng tersebut menempati bangunan seluas 6244 m², yang terdiri dari bagian ruangan halaman depan, ruangan utama, ruangan samping, dan ruangan belakang. Klenteng yang terletak di Utara pasar Kranggan ini dikelola oleh Yayasan Bhakti Loka. Yayasan ini mengelola dua Klenteng Yogyakarta yaitu Klenteng Kwan Tee Kiong dan Vihara Buddha Prabha atau yang lebih dikenal dengan Klenteng Hok Tik Bio Gondomanan yang berdiri pada tahun 1991. Klenteng Hok Tik Bio lebih menekankan pada ajaran Buddhis dan merupakan tempat kebaktian kepada Hok Tik Sin atau Dewa Bumi. Sedangkan Klenteng Kwan Tee Kiong lebih menekankan pada ajaran Taoisme dan Konghucu. Dahulu semasa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta sempat eksis memiliki fungsi yang berbeda yaitu sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan, area untuk kebudayaan, dan olahraga. Pada tahun 1907, bangunan China tersebut selain sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat mengenyam pendidikan. Di masa tersebut didirikan sebuah