14
b. Segala Sesuatu secara Lengkap Ada dalam Diri Kita
Menurut Fung 2007, seseorang yang mempraktikkan chung dan shu rasa kemanusiaan yaitu saling mengasihi satu sama lain, maka sikap egoisme yang
mementingkan diri - sendiri dapat direduksi. Jika sikap tersebut dapat direduksi, maka seseorang akan merasakan tidak ada lagi perbedaan antara dirinya dengan
yang lain, dan dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan antara dirinya dengan Alam Semesta. Artinya, seseorang menjadi identik dengan Alam Semesta secara
keseluruhan. Hal ini membawa kepada suatu kesadaran bahwa segala sesuatu secara lengkap ada dalam diri kita.
Hal ini sedikit berbeda dengan Lestie 2001, akan tetapi pada dasarnya intinya sama, bahwa seseorang yang menyatu dengan diri sejatinya Yang Tiada,
maka dia merasakan bahwa segala sesuatu secara lengkap ada dalam dirinya. Semua manusia, hewan, tumbuhan, dsb adalah dirinya. Sesungguhnya segala
sesuatu di Alam Semesta adalah Yang Tiada. Dia mengisi segala sesuatu yang beranekaragam ini. Seseorang merasakan bahwa segala sesuatunya berbeda,
karena seseorang terikat dengan tubuh ini, manakala dia telah menemukan diri sejatinya, maka semuanya adalah satu dirinya.
5. Hui Shih, Filsuf Ming Chia
Hui Shih, salah satu filsuf mazhab ming, lahir pada 350 SM di Negara Sung dan meninggal pada 260 SM. Para anggota mazhab ming dikenal dengan
pien che ahli debat, ahli berbantahan. Pien che mengatakan bahwa dirinya telah menyatukan persamaan dan perbedaan, dan memisahkan sifat keras dan sifat
putih. Dirinya telah membuktikan yang tidak mungkin menjadi mungkin dan
15 mengiyakan hal yang ditolak orang lain. Dirinya telah menentang pengetahuan
semua filsuf dan menyangkal semua argumen yang berlawanan dengannya. Ajaran yang terkandung dalam mazhab ini memusatkan pada nama - nama Fung:
2007. a. Relativitas
Yang terkecil adalah sesuatu yang tidak memiliki bentuk. Yang terbesar adalah sesuatu yang tidak terlingkupi. Istilah yang terbesar dan yang terkecil
dalam dunia aktual merupakan nama yang bersifat relativ bisa berubah Fung: 2007. Untuk menjelaskan teori di atas, disediakan sebuah contoh, yakni: ketika
Sungai Kuning mengalami banjir, roh yang menguasai sungai tersebut merasa bangga dengan kebesarannya, bergerak dari sungai menuju lautan. Di sana dia
bertemu dengan roh yang menguasai lautan dan menyadari bahwa sungainya meskipun besar, tetapi sesungguhnya kecil jika dibandingkan dengan lautan.
Tetapi ketika dengan penuh kekaguman, dia berbicara dengan roh yang menguasai lautan, yang disebut terakhir ini menjawab bahwa dia sendiri dalam hubungannya
dengan langit dan bumi tiada lebih daripada sebutir padi yang terletak di dalam gudang yang besar.
Yang terkecil adalah sesuatu yang tidak memiliki bentuk. Yang terbesar adalah sesuatu yang tidak terlingkupi. Dari pernyataan tersebut dapat dipetik
sebuah ajaran bahwasannya tidak memiliki bentuk dan tidak terlingkupi berarti nir kosong dialah Tao Yang - Tiada. Segala sesuatu yang terletak di luar ruang
dan bangun memang berbeda - beda, tetapi sesuatu yang terletak di dalam ruang dan bangun adalah satu, yaitu Tao Yang - Tiada.