9 dia mengukuhkan orang lain, dan karena ingin mengembangkan dirinya, maka dia
mengembangkan orang lain. Mampu menarik garis persamaan yang berpangkal dari dirinya untuk memperlakukan yang lain.
e. Mengenal Ming
Confucius memberikan sebuah gambaran untuk menjelaskan tentang Ming, yaitu: jika prinsip - prinsip yang dia miliki bisa berlaku di dunia ini, maka
itulah Ming. Dan jika prinsip - prinsip itu dibuang begitu saja, maka itupun tetap Ming. Dia berusaha semaksimal mungkin tetapi hasilnya diserahkan kepada Ming.
Ming adalah Takdir atau Keputusan Alam Ketuhanan yang memiliki tujuan. Seseorang yang telah mengenal Ming, maka berbuat tanpa pamrih Fung: 2007.
Berbuat tanpa pamrih adalah melakukan apa yang kita ketahui seharusnya kita lakukan tanpa memikirkan apakah dalam prosesnya akan gagal atau berhasil. Jika
kita bisa berperilaku demikian, maka dalam pengertian tertentu kita tidak pernah gagal. Karena kewajiban kita secara moral telah terlaksanakan, tanpa
menghiraukan apakah perbuatan tersebut gagal atau berhasil. Dengan demikian, kita akan bebas dari kecemasan apakah akan berhasil dan bebas dari ketakutan
apakah akan gagal, sebagai akibatnya, tentulah akan bahagia. Seperti sebuah ungkapan yang dikatakan oleh Conficius bahwa “manusia ulung memahami yi,
sedangkan manusia kerdil memahami li ” Fung, 2007: 52. Manusia ulung
memahami keadilan maka tentulah bahagia, sedangkan sebaliknya manusia kerdil memahami keuntungan maka tentulah menderita.
10
2. Mo Tzu, Pendiri Mo Chia
Mo Tzu, pendiri mazhab mo, lahir pada 479 SM di Negara Sung dan meninggal pada 381 SM. Selama zaman feodal, saat berkuasanya Dinasti Chou,
para raja dan pangeran memiliki ahli - ahli militer sendiri. Tetapi dengan runtuhnya feodalisme yang terjadi pada bagian akhir masa berkuasanya Dinasti
Chou, para prajurit militer ini kehilangan kedudukan mereka. Selanjutnya mereka menyebar ke pelosok negeri untuk mencari nafkah dengan jalan menawarkan jasa
mereka kepada siapa saja yang bersedia mempekerjakan mereka. Mereka semua adalah penganut mazhab mo. Jadi, mazhab mo berasal dari kaum ksatria. Ajaran
yang terkandung di dalamnya menekankan kasih universal Fung: 2007.
a. Etika Profesional Mazhab Mo
Menurut Fung 2007, etika profesional kaum ksatria yaitu: ucapan - ucapan mereka senantiasa tulus dan dapat dipercaya, tindakan - tindakan mereka
senantiasa cepat dan tegas, mereka selalu menepati janji dan tanpa memikirkan diri - sendiri, serta mereka menyerang masuk ke dalam bahaya yang mengancam
orang lain.
b. Kasih Semesta
Mo Tzu mengajarkan manusia jen dan yi. Akan tetapi istilah jen dan yi di sini agak berbeda dengan ajaran Confucius. Jen dan yi menandakan kasih
semesta. Menurut Fung 2007, manusia jen dan yi adalah orang - orang yang mempraktikkan kasih semesta, yang di dalamnya terkandung senang bersama dan
menderita bersama. Setiap manusia yang berada dalam dunia seyogianya sama -