PT Bank Permata Permata dengan PT Lintas Buana Taksi LBT

46 c Rasio utang bersih dibanding EBITDA ratio Net Debt to EBITDA pada tahun 2012 maksimal 2,0 kali selama jangka waktu fasilitas. Pada tanggal 25 Oktober 2012 dan 9 September 2013, Permata memberikan persetujuan kepada LBT sehubungan dengan pembayaran dividen kas dan perubahan susunan pemegang saham. Manajemen LBT berpendapat bahwa seluruh rasio dan persyaratan kepatuhan telah dipenuhi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

e. PT Bank Central Asia Tbk BCA

1 Berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 22 tanggal 22 November 2012. Perseroan melakukan perjanjian kredit investasi Bridging Loan dengan BCA dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp400.000 juta. Fasilitas kredit investasi ini digunakan untuk membiayai penyertaan saham yang dilakukan Perseroan pada Operating Company dalam rangka mendukung rencana Blue Bird Group untuk melakukan penawaran umum Initial Public Offering melalui Perseroan. Fasilitas ini berlaku selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian Perjanjian Kredit atau 5 Hari Kerja sejak Perseroan melakukan penawaran umum Initial Public Offering mana yang lebih dahulu. Tingkat bunga efektif yang dibebankan sebesar suku bunga deposito yang berlaku di BCA dari waktu ke waktu ditambah 1,125 per tahun. Pada tanggal 30 April 2014, 31 Desember 2013 dan 2012 saldo pinjaman ini sebesar Rp400.000 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman ini sebesar Rp400.000 juta. Berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 33 tanggal 23 Agustus 2013, BCA dan Perseroan menyetujui perubahan jangka waktu pelunasan fasilitas kredit investasi sebesar Rp400.000 juta selambat-lambatnya tanggal 22 November 2014 atau 5 hari kalender sejak Initial Public Offering mana yang lebih dahulu. Suku bunga pinjaman terhadap deposito terhitung 23 November 2013 akan ditambah sebesar 1,25 per tahun. Jaminan atas fasilitas kredit investasi tersebut berupa bilyet deposito berjangka yang diterbitkan BCA atas nama masing-masing pemberi agunan Perseroan danatau pemegang saham Perseroan danatau perusahaan lainnya yang dimiliki oleh Keluarga Djokosoetono, baik secara langsung maupun tidak langsung, minimal sebesar 51 lima puluh satu persen. 2 Berdasarkan Akta Notaris No. 7 dari Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., tanggal 17 Januari 2013, Perseroan dan Entitas Anak melakukan perjanjian kredit investasi dengan BCA dengan jumlah maksimum untuk fasilitas Kredit Investasi 1 KI-1 sebesar Rp350.000 juta dan fasilitas Kredit Investasi 2 KI-2 tidak mengikat sebesar Rp400.000 juta Kredit Investasi BCA. KI-1 digunakan untuk pembelian armada baruperemajaan armada taksi dan rental di tahun 2013 dan tahun 2014, khusus untuk peremajaan hanya untuk kendaraan baru yang tanggal pembeliannya maksimal 6 enam bulan sebelum tanggal penarikan Fasilitas Kredit dan Fasilitas Kredit Investasi 2 digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali refinancing pembelian tanah dan pembangunan gedung kantorpool yang dilakukan maksimal 12 dua belas bulan sebelum tanggal penarikan Fasilitas Kredit. Fasilitas ini harus dilunasi dalam 48 bulan masa angsuran sejak berakhirnya 1 tahun masa tenggang. Tingkat bunga efektif yang dibebankan sebesar 8,75 - 10,25 per tahun. Pada tanggal 30 April 2014 dan 31 Desember 2013 saldo pinjaman ini sebesar Rp93.570 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman ini sebesar Rp92.829 juta. Jaminan atas fasilitas KI-1 tersebut berupa 650 unit armada taksi merek “Toyota Limo” dan tanah di Condet, Jakarta pada tanggal 30 April 2014 dan 31 Desember 2013. Selama periode perjanjian kredit, Perusahaan tanpa pemberitahuan tertulis kepada BCA tidak boleh melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut: a Mengikatkan diri sebagai penanggungpenjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun danatau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; 47 b Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; c Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya, dengan cara yang berbeda atau di luar praktek dan kebiasaan yang ada; d Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang; e Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; f Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali: - harta tersebut dalam kondisi tidak dijaminkan; dan - penjualannya tidak mempengaruhi kemampuan pembayaran utang kepada BCA; g Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; h Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta para pemegang saham; dan i Melakukan pembagian dividen dengan jumlah lebih dari 15 dari laba bersih periode tahun sebelumnya setelah tanggal 31 Desember 2013 apabila Perusahaan belum melakukan penawaran umum Initial Public Offering. Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut: a EBITDA to Interest Ratio, minimal sebesar 3 tiga kali; dan b EBITDA minus Tax to Interest plus Principle Installment Ratio, minimal sebesar 1 satu kali. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh rasio dan persyaratan kepatuhan telah dipenuhi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bank BCA dengan PT Morante Jaya MRT a. Berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 5 tanggal 7 Juli 2011, MRT melakukan perjanjian kredit investasi dengan BCA dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp11.600 juta. Fasilitas kredit investasi ini digunakan untuk pembelian 100 unit armada baru taksi “Toyota Limo”. Fasilitas ini berlaku selama 48 bulan sejak tanggal penarikan pertama. Tingkat bunga efektif yang dibebankan sebesar 9 - 10,25 per tahun. Pada tanggal 30 April 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 saldo pinjaman ini masing- masing sebesar Rp3.611 juta, Rp4.573 juta, Rp7.462 juta dan Rp10.350 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman ini sebesar Rp3.129 juta. Jaminan atas fasilitas kredit investasi tersebut masing-masing berupa 100 unit armada taksi merek Toyota Limo pada tanggal 30 April 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011. MRT tidak diperkenankan melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA: a Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, atau menyewakan lebih dari 2 tahun tanahbangunan yang saat ini digunakan sebagai pool kendaraan; b Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta para pemegang saham; dan c Membagikan deviden kepada pemegang saham dalam jumlah melebihi 15 dari laba bersih tahun sebelumnya. MRT harus menjaga rasio keuangan EBITDA to interest ratio minimal 2,5 kali b. MRT mendapatkan kredit investasi dari BCA yang tergabung dalam fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan dan Entitas anak sesuai dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal 17 Januari 2013