KEBIJAKAN DIVIDEN Izin Kegiatan Operasional
XIV. PERPAJAKAN
Perpajakan atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek diatur di dalam: 1. Pasal 4 ayat 2 huruf c Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang No. 36 tahun 2008 UU Pajak Penghasilan, 2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tertanggal 23 Desember 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tertanggal 29 Mei 1997, 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 282KMK.041997 tertanggal 20 Juni 1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, 4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07PJ.421995 tertanggal 21 Februari 1995 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan SE-06PJ.41997 tertanggal 27 Juni 1997. Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1 dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. 2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5 bersifat final dari seluruh nilai saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana Initial Public OfferingIPO. Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham Emiten pada saat IPO. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri wajib dilakukan oleh Emiten atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham pendiri, selambat-lambatnya satu 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI. Yang dimaksud dengan “pendiri” adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK dalam rangka IPO menjadi efektif. 3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai ketentuan di atas. Namun apabila pemilik saham pendiri memilih untuk tidak memanfaatkan kemudahan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 tersebut di atas, maka atas penghasilan dari transaksi penjualan saham pendiri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku umum berdasarkan Pasal 17 UU Pajak Penghasilan. Perpajakan atas Dividen Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf f UU Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima oleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak penghasilan dengan syarat: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25 dari jumlah modal yang disetor. Dividen dari saham yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek pajak penghasilan sesuai dengan Pasal 4 ayat 3 huruf h UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 234PMK.032009 tertanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang 378 Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan sebagai Objek Pajak Penghasilan. Dividen yang dibayarkan atau disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, selain yang diatur di dalam Pasal 4 ayat 3 huruf f dan huruf h UU Pajak Penghasilan tersebut di atas, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15 dari jumlah bruto dividen oleh pihak yang wajib membayarkan Perseroan. Sesuai Pasal 23 ayat 1 huruf a UU Pajak Penghasilan, dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100 dari pada tarif pajak yang seharusnya dikenakan sehingga menjadi sebesar 30 dari jumlah bruto dividen. Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 10 dari jumlah bruto dan bersifat final sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 huruf c UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tertanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri. Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan No. 111PMK.032010 tertanggal 14 Juni 2010 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10 tersebut dilakukan melalui pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar dividen pada saat dividen disediakan untuk dibayarkan. Dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh Perseroan kepada Wajib Pajak Luar Negeri WPLN dipotong Pajak Penghasilan dengan tarif 20 sesuai dengan Pasal 26 ayat 1 huruf a UU Pajak Penghasilan atau dipotong Pajak Penghasilan berdasarkan tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada pemilik manfaat Beneficial Owner dari dividen yang juga merupakan penduduk suatu negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda “P3B” dengan Indonesia sepanjang tidak terjadi penyalahgunaan P3B sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62PJ2009 tertanggal 5 November 2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25PJ2010 tertanggal 30 April 2010. Dalam rangka penerapan tarif sesuai ketentuan P3B, WPLN juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan administratif sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61PJ2009 tertanggal 5 November 2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-24PJ2010 tertanggal 30 April 2010, termasuk menyampaikan Surat Keterangan Domisili SKDCertificate of Tax Residence dalam format sebagai berikut: 1. Form DGT-1 untuk WPLN selain yang tercantum di nomor 2 di bawah ini. 2. Form DGT-2 untuk WPLN bank, WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen. 3. Form SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B dapat digunakan dalam hal pejabat yang berwenang di negara mitra P3B tidak berkenan menandatangani Form DGT-1Form DGT-2. Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris dan harus memenuhi persyaratan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-24PJ2010. Dalam hal ini, WPLN penerima penghasilan harus tetap melengkapi Form DGT-1Form DGT-2 tersebut dan menandatanganinya pada tempat yang telah disediakan. Form DGT-1Form DGT-2 tersebut harus disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Masa untuk masa pajak terutangnya pajak.Parts
» Dokumen Prospektus Akhir BlueBirdGroup
» RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN
» RISIKO TERKAIT LITIGASI Dokumen Prospektus Akhir BlueBirdGroup
» KETERANGAN TENTANG RENCANA TRANSAKSI
» URAIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAKSANAAN TRANSAKSI
» KETERANGAN MENGENAI OBYEK TRANSAKSI
» PENDEKATAN PENILAIAN Dokumen Prospektus Akhir BlueBirdGroup
» KESIMPULAN NILAI PASAR TANAH
» RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN KJPP SUWENDHO RINALDY REKAN 1.
» PIHAK YANG DAPAT DIHUBUNGI PEMEGANG SAHAM
» Saldo Bagian Utang Bank Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
» Utang Bank Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
» PT Bank ICBC Indonesia ICBC dengan PT Irdawan Multitrans IMT
» PT Bank Permata Permata dengan PT Lintas Buana Taksi LBT
» PT Bank Central Asia Tbk BCA
» PT Bank ANZ Indonesia ANZ dengan PT Pusaka Prima Transport PPT
» PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga dengan PT Prima Sarijati Agung PSA.
» PT Bank DBS Indonesia DBS dengan PT Pusaka Nuri Utama PNU
» RISIKO USAHA PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
» Risiko Terkait dengan Kegiatan Usaha Perseroan
» KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
» KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
» Izin Korporasi a Dokumen Prospektus Akhir BlueBirdGroup
» Layanan Taksi Reguler – Blue Bird Pusaka
» Layanan Taksi Eksekutif – Silver Bird
» Layanan Penyewaan Limusin dan Sewa Mobil – Golden Bird
» Keunggulan Kompetitif Layanan Sewa Bis – Big Bird
» Operator taksi terdepan di Indonesia dengan posisi terbaik yang dapat memanfaatkan tren
» Merek-merek ternama Indonesia tersebar ke seluruh layanan terintegrasi Perseroan
» Posisi dan merek terdepan Perseroan dilandasi pada penawaran layanan pelanggan yang unggul
» Keberadaan Grup Perseroan yang tersebar di Indonesia dengan jaringan distribusi yang luas dan
» Pembelian kendaraan dan pemasok
» Pembiayaan Kendaraan Meningkatkan profitabilitas dan pengembalian modal secara berkelanjutan
» Pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
» Penjualan Kendaraan Meningkatkan profitabilitas dan pengembalian modal secara berkelanjutan
» Penghargaan Yang Diterima Grup Perseroan
» Standar Keselamatan dan Manajemen Berkualitas
» Platform Teknologi Informasi Grup Perseroan
» Faktor Musiman Lingkungan Meningkatkan profitabilitas dan pengembalian modal secara berkelanjutan
» Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
» IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
» EKUITAS Izin Kegiatan Operasional
» KEBIJAKAN DIVIDEN Izin Kegiatan Operasional
» PERPAJAKAN Izin Kegiatan Operasional
» LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
» Pendirian Perusahaan LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» UMUM lanjutan GENERAL continued
» UMUM lanjutan The Structure of Subsidiaries continued
» GENERAL continued The Structure of Subsidiaries continued
» The Structure of Subsidiaries continued
» IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
» IKHTISAR SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
» Prinsip-prinsip Konsolidasi lanjutan LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
» Persediaan LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Beban Dibayar Dimuka LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Prepaid Expenses LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
» Transactions with Related Parties Sewa Sewa lanjutan Sewa lanjutan
» Leases continued Aset Tetap Aset Tetap lanjutan
» Fixed Assets continued LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
» Impairment of Non-Financial Assets Imbalan Kerja Imbalan Kerja lanjutan
» Employee Benefits continued LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Pengakuan Pendapatan dan Beban lanjutan
» Revenue and Expenses Recognition continued
» Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan lanjutan
» IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
» Financial Instruments continued Segmen Operasi Segmen Operasi lanjutan
» Operating Segment continued LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Provisi dan Kontinjensi LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
» Laba per Saham LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
» SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Standards Issued But Not Yet Effective continued
» SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
» SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan
» SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
» AKUISISI ENTITAS ANAK ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
» AKUISISI ENTITAS ANAK lanjutan ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES continued
» AKUISISI ENTITAS ANAK lanjutan
» ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES continued
» PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES
» PIUTANG USAHA lanjutan Standards Issued But Not Yet Effective continued
» TRADE RECEIVABLES continued Standards Issued But Not Yet Effective continued
» PIUTANG LAIN-LAIN Standards Issued But Not Yet Effective continued
» OTHER RECEIVABLES Standards Issued But Not Yet Effective continued
» TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES
» TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI lanjutan
» TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES continued
» 2 4 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» 33 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» 6 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» 67 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» 80 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» 91 1 2 8 Standards Issued But Not Yet Effective continued
» TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-
» PERSEDIAAN Standards Issued But Not Yet Effective continued
» INVENTORIES Standards Issued But Not Yet Effective continued
» ASET TETAP lanjutan FIXED ASSETS continued
» UTANG LAIN-LAIN UTANG BANK BANK LOANS
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank Bukopin Tbk Bukopin lanjutan
» PT Bank Bukopin Tbk Bukopin continued Perusahaan lanjutan
» PT Bank Bukopin Tbk Bukopin continued PT Central Naga Europindo CNE lanjutan
» PT Bank Bukopin Tbk Bukopin continued PT Lombok Taksi Utama LTU lanjutan
» PT Bank Bukopin Tbk Bukopin lanjutan
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC lanjutan PT Bank OCBC
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC lanjutan
» PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC continued
» PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC lanjutan
» PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC PT Bank Maybank Syariah Indonesia
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank
» PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank ICBC Indonesia ICBC PT Bank ICBC Indonesia ICBC
» PT Bank ICBC Indonesia ICBC lanjutan
» PT Bank ICBC Indonesia ICBC continued PT Irdawan Multitrans IMT lanjutan
» PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII
» PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII PT Central Naga Europindo CNE
» PT Bank Permata Tbk Permata lanjutan
» PT Bank Permata Tbk Permata continued PT Lintas Buana Taksi LBT lanjutan
» PT Bank Permata Permata lanjutan
» PT Bank Permata Permata continued PT Lintas Buana Taksi LBT lanjutan
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued Perusahaan lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Morante Jaya MRT lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank Central Asia Tbk lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk continued PT Prima Sarijati Agung PSA lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Pusaka Satria Utama PSU lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Pusaka Prima Transport PPT lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Pusaka Nuri Utama PNU
» PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan PT Bank Central Asia Tbk BCA continued
» PT Bank Central Asia Tbk lanjutan
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT UOB Indonesia UOB
» PT UOB Indonesia UOB PT Pusaka Nuri Utama PNU
» PT UOB Indonesia Tbk UOB lanjutan
» PT UOB Indonesia Tbk UOB continued PT Bank ANZ Indonesia ANZ PT Bank ANZ Indonesia ANZ
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank ANZ Indonesia ANZ lanjutan
» PT Bank ANZ Indonesia ANZ continued PT Pusaka Prima Transport PPT lanjutan
» PT Bank ANZ Indonesia ANZ lanjutan
» PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga lanjutan
» PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga continued
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank DBS Indonesia DBS PT Bank DBS Indonesia DBS
» PT Bank DBS Indonesia DBS lanjutan PT Bank DBS Indonesia DBS continued
» PINJAMAN JANGKA PANJANG LAINNYA
» PINJAMAN JANGKA PANJANG LAINNYA lanjutan
» OTHER LONG-TERM BORROWINGS Standards Issued But Not Yet Effective continued
» PERPAJAKAN TAXATION Standards Issued But Not Yet Effective continued
» Utang pajak LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
» PERPAJAKAN Beban Pajak Tax Expense
» PERPAJAKAN lanjutan TAXATION continued
» PERPAJAKAN lanjutan Pajak Tangguhan Deferred Tax
» Taxes Payable Beban Pajak lanjutan Tax Expense continued Surat Ketetapan Pajak
» PERPAJAKAN lanjutan Tax Assessment Letter Entitas Anak
» LIABILITAS YANG MASIH HARUS DIBAYAR ACCRUED LIABILITIES
» UANG MUKA DITERIMA ADVANCES RECEIVED
» LIABILITAS IMBALAN KERJA EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
» LIABILITAS IMBALAN KERJA lanjutan EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY continued
» MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL continued
» MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODAL DISETOR
» SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL continued
» KEPENTINGAN NON-PENGENDALI NON-CONTROLLING INTERESTS
» PENDAPATAN NETO Tax Assessment Letter Entitas Anak
» BEBAN LANGSUNG DIRECT COSTS BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
» INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGELOLAAN MODAL lanjutan
» Factors and Policies of Financial Risk Management continued
» FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT
» SEGMEN OPERASI OPERATING SEGMENT
» SEGMEN OPERASI lanjutan OPERATING SEGMENT continued
» LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE
» PERJANJIAN PENTING SIGNIFICANT AGREEMENTS
» PERJANJIAN PENTING lanjutan SIGNIFICANT AGREEMENTS continued
» PERJANJIAN PENTING lanjutan Manajemen Modal Capital Management
» KOMITMEN DAN KONTINJENSI COMMITMENT AND CONTINGENCIES
» KOMITMEN DAN KONTINJENSI lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCIES
» PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN EVENTS AFTER REPORTING DATE
» PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN lanjutan
» EVENTS AFTER REPORTING DATE continued Perubahan Perjanjian Utang Bank dengan
» TRANSAKSI NON KAS NON-CASH TRANSACTIONS
» PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
» INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI PERUSAHAAN
» THE COMPANY’S SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS
» ANGGARAN DASAR PERSEROAN Izin Kegiatan Operasional
» PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
» Pendirian Perusahaan PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
» UMUM lanjutan The Structure of Subsidiaries
» GENERAL continued The Structure of Subsidiaries
» Struktur Entitas Anak Struktur Entitas Anak lanjutan
» Prinsip-prinsip Konsolidasi Prinsip-prinsip Konsolidasi lanjutan
» Persediaan PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Beban Dibayar Dimuka PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Prepaid Expenses PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Transactions with Related Parties Sewa Sewa lanjutan
» Aset Tetap lanjutan PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Fixed Assets continued PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Employee Benefits continued PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Income Tax continued Instrumen Keuangan Instrumen Keuangan lanjutan Instrumen Keuangan lanjutan
» Operating Segment continued PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Provisi dan Kontinjensi PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Provisions and Contingencies PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Laba per Saham PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» CASH AND CASH EQUIVALENTS continued PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES
» PIUTANG USAHA lanjutan TRADE RECEIVABLES continued
» PIUTANG USAHA lanjutan Standards Issued But Not Yet Effective
» TRADE RECEIVABLES continued Standards Issued But Not Yet Effective
» PIUTANG LAIN-LAIN Standards Issued But Not Yet Effective
» OTHER RECEIVABLES TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-
» PERSEDIAAN Standards Issued But Not Yet Effective
» INVENTORIES ASET TETAP FIXED ASSETS
» PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC Perusahaan
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank OCBC NISP Tbk OCBC lanjutan PT Bank
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank ICBC Indonesia ICBC PT Bank ICBC Indonesia ICBC
» PT Bank Permata Tbk Permata PT Lintas Buana Taksi LBT
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Prima Sarijati Agung PSA lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan PT
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Blue Bird Pusaka BBP lanjutan
» PT Bank Central Asia Tbk BCA continued PT Luhur Satria Sejati Kencana LSK
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank ANZ Indonesia ANZ PT Bank ANZ Indonesia ANZ
» UTANG BANK lanjutan BANK LOANS continued PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga
» PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga PT Bank DBS Indonesia DBS PT Bank DBS Indonesia DBS
» PT Bank DBS Indonesia DBS lanjutan
» PT Bank DBS Indonesia DBS continued
» PERPAJAKAN TAXATION Standards Issued But Not Yet Effective
» Utang pajak PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
» Taxes Payable Deferred Tax continued
» PERPAJAKAN lanjutan Beban Pajak Penghasilan
» UANG MUKA DITERIMA ADVANCES RECEIVED LIABILITAS IMBALAN KERJA EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Show more