berkaitan secara tidak langsung dengan pembiayaan. Strategi keterbukaan dalam dalam memenuhi permintaan konsumsi ikan di masyarakat dan strategi
penggalangan kebersamaan dalam menghadapi praktek monopoli, pengaturan harga, dan pungutan liar tidak secara langsung meningkatkan pembiayaan usaha
perikanan tangkap.
4.5 Strategi Pengembangan Pembiayaan Perikanan
Pengembangan strategi secara prioritas perlu dilakukan untuk memilih strategi yang paling tepat guna peningkatan pembiayaan usaha perikanan tangkap
dikaitkan dengan berbagai kriteria yang perlu dicapai dan dengan adanya beberapa keterbatasan dalam pengelolaan. Strategi pengembangan pembiayaan
yang baik adalah strategi yang dapat mengakomodir secara maksimal berbagai kriteria yang diharapkan dari dilakukannya hal tersebut, serta dapat menyesuaikan
dengan berbagai keterbatasan yang ada. Strategi prioritas tentunya adalah yang paling baik pada kondisi tersebut.
Pada Bagian 4.4 telah diidentifikasi enam alternatif strategi yang berkaitan langsung dengan pengembangan pembiayaan perikanan dan dapat diterapkan di
Kota Tegal, yaitu : Peningkatan keterampilan dan kemandirian peralatan untuk mendukung trend
investasi Tanggung renteng dalam pembiayaan mendesak kebutuhan produksi BBM,
es, air tawar, dan lainnya Prioritas jaminan terhadap kredit dengan bunga yang lebih kompetitif
Sosialisasi kebijakan kredit secara luas di kalangan nelayan guna peningkatan
pemahaman terhadap kredit Perbaikan manajemen dan performance usaha perikanan tangkap
Perbaikan komitmen kredit dan penegakan sanksi terhadap pelanggar
Semua alternatif strategi tersebut masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri dalam mengakomodir kriteriaaspek pengelolaan dan faktor pembatas
yang ada dalam pengembangan pembiayaan usaha perikanan tangkap.
4.5.1 Kepentingan Kriteria dan Pembatas Dalam Pembiayaan
Kriteriaaspek pengelolaan yang penting dan perlu diperhatikan dalam pengelolaan suatu usaha perikanan tangkap termasuk dalam pengembangan
pembiayaan perikanan antara lain mencakup kriteriaaspek sumberdaya dan lingkungan, ekonomi, teknis dan sosial budaya. Dalam kaitannya dengan
peningkatan pembiayaan pada usaha perikanan tangkap, berbagai pembatas yang timbulnya diantaranya adalah keberadaan jaminan, besar nilai kreditpembiayaan,
lama kreditpembiayaan, jumlah angsuran, bunga kredit, dan sanksi bagi pelanggar. Setiap kriteria dan pembatas tersebut mempunyai kepentingan
tersendiri dalam pengembangan usaha perikanan tangkap termasuk untuk mendapat bantuan pembiayaan dari lembaga perbankan.
Hasil analisis AHP terkait kepentingan setiap kriteriaaspek pengelolaan disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Rasio kepentingan kriteria pengelolaan
Dari Gambar 7 tersebut, maka kriteria sumberdaya merupakan kriteria pengelolaan yang paling berkepentingan dengan pengembangan strategi
pengembangan pembiayaan perikanan di Kota Tegal, yaitu dengan rasio kepentingan RK 0,346 pada inconsistency terpercaya 0,07. Dikatakan
terpercaya karena nilai inconsistency-nya masih di bawah batas maksimum yang dipersyaratkan, yaitu 0,1. Kriteria sumberdaya ikan dan lingkungan ini
menekankan perlu kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan sekitar SDIL
dalam pengelolaan usaha perikanan tangkap melalui dukungan pembiayaan dari lembaga perbankan. Kriteria ekonomi yang mengharapkan terjadinya
peningkatan kinerjakelayakan usaha perikanan tangkap mempunyai kepentingan urutan kedua, yang ditandai oleh rasio kepentingan RK 0,286 pada inconsistency
terpercaya 0,07. Kriteria teknis yang menyangkut penyiapan teknis yang lebih baik pada usaha perikanan tangkap mempunyai kepentingan paling rendah RK =
0,163 pada inconsistency terpercaya 0,07. Gambar 8 menyajikan hasil analisis kepentingan setiap faktor pembatas terkait kriteria SDIL dalam pembiayaan usaha
perikanan tangkap di Kota Tegal.
Gambar 8 Hasil analisis kepentingan faktor pembatas pembiayaan terkait kriteria SDIL
Berdasarkan Gambar 8, maka untuk mendukung kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan sekitar SDIL dalam pengelolaan usaha perikanan tangkap,
maka ketersediaan jaminan adalah yang prioritas pertama untuk dipersiapkan. Hal ini ditunjukkan oleh rasio kepentingan RK 0,246 pada inconsistency terpercaya
0,07 untuk pembatas jaminan usaha terkait kriteria SDIL. Penegakan sanksi dan nilai kreditpembiayaan juga cukup penting terkait kriteria SDIL RK masing-
masing 0,182 dan 0,168. Sedangkan lama kredit merupakan faktor pembatas yang paling tidak penting prioritas terakhir terkait kriteria SDIL untuk
diperhatikan dalam pembiayaan perikanan, yang ditunjukkan oleh rasio kepentingan RK 0,097 paling kecil pada inconsistency terpercaya 0,07.
Terkait kriteria ekonomi, maka ketersediaan jaminan usaha juga menjadi faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam pembiayaan usaha perikanan
tangkap di Kota Tegal RK = 0,225 pada inconsistency terpercaya 0,04. Pembatas nilai kreditpembiayaan dan jumlah angsuran juga termasuk penting
terkait kriteria ekonomi. Sedangkan lama kredit dan penegakan sanksi tidak begitu penting terkait kriteria ekonomi dalam mendukung pembiayaan usaha
perikanan tangkap. Secara ekonomi, kreditpembiayaan yang diberikan perlu dimanfaatkan dan diberdayakan secara maksimal pada sektor produktif. Berbagai
hal yang membatasi pemanfaatan tersebut termasuk lamajangka waktu kredit dan sanski dianggap kurang mendukung untuk pemanfaatan maksimal tersebut.
Gambar 9. Hasil analisis kepentingan faktor pembatas pembiayaan terkait kriteria ekonomi
Gambar 10. Hasil analisis kepentingan faktor pembatas pembiayaan terkait kriteria teknis
Terkait kriteria teknis, nilai kreditpembiayaan menjadi faktor penting yang paling penting untuk diperhatikan dalam pembiayaan usaha perikanan tangkap di
Kota Tegal RK = 0,274 pada inconsistency terpercaya 0,05. Nilai kreditpembiayaan yang memadai sangat membantu untuk penyiapan teknis usaha
perikanan tangkap dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Dari tujuh usaha perikanan tangkap yang dianalisis faktor produksinya pada Bagian 4.2, sebagian
besar menunjukkan bahwa persiapan teknis menyangkut alat jaring, BBM, dan es balok signifikan mempengaruhi jumlah produksi ikan di Kota Tegal. Angsuran
dan bunga menjadi faktor pembatas terkecil kepentingannya terkait kriteria teknis dalam mendukung pembiayaan perikanan di Kota Tegal. Gambar 11 menyajikan
hasil analisis kepentingan setiap faktor pembatas terkait kriteria SOSBUD dalam pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal.