Metode Pengumpulan Data Sekunder

persamaan struktur structural equation merupakan persamaan yang mewakili interaksi konstruk eksogen dengan konstruk endogen. Konstruk eksogen adalah konstruk yang bersifat bebas dan interaksinya tidak banyak dipengaruhi oleh konstruk lainnya. Sedangkan konstruk endogen adalah konstruk yang interaksinya banyak dipengaruhi oleh konstruk lainnya. Secara umum rumusan matematis dari persamaan pengukuran measurement model adalah : Rumusan untuk persamaan pengukuran measurement model path diagram yang dirancang adalah: ij i ij ij d X     Sedangkan rumusan untuk persamaan struktural structural equation adalah: k i i n i k        1 Keterangan: X ij = dimensi konstruk ke-i dari konstruk eksogen ke-j λ ij = loading factor terkait dimensi konstruk ke-i dari konstruk eksogen ke-j d ij = disturbance term terkait dimensi konstruk ke-i dari konstruk eksogen ke-j ζ i = konstruk eksogen ke-i ζ k = konstruk endogen ke-k α = konstanta δi = kesalahan pengukuran dari konstruk ke-k Persamaan matematis tersebut diformat untuk operasi software-sofware yang mendukung.

d. Pemilihan matriks input dan estimasi Model

Matriks yang digunakan untuk menginput data dalam analisis SEM adalah matriks kovarian dan matriks korelasi. Namun dalam beberapa penelitian, matriks kovarian lebih banyak digunakan karena standar error yang dihasilkan lebih akurat dan lebih sesuai untuk melakukan validasi terhadap hubunganinteraksi sebab akibat yang dikembangkan dalam model. Sedangkan teknis estimasi yang dipilih adalah maximum likelihood ML, karena lingkup penelitian yang termasuk sedang disuatu kawasandaerah administratif.

e. Evaluasi kriteria goodness of fit

Kriteria goodness of fit ini adalah alat uji statistik untuk mengukur tingkat penerimaan model sehingga dapat diinterpretasikan atau digunakan hasil analisisnya. Sedangkan menurut Santoso 2011, kriteria goodness of fit diartikan sebagai seberapa baik model yang dihasilkan dapat menirukan matriks kovarian diantara indikator-indikator yang ada. Secara praktis, jika goodness of fit terpenuhi, maka model dapat dikatakan fit sesuai, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan yang nyata terjadi di lokasi penelitian. Adapun lingkup dari kriteria goodnes of fit tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Chi-square X 2 Uji Chi-square ini digunakan untuk mengukur overall fit atau kesesuaian model yang dibangun dengan data yang ada. 2. Significance probability p Uji significance probability p digunakan untuk mengetahui tingkat keserupaan model dengan sistem nyatanya di alam. Model dapat diterima bila mempunyai nilai p lebih kecil dari 0,05. 3. Root mean square error of approximation RMSEA Uji RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengkompensasi Chi-square statistic dalam sampel yang besar. Model yang dibangun dapat diterima bila mempunyai nilai RMSEA lebih kecil atau sama dengan 0,08. 4. Indeks CMINDF Indeks CMINDF merupakan pembagian X 2 dengan degree of freedom. Indeks ini menunjukkan tingkat fit nya model. 5. Goodness of fit index GFI Uji GFI digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang varian dalam matriks kovarian sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarian populasi hasil estimasi. GPI mempunyai nilai antara 0 poor fit – 1 perfect fit. 6. Adjusted goodness of fit index AGFI Uji AGFI analog dengan R 2 dalam regresi berganda, dengan tingkat penerimaan. Secara keseluruhan, tingkat penerimaan model yang dibangun berkaitan dengan indeks-indeks evaluasi tersebut disajikan pada Tabel 2 Tabel 2 Kriteria goodness-of-fit dalam analisis SEM Kriteria Goodness of Fit Standar Chi-square Diharapkan Kecil Significance Probability p ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 CMINDF ≤ 2,50 GFI ≥ 0,80 AGFI ≥ 0,80 Sumber : Marcoulides and Schumacker 2011 dan Ferdinand 2002 yang dimodifikasi

f. Interpretasi hasil

Interpretasi hasil ini merupakan kegiatan menjelaskan kinerja faktor- faktor terkait dalam mendukung pengembangan pembiayaan perikanan di Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Tingkat atau koefisien pengaruh yang diberikan oleh interaksi antar faktor akan mencerminkan tingkat pengaruh yang dihasilkan dari suatu kegiatan pengembangan yang dilakukan terkait pembiayan perikanan di lokasi. Sifat pengaruh nilai probability dalam interaksi akan mencerminkan urgensi kegiatan tersebut dalam operasional pembiayaan perikanan.

3.4.4 Analisis Existing Condition

Existing condition pembiayaan dan strategi untuk solusinya bagi usaha perikanan tangkap di Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT sangat membantu untuk memetakan potensi dan kondisi kini existing condition pembiayaan usaha perikanan tangkap, termasuk dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan dan lainnya, keberadaan pemodalan informal tengkulak, gadai, dan lainnya. Pemetaan ini dilakukan dari segi internal maupun eksternal, sehingga tindakan pengembangan pembiayaan dapat dilakukan dengan baik. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah mengetahui posisi dan solusi pembiayaan