Posisi Pembiayaan Usaha Perikanan Tangkap di Kota Tegal

Dari ketiga kreditpembiayaan tersebut, kredit ketahanan pangan dan energi KKPE lebih berpengaruh positif dan signifikan dalam membantu pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal hasil analisis SEM, nk = 5, 180 dan p = 0,005. Kredit usaha rakyat KUR dan bantuan pinjaman langsung masyarakat BPLM juga berpengaruh positif namun cenderung tidak signifikan. Kreditpembiayaan tersebut dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung berkembangnya usaha ekonomi yang berbasis pada kekuatan masyarakat, dimana masyarakat dapat memajukan usahanya dengan dukungan kreditpembiayaan tersebut. Dalam aplikasi di Kota Tegal, kreditpembiayaan tersebut terutama KKPE dan KUR dapat dimanfaatkan oleh nelayan kecil dengan mengacu permohonan kepada bank umum BRI dan BPD Jateng Bank Jateng. Saat ini, nelayan atau pelaku usaha perikanan tangkap di Kota Tegal telah ada yang memanfaatkan pembiayaan dari lembaga perbankan tersebut seperti BRI untuk membantu pembiayaan perbaikan kapal dan biaya operasional melaut. Pembiayaan yang ada dapat berkisar antara Rp 30 – 150 juta tergantung jenis kebutuhan nelayan DKP Jawa Tengah, 2009. Namun demikian, pemanfaatan pembiayaan tersebut masih sangat rendah 1 karena kesulitan memenuhi ketentuan kredit yang dipersyaratkan, terutama terkait jaminan. 5.6.2 Evaluasi dan Seleksi Calon Penerima Agar pembiayaan dari perbankan dapat lebih efektif, maka perlu dilakukan:  Bank umum dan BPD perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat nelayan tentang manfaat dari kreditpembiayaan tersebut, sehingga nelayan kecil lebih mengerti tentang manfaatnya.  Bank umum dan BPD juga perlu melakukan evaluasi tentang ketentuan kredit, sehingga lebih memudahkan bagi usaha perikanan tangkap. Evaluasi terhadap ketentuan kreditpembiayaan tersebut dapat diprioritaskan pada evaluasi tentang jaminan, suku bunga kredit, jumlah angsuran, dan lamanya angsuran. Hal ini penting karena selama ini dirasakan cukup berat oleh nelayan, sedangkan kebanyakan nelayan tidak memiliki jaminan selain kapal benda bergerak. Pada tahap evaluasi, lembaga perbankan dapat juga membuat pertimbangan lain, selain ketentuan kredit untuk menentukan jenis usaha perikanan tangkap yang layak mendapat kreditpembiayaan, menggunakan data performance usaha. Pada tahap seleksi ini, evaluasi dapat difokuskan pada tingkat capaian usaha perikanan tangkap terhadap parameter :  Net benefit-cost Net BC  Internal Rate of Return IRR  Return of Investment ROI Hasil analisis SEM menunjukkan nilai Net BC, IRR, dan ROI signifikan mempengaruhi performance usaha perikanan tangkap, sehingga layak dipertimbangkan oleh lembaga perbankan sebelum memberikan kredit atau pembiayaan kepada usaha perikanan tangkap di Kota Tegal. Dalam tahap evaluasi tersebut, nelayan kecil yang menjadi calon penerima kredit perlu diberi pengertian tentang persyaratan kredit yang harus diperhatikan sehingga kreditpembiayaan usaha perikanan tangkap dapat berjalan lancar. Secara umum, persyaratan kredit tersebut antara lain mencakup jaminan, jumlah kredit, lama kredit, angsuran, bunga, dan sanksi. Namun demikian, perhatian perlu diberikan terkait dengan:  Jaminan  Jumlah kredit  Sanksi Ketiga ketentuan tersebut agar diperhatikan dengan baik RK rata-rata tinggi dari hasil analisis AHP dan calon penerima kredit harus menyatakan komitmennya secara tertulis. Sedangkan untuk lama kredit, besar angsuran, dan bunga seyogianya dapat diberi ruang untuk dapat disesuaikan dengan siklus usaha yang bersangkutan. Hal ini perlu diupayakan lebih sederhana simple sehingga nelayan lebih mudah mengikutinya dan tidak merasa terbebani setiap berurusan dengan lembaga perbankan. Mekanisme ini dapat diatur dalam rujukan teknis pembiayaan dari masing-masing bank dengan mengedepankan prinsip kepraktisan namun tidak mengabaikan prinsip kehati-hatian. 5.6.3 Usaha Perikanan Tangkap Yang Menjadi Sasaran bagi dukungan Pembiayaan Secara jangka panjang, hasil analisis performance usaha akan menentukan kelayakan dan kelangsungan usaha perikanan tangkap hingga masa mendatang. Oleh karena itu pembiayaan tersebut harus diberikan kepada usaha perikanan tangkap yang dari hasil analisis finansial pada Bagian 4.1 berpredikat “layak” untuk dikembangkan. Adapan jenis usaha perikanan tangkap yang seyogianya menjadi sasaran pembiayaan bank umum dan BPD di Kota Tegal adalah :  Jaring Arad  Cantrang  Gillnet  Purse Seine  Pancing Layangan Gillnet monofilamen dan jaring rampus tidak direkomendasikan karena mempunyai nilai Net BC dan IRR yang rendah. Kreditpembiayaan yang diberikan kepada lima usaha perikanan tangkap yang dinyatakan layak tersebut, perlu diorientasikan pada penyediaan faktor produksi yang signifikan mendukung produksi ikan di Kota Tegal. Menurut Sutisna 2007 dan Soekartawi 2002, kesiapan operasi termasuk operasi penangkapan ikan sangat ditentukan oleh tingkat pemenuhan terhadap faktorkomponen yang vital mendukung operasi, dan keberhasilan produksi sangat dipengaruhi oleh kesesuaian dan kecukupan faktor produksi selama operasi penangkapan ikan dilakukan. Terkait dengan ini, maka lembaga perbankan BRI dan BPD tersebut perlu mengembangkan mekanisme pemantauan yang menjamin bahwa kreditpembiayaan yang diberikan benar- benar digunakan untuk pengadaan kebutuhan yang diperlukan bagi produksi. Disamping oleh petugas dari perbankan, mekanisme kontrol ini juga dapat dilakukan bekerjasama dengan organisasi nelayan, koperasi nelayan, kelompok nelayan, dan lain-lain. Mengacu kepada hal tersebut diatas, maka realiasi kreditpembiayaan yang nantinya diberikan oleh lembaga perbankan kepada kelima usaha perikanan tangkap yang layak, dapat diorientasikan pada faktor produksi yang signifikan :