Perumusan Masalah Strategi pengembangan pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah
perikanan tangkap dapat bertahan secara wajar di masa datang. Menurut Menurut Hanley dan Spash 1993, parameter tersebut diantaranya Net Present Value
NPV, Net Benefit – Cost Ratio BC ratio, Internal Rate of Return IRR, dan
Return of Investment ROI. Lebih lanjut untuk mengetahui sensitif tidaknya usaha perikanan tangkap terutama dalam hal kelayakan finansial terhadap
perubahan input-output yang terjadi dalam operasi penangkapan, maka perlu dikembangkan kajian sensitivitas. Dari sisi output, sensivitas kelayakan usaha
perikanan tangkap dapat diukur dari ketahanannya terhadap hasil produksi penerimaan yang menurun. Sedangkan dari sisi input dapat diukur dari
ketahanan usaha untuk layak dikembangkan bila harga kebutuhan operasional meningkat. Parameter NPV, Net BC, IRR, dan ROI serta hasil analisis
sensitivitas akan menjadi acuan dalam mengkaji kelayakan finanasial usaha perikanan tangkap dalam penelitian ini.
Untuk mendukung keberhasilan operasi penangkapan ikan, maka dukungan dari faktor produksi seperti ukuran alat tangkapjaring, lama trip, stok
BBM, stok es, ABK, stok air tawar, dan perbekalan sangat diperlukan. Namun pemenuhan hal ini akan menjadi masalah bila pembiayaan untuk pengadaannya
terbatas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirasakan perlu untuk mengkaji juga jenis-jenis faktor produksi yang penting dalam mendukung produksi ikan
dari usaha perikanan tangkap di Kota Tegal. Informasi terkait faktor produksi termasuk sensivitasnya terhadap penurunan output penerimaan dan peningkatan
input kebutuhan operasional sangat membantu mengatur alokasi pembiayaan dan pengambilan keputusan kelayakan pengusahaan usaha perikanan tangkap
jangka panjang. Informasi tentang komponen pembiayaan yang berinteraksi signifikan juga
membantu penyusunan strategi pengembangan pembiayaan, sehingga pembiayaan dapat tepat sasaran, cepat, dan transparan. Pola interaksi pembiayaan yang
dianalisis menggunakan SEM ini diperlukan untuk menentukan jenis kebijakan politik, jenis lembaga perbankan yang terlibat, dan jenis lembaga pemerintah yang
perlu mengambil peran penting untuk mendukung keberhasilan atau peningkatan kinerja pembiayaan usaha perikanan tangkap. Disamping itu, analisis interaksi
pembiayaan tersebut dapat menentukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
usaha perikanan tangkap untuk meningkatkan performance-nya, serta indikator penting bagi pengembangan pembiayaan. Namun hal ini terkadang terkendala
oleh minimnya data dan informasi tentang kondisi kini pembiayaan sehingga perhatian terhadap komponen yang berinteraksi penting dalam pembiayaan tidak
dapat dikelola dengan baik. Pemikiran penelitian terkait kajian existing condition dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih jelas terkait
kondisi pengelolaan usaha, skema pembiayaan yang ada, sehingga manfaatnya juga dapat dirasakan secara maksimal. Disamping itu, pengembangan analisis
terkait kondisi kini pembiayaan akan dipadukan dengan hasil analisis kelayakan usaha perikanan tangkap, hasil analisis faktor produksi, hasil analisis SEM, serta
hasil survai lapang, sehingga hasilnya lebih lengkap dan semakin representatif. Penelitian ini juga memandang perlu untuk mengembangkan strategi
pengembangan pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Usulan strategi pengembangan ini disentesis dari kondisi kini
pembiayaan usaha perikanan tangkap yang ada, sehingga solusi yang diberikan lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan nyata dalam pembiayaan usaha
perikanan tangkap. Dari kondisi yang ada dan solusi ini nantinya dapat dikembangkan strategi kebijakan bagi implementasi pembiayaan ke depan.
Sejalan dengan ini, maka penelitian ini juga memandang perlu pengkajian prioritas strategi kebijakan yang dapat dilakukan nantinya, sehingga pembiayaan
tersebut dapat dilakukan secara tepat dan bertahap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan dan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada di lokasi.
Untuk menjadi panduan dalam pengembangan pembiayaan perikanan ke depan terutama dengan mengakomodir kondisi nyata yang ada di lokasi seperti
kelayakan usaha, posisi dan kondisi kini pembiayaan yang ada di lokasi, serta skenario kebijakan yang dibutuhkan, maka penelitian ini memandang perlu untuk
memberikan saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan pembiayaan pada perikanan di Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Hal ini nantinya diharapkan menjadi
acuan dalam pengembangan mekanisme interaksi yang tepat diantara komponenfaktor terkait dengan pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota
Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Pola pengaruh semua komponenfaktor tersebut menjadi indikasi dari keefektifan dan keberhasilan pembiayaan bila dioperasikan
secara nyata di lokasi. Disamping itu, pengembangan pembiayaan ini juga akan dikontrol dan mempertimbangkan kebijakan nasional terkait perikanan dan
perbankan sehingga dalam implementasinya sejalan dengan tatanan hukum yang berlaku di Indonesia.