Analisis Regresi Berganda Analisis SEM

hasil analisis SWOT ini menjadi masukan dalam analisis AHP di bagian berikutnya.

3.4.5 Analisis Prioritas Kebijakan

Analisis ini merupakan analisis untuk pengembangan kebijakan terkait pembiayaan perikanan yang tepat di Kota Tegal, Propinsi Jawa Tengah terutama yang dikaitkan dengan kondisi saat ini yang terjadi dalam pembiayaan usaha perikanan tangkap. Hasil analisis prioritas ini akan menjadi acuan bagi pengembangan pembiayaaan usaha perikanan tangkap baik yang memanfaatkan kredit perbankan, skema permodalan informal, maupun tidak di lokasi. Analisis prioritas ini menggunakan metode AHP analytical hierarchy process dan diharapkan dapat ditetapkan secara tepat strategi prioritas yang benar-benar dapat mendukung implementasi pembiayaan perikanan di Kota Tegal. Untuk maksud ini, maka penetapan skenario kebijakan terkait pembiayaan perikanan akan dilakukan dengan mengakomodir kepentingan semua stakeholders terkait, namun tetap mempertimbangkan semua keterbatasanhambatan yang ada di lokasi penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pengembangan hierarki AHP dan akomodasi kepentingan komponen terkait dengan empat prinsip, yaitu: 1 menyederhanakan permasalahan yang kompleks, strategis dan dinamis dalam pelaksanaan pembiayaan perikanan menjadi suatu struktur hierarki yang tepat, 2 secara subjektif tingkat kepentingan dari setiap komponen diberi nilai numerik yang dapat menjelaskan arti pentingnya suatu komponen dibandingkan komponen lainnya dalam pembiayaan perikanan, 3 mensintesiskan data yang tersedia menjadi informasi yang berguna terkait tingkat kepentingan pada pembiayaan perikanan, dan 4 secara grafis, persoalan keputusan dikonstruksikan sebagai bentuk diagram yang memuat rasio kepentingan RK setiap komponen dalam interaksi pada pengembangan pembiayaan perikanan.

a. Pengembangan hieraki AHP

Dalam menggunakan AHP, berbagai komponen yang berinteraksiterkait dengan pembiayaan perikanan tersebut akan dikelompokkan ke dalam beberapa levelherarki, misalnya level goal tujuan, level kriteria, level pembatas limit factor, dan level opsi skenario kebijakan Wilson et.al., 2002. Adapun analisis terkait pengembangan hierarki AHP ini adalah pendefinisian masalahkomponen sistem, perancangan struktur hierarki, dan penyusunan matriks perbandingan berpasangan. Lingkup pendefinisian masalahkomponen sistem mencakup maksud dan tujuan pengembangan pembiayaan perikanan, kriteria atau kepentingan pihak yang terkait dengan pembiayaan perikanan yang perlu diakomodir, pembatas limit factor dalam pembiayaan, dan alternatif skenario kebijakan pembiayaan perikanan. Struktur hierarki merupakan kegiatan penyusunan komponen terkait yang menjadi tujuan goal, kriteria, pembatas, dan alternatif skenario kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk mengkuantifikasi jawaban yang diberikan responden dalam wawancara, maka digunakan nilai skala komparasi 1 sampai 9. Skala 1 sampai dengan 9 merupakan skala yang terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang ditunjukkan dengan nilai RMS Root Mean Square deviation dan MAD Median Absolute Deviation Bhushan and Rai, 2004 dan Saaty, 1993. Tabel 5. Skala banding berpasangan Tingkat Kepentingan Keterangan Penjelasan 1 3 5 7  Kedua elemen sama pentingnya.  Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya.  Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lain.  Elemen yang satu jelas  Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama terhadap tujuan.  Pengalaman dan penilaian sedikit mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya.  Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu elemen dibanding elemen lainnya.  Satu elemen dengan kuat