Faktor Produksi Dalam Operasi Usaha Perikanan Pancing Layangan

Tabel 34 Hasil analisis interaksi komponen pendukung performance usaha perikanan tangkap Interaksi Komponen nk S.E. C.R. p X31 -- PER_UPT 1,000 X32 -- PER_UPT 1,158 0,293 3,949 0,000 X33 -- PER_UPT 1,546 0,331 4,669 0,000 X34 -- PER_UPT 1,713 0,418 4,093 0,000 Dalam kaitan dengan performance usaha perikanan tangkap PER_UPT, peningkatan nilai NPV X31, Net BC X32, IRR X33, dan ROI X34 cenderung memperbaiki pola kerja usaha perikanan tangkap tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien nk interaksi NPV X31, Net BC X32, IRR X33, dan ROI X34 terhadap PER_UPT yang positif Tabel 34. Namun hanya pengaruh Net BC X32, IRR X33, dan ROI X34 yang dampaknya nyata bagi perbaikan pola kerja usaha perikanan tangkap Kota Tegal p masing-masing = 0,000. Tabel 35 menyajikan hasil analisis SEM terkait komponen pendukung lembaga pemerintah L_PMRTH. Tabel 35 Hasil analisis interaksi komponen pendukung lembaga pemerintah Interaksi Komponen nk S.E. C.R. p X41 -- L_PMRTH 0,164 0,067 2,437 0,015 X42 -- L_PMRTH 1,000 X43 -- L_PMRTH 0,078 0,043 1,821 0,069 Lembaga pemerintah yang mempunyai keterkaitan dengan pengelolaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal termasuk dalam pembiayaannya adalah KKP RI X41, DKP Kota Tegal X42, dan BAPPEDA Kota Tegal X43. Secara umum, ketiga lembaga tersebut mempengaruhi secara positif nk 0,000 peran lembaga pemerintah dalam mendukung pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal Tabel 34. Namun selama ini, baru KKP RI X41 yang perannya dirasakan nyatasignifikan p = 0,015 memberi dampak bagi pemecahan masalah pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal. Tabel 36 menyajikan hasil analisis SEM terkait komponen pendukung kinerja pembiayaan KINERJA_PB. Tabel 36 Hasil analisis interaksi komponen pendukung kinerja pembiayaan Interaksi Komponen Nk S.E. C.R. p Y1 -- KINERJA_PB 1,000 Y2 -- KINERJA_PB 0,196 0,075 2,615 0,009 Pada model struktural II Gambar 6, kinerja usaha perikanan tangkap dapat direpresentasikan oleh pendapatan dan jumlah kredit. Secara umum, peningkatan pendapatan Y1 dan jumlah kredit Y2 akan meningkatkan kinerja pembiayaan nilai nk 0,000 pada Tabel 36. Namun demikian, hanya peningkatan jumlah kredit Y2 yang secara nyata dapat memperbaiki kinerja pembiayaan usaha perikanan tangkap di Kota Tegal.

4.4 Hasil Analisis SWOT Pembiayaan Usaha Perikanan Tangkap

Untuk mengetahui lebih jelas kondisi pembiayaan usaha perikanan tangkap yang terjadi saat ini di Kota Tegal, maka berbagai komponen terkait perlu diidentifikasikan. Hasil analisis faktor produksi Bagian 4.2 telah menunjukkan jenis-jenis faktor produksi apa saja yang signifikan mempengaruhi produksi ikan usaha perikanan tangkap. Pemenuhan terhadap faktor-faktor produksi tersebut akan mempengaruhi performance usaha perikanan tangkap tersebut. Pada Bagian 4.1 telah dijelaskan bahwa performance finansial usaha perikanan tangkap tersebut merupakan masukan penting dalam perencanaan pengembangan ke depan. Di samping itu, hasil analisis SEM pada Bagian 4.3 memberi masukan penting tentang pola interaksi komponen utama dan pendukung dari kinerja pembiayaan, sehingga ke depan kinerja pembiayaan yang dikembangkan dapat menjadi lebih baik. Semua faktorkomponen tersebut perlu dikaji secara komprehensif dan diintegrasikan dalam kelompok faktor internal dan eksternal sehingga memberi gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap pembiayaan usaha perikanan tangkap yang ada di Kota Tegal. Hal ini penting mengingat kondisi kini dan keberhasilan pengembangan pembiayaan usaha perikanan tangkap sangat tergantung dari dukungan faktorkomponen tersebut, baik secara internal maupun eksternal. Dukungan semua faktorkomponen tersebut juga sangat menentukan bagi pengembangan strategi kebijakan yang