Analisis Existing Condition Interpretasi hasil
                                                                                2010 menggunakan purse seine berturut-turut mencapai 11.411 ton, 9.484 ton, dan 14.375  ton,  sedangkan  menggunakan  gillnet  berturut-turut  mencapai  8.732  ton,
10.537 ton, dan 8,912 ton. Jaring  arad,  gillnet  monofilamen,  cantrang,  jaring  rampus,  purse  seine,
gillnet,  dan  pancing  layangan  memberi  kontribusi  cukup  signifikan  bagi pembangunan  ekonomi  dan masyarakat pesisir di  Kota Tegal. Hal  ini disamping
karena populasinya yang banyak sekitar 89 , juga melibatkan banyak nelayan dan  pelaku  jasa  perikanan  di  Kota  Tegal.    Terkait  dengan  ini,  tentu  dibutuhkan
biaya investasi yang tidak kecil, sehingga produksi perikanan tangkap yang terjadi selama ini dapat dipertahankan.
Secara umum, investasi utama  yang dibutuhkan untuk perikanan jaring arad, cantrang, gillnet monofilamen, gillnet, jaring rampus,
purse  seine,  dan  pancing  layangan  terdiri  dari  investasi  kapal,  investasi  alat tangkap,  investasi  mesin,  dan  investasi  alat  pendukung  penangkapan.    Fokus
investasi  tersebut  bagi  setiap  jenis  usaha  perikanan  tangkap  ini  dapat  berbeda- beda  tergantung  dari    kebutuhan  dan  operasi  penangkapan  yang  dipilih  oleh
nelayan yang bersangkutan.
4.1.1.1    Biaya  Investasi  Usaha  Perikanan  Jaring  Arad,  Cantrang,  Gillnet Monofilamen, Gillnet dan Jaring Rampus
Setiap jenis  usaha perikanan tangkap ini membutuhkan minimal  satu  unit kapal,  satu  unit  alat  tangkap,  dan  satu  unit  mesin.    Sedangkan  alat  pendukung
penangkapannya  cukup  beragam,  yang  secara  umum  mencakup  sistem  lampu terutama  untuk  yang  beroperasi  di  malam  hari,    kompas,  radio,  palkabak
penampung,  dan  bakjerigen  air.    Tabel  7  menyajikan  biaya  investasi  yang dibutuhkan  untuk  menjalankan  usaha  perikanan  tangkap  dari  jenis  jaring  arad,
cantrang, gillnet monofilamen, gillnet, dan jaring rampus di Kota Tegal.
Tabel  7.  Biaya  investasi  usaha  perikanan  jaring  arad,  cantrang,  gillnet monofilamen, gillnet, dan jaring rampus
Kebutuhan Investasi
Biaya Investasi Rp Jaring Arad
Cantrang Gillnet
Monofilamen Gillnet
Jaring Rampus
Kapal 66.000.000,-  185.000.000,-
6.600.000,-  275.000.000,-  12.000.000,- Alat Tangkap
30.000.000,- 75.000.000,-
750.000,-  110.000.000,- 5.000.000,-
Mesin Induk 8.000.000,-
32.000.000,- 3.300.000,-
50.000.000,- 3.000.000,-
Sistem Lampu 2.750.000,-
7.000.000,- 250.000,-
5.000.000,- 1.500.000,-
Kompas 500.000,-
750.000,- -
1.000.000,- 800.000,-
Radio -
12.000.000,- -
10.000.000,- -
PalkaBak Penampung
2.500.000,- 5.000.000,-
800.000,- 5.000.000,-
500.000,- Jerigen
200.000,- 600.000,-
100.000,- 1.000.000,-
400.000,- Jumlah
109.950.000,-  317.350.000,- 11.800.000,-  457.000.000,-  23.200.000,-
Sumber : Hasil olahan data 2012
Berdasarkan  Tabel  7,  biaya  investasi  yang  dibutuhkan  untuk  usaha perikanan  jenis  jaring  arad,  cantrang,  gillnet  monofilamen,  gillnet,  dan  jaring
rampus  berturut-turut  adalah  Rp  109.950.000,  Rp  317.350.000,  Rp  11.800.000, Rp  457.000.000,  dan  Rp  23.200.000.      Biaya  investasi  untuk  pengadaan  kapal
merupakan biaya investasi terbesar bagi kelima usaha perikanan tangkap tersebut. Biaya  investasi  kapal  tersebut  diantaranya  Rp  66.000.000,-  pada  jaring  arad,  Rp
185.000.000,- pada jaring cantrang, Rp 6.600.000,- pada gillnet monofilamen, Rp 275.000.000,-  pada  gillnet,  dan  Rp  12.000.000,-  pada  jaring  rampus.    Khusus
untuk  cantrang  dan  gillnet,  kapal  yang  digunakan  adalah  kapal  yang    berukuran relatif  besar,  karena  selain  akan  membawa  alat  jaring  yang  cukup  besar,  juga
membawa  ABK  dalam  jumlah  yang  cukup  banyak.  Secara  spesifik  untuk  alat tangkap,  setiap  usaha  perikanan  tangkap  dari  jenis  jaring  arad,  cantrang,  gillnet
monofilamen,  gillnet,  dan  jaring  rampus  masing-masing  membutuhkan  biaya investasi  alat  tangkap  Rp  30.000.000,-  Rp  75.000.000,-  Rp  750.000,-  Rp
110.000.000,-  dan  Rp  5.000.000,-    Alat  tangkap  tersebut  sudah  lengkap  dengan peralatan  pendukungnya  seperti  pemberat,  pelampung,  dan  lain-lain  sehingga
dapat langsung digunakan. Mesin  induk  juga  merupakan  kebutuhan  investasi  yang  penting  untuk
mendukung operasi penangkapan ikan di Kota Tegal. Meskipun tidak harus besar, usaha perikanan tangkap di Kota Tegal sangat membutuhkan mesin dalam operasi
penangkapan, karena lokasi fishing ground yang umumnya jauh.  Mesin induk ini
dapat  mencakup  mesin  mesin  penggerak  maupun  mesin  yang  mengatur  sistem operasi  di  kapal,  selain  mesin  lampu.    Biaya  investasi  untuk  mesin  induk  jaring
arad,  cantrang,  gillnet  monofilamen,  gillnet,  dan  jaring  rampus  masing-masing adalah  Rp  8.000.000,-  Rp  32.000.000,-  Rp  3.300.000,-  Rp  50.000.000,-  dan  Rp
3.000.000,- Sistem  lampu dibutuhkan dalam investasi  usaha  perikanan tangkap untuk
mendukung  operasi  penangkapan,  terutama  bila  operasi  dilakukan  pada  malam hari.  Untuk cantrang dan gillnet, sistem lampu menjadi kebutuhan mutlak karena
pengoperasian per tripnya umumnya lebih dari satu hari.  Jaring arad juga kadang- kadang dioperasikan pada malam hari tergantung jenis ikan sasaran yang tersedia.
Gillnet monofilamen membutuhkan sistem lampu senter untuk penerangan jalan bila  terlambat  pulang  dari  melaut.    Biaya  investasi  yang  dibutuhkan  untuk
pengadaan  sistem  lampu  jaring  arad,  cantrang,  gillnet  monofilamen,  gillnet,  dan jaring rampus berturut-turut adalah Rp 2.750.000, Rp 7.000.000, Rp 250.000, Rp
5.000.000, dan Rp 1.500.000. Kompas  dan  radio  merupakan  barang  investasi  yang  dibutuhkan  untuk
melakukan  navigasi  dan  komunikasi  selama  operasi  penangkapan  dilakukan.    Di kalangan pelaku usaha perikanan tangkap Kota Tegal, kompas hampir digunakan
oleh  semua  alat  jaring  kecuali  gillnet  monofilamen,  sedangan  radio  umumnya digunakan usaha perikanan dengan alat tangkap yang lebih besar, seperti cantrang
dan  gillnet.   Biaya investasi kompas pada  usaha  perikanan  jaring  arad, cantrang, gillnet,  dan  jaring  rampus  di  Kota  Tegal  berturut-turut  adalah  Rp  500.000,-,  Rp
750.000,-,  Rp  1.000.000,-,  dan  Rp  800.000,-.    Sedangkan  biaya  investasi  untuk pengadaan  radio  di  cantrang  dan  gillnet  masing-masing  Rp  12.000.000,-  dan  Rp
10.000.000,-. Palkabak  penampung  ikan  dan  jerigenbak  penampung  air  tawar
merupakan  kebutuhan  investasi  yang  juga  penting  untuk  mendukung  operasi penangkapan ikan di Kota Tegal.  Meskipun ukuran yang dibutuhkan tidak terlalu
besar,  tetapi  keberadaan  kedua  barang  investasi  pendukung  tersebut  mutlak dibutuhkan.    Palka  dibutuhkan  untuk  menyimpan  hasil  tangkapan  dan  es  untuk
mengawetkan ikan hasil tangkapan  yang mempunyai nilai jual tinggi.  Meskipun tidak  banyak,  beberapa  cantrang  dan  gillnet  juga  melengkapi  palkanya  dengan
refrigerator untuk  membantu  pendinginan dan mempertahankan kondisi  es balok yang  digunakan  untuk  pendinginan  hasil  tangkapan.
Jerigenwadah  air  sangat dibutuhkan untuk menyediakan keperluan minum dan lainnya dari nelayan selama
operasi  penangkapan  dilakukan.    Bila  air  tawar  tidak  tersedia  secara  cukup, mungkin  nelayan  tidak  akan  tahan  karena  kehausan,  sehingga  operasi
penangkapan terpaksa dihentikan meskipun hasil tangkapan belum memadai. Jika  hal  tersebut  terjadi,  maka  dapat  menimbulkan  kerugian  signifikan
bagi  nelayan  terutama  untuk  alokasi  bahan  bakar.    Biaya  investasi  yang dibutuhkan  untuk  pengadaan  palkabak  penampung  ikan  pada  usaha  perikanan
jaring  arad,  cantrang,  gillnet  monofilamen,  gillnet,  dan  jaring  rampus  masing- masing adalah Rp 2.500.000,-, Rp 5.000.000,-, Rp 800.000,-, Rp 5.000.000,-, dan
Rp  500.000,-.    Sedangkan  biaya  investasi  yang  dibutuhkan  untuk  pengadaan jerigenwadah  air  pada  usaha  perikanan  jaring  arad,  cantrang,  gillnet
monofilamen, gillnet, dan jaring rampus di Kota Tegal masing-masing adalah Rp 200.000,-, Rp 600.000,-, Rp 100.000,-, Rp 1.000.000,-, dan Rp 400.000,-.  Secara
umum,  kebutuhan  investasi  tersebut  harus  tersedia  dengan  baik,  sehingga  dapat mendukung  secara  maksimal  operasi  penangkapan  ikan  oleh  ketujuh  jenis  usaha
perikanan  tangkap  di  Kota  Tegal  tersebut  yang  merupakan  bagian  terbesar  dari pelaku perikanan di lokasi.