126
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS pada materi perjuangan para tokoh  dalam  memproklamasikan  kemerdekaan  Indonesia  siswa  kelas  V  SD
Kanisius  Minggir  tahun  pelajaran  20122013  dengan  model  pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a  mengadakan  pre-test,  b  guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran,  c siswa  membaca  materi  yang  akan  dipelajari  secara  keseluruhan,  d
pembentukan kelompok asal terdiri dari 6 ahli dengan bidang yang berbeda, e diskusi  kelompok  ahli  dengan  bidang  yang  sama,  f  tim  ahli  kembali  dalam
kelompok asal untuk mengajarkan topik yang dibahas kepada teman satu tim, g mengadakan post-test, dan h pemberian penghargaan.
2. Penerapan  model  pembelajaran  kooperatif  teknik  Jigsaw  II  dapat
meningkatkan  minat  belajar  IPS  pada  materi  perjuangan  para  tokoh  dalam memproklamasikan  kemerdekaan  Indonesia  siswa  kelas  V  SD  Kanisius
Minggir  tahun  pelajaran  20122013.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  rata-rata  skor minat  pada  kondisi  awal  adalah  41,08  kategori  rendah.  Pada  akhir  siklus  I
rata-rata skor minat siswa menjadi 50,56 kategori sedang. Pada siklus II rata- rata minat siswa semakin meningkat menjadi 67,23 kategori tinggi.
127
3. Penerapan  model  pembelajaran  kooperatif  teknik  Jigsaw  II  dapat
meningkatkan  prestasi  belajar  IPS  pada  materi  perjuangan  para  tokoh  dalam memproklamasikan  kemerdekaan  Indonesia  siswa  kelas  V  siswa  kelas  V  SD
Kanisius Minggir tahun pelajaran 20122013. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa  sebesar  62,58  dengan  jumlah  siswa  yang  mencapai  KKM  sebanyak  11
37,93. Pada akhir siklus I, nilai rata-rata siswa kelas V meningkat menjadi 76,67  dengan  jumlah  siswa  yang  mencapai  KKM  sebanyak  27  90.  Pada
siklus  II  nilai  rata-rata  siswa  meningkat  menjadi  90,60  dengan  jumlah  siswa yang mencapai KKM sebanyak 30 100.
5.2 Keterbatasan Penelitian