44
Contoh:
Tabel 2.3 Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis
No. Siswa
Skor Awal Skor Kuis
Skor Kemajuan
1. A
90 100
30 2.
B 80
67 3.
C 75
79 20
4. D
55 46
10 5.
E 55
40
c. Penghargaan Skor Tim Kegiatan akhir dari suatu penilaian dan evaluasi sangat penting dilakukan
dalam pembelajaran kooperatif yang berupa pemberian penghargaan. Menurut Slavin 2005:160 terdapat tiga macam tingkatan penghargaan yang didasarkan
pada  rata-rata  skor  tim  yaitu,  tim  baik,  tim  sangat  baik,  dan  tim  istimewa. Berikut  ini  disajikan  kualifikasi  rata-rata  perhitungan  skor  tim  Rusman,
2011:216:
Tabel 2.4 Kualifikasi Skor Tim
No. Rata-rata Skor
Kualifikasi
1. 2.
3. 4.
0 ≤ N ≤ 5 6
≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20
21 ≤ N ≤ 30 -
Tim yang baik Good Team Tim yang sangat baik Great Tim
Tim yang istimewa Super Tim
Setelah  melakukan  perhitungan  skor  tim,  maka  tiap-tiap  tim  menerima
piagam penghargaan atau hadiah berdasarkan sistem poin tersebut. 2.1.5 Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.5.1 Hakikat IPS
Istilah  IPS  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  di  Indonesia  mulai  dikenal  sejak tahun 1970-an sebagai kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai
digunakan  dalam  sistem  pendidikan  nasional  dalam  Kurikulum  1975  Sapriya, 2008:7.  Dan  mata  pelajaran  IPS  merupakan  sebuah  nama  dari  mata  pelajaran
45
yang terintegrasi yaitu Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan  menengah  adalah  bersifat  terpadu  integrated.  Tujuan  IPS  bersifat  terpadu agar  mata  pelajaran  ini  lebih  bermakna  bagi  siswa  sehingga  pengorganisasian
materibahan  pelajaran  disesuaikan  dengan  lingkungan,  karakteristik,  dan kebutuhan  siswa  Sapriya,  2008:8.    Pengertian  lain  Ilmu  Pengetahuan  Sosial
IPS  menurut  National  for  Sosial  Studies  NCSS  dalam  Supardi  2011:182 adalah:
“Sosial  studies  ate  the  integrated  study  of  the  sosial  sciences  and humanities  to  promote  civic  competence.  Within  the  school  program,
social  studies  provides  coordinated,  systematic  study  drawing  upon  such disciplines  as  antrophology,  archeology,  economics,  geography,  history,
law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well  as  appropriate  content  from  the  humanities,  matemathics,  and  the
natural sciences.
” Hal  senada  juga  dikemukakan  oleh  Nurman  Sumantri  dalam  Supardi
2011:182  bahwa  pendidikan  IPS  di  sekolah  adalah  suatu  penyederhanaan disiplin  ilmu-ilmu  sosial,  psikologi,  filsafat,  ideologi  negara  dan  agama  yang
diorganisasikan  dan  disajikan  secara  ilmiah  dan  psikologis  untuk  tujuan pendidikan.
Sejak  diperkenalkan  mata  pelajaran  IPS  di  sekolah,  IPS  memiliki perbedaan  makna  yang  disesuaikan  dengan  karakteristik  peserta  didik  di  tingkat
Sekolah  Dasar  SD,  tingkat  Sekolah  Menengah  Pertama  SMP,  dan  Sekolah Menengah Atas SMA. Untuk itu pengertian IPS di tingkat sekolah tersebut dapat
berarti gabungan dari sejumlah disiplin ilmu atau dapat pula berarti mata pelajaran yang  berdiri  sendiri  berdasarkan  pendekatan  yang  diterapkan.  Istilah  IPS  untuk
46
Sekolah  Dasar  merupakan  mata  pelajaran  yang  berdiri  sendiri  sebagai  integrasi atau gabungan dari beberapa konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan
isu  dan  masalah  sosial.  Materi  IPS  di  SD  didasarkan  pada  aspek  disiplin  ilmu karena  mementingkan  dimensi  pedagogik  dan  psikologis  serta  karaktereistik
peserta didik yang kemampuan berfikirnya bersifat holistik Sapriya, 2009:20. Dari beberapa pengertian IPS dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial  IPS  merupakan  integrasi  dari  berbagai  cabang  ilmu-ilmu  sosial  seperti: sosiologi,  sejarah,  geografi,  ekonomi,  politik,  hukum,  dan  budaya.  Ilmu
Pengetahuan  Sosial  dirumuskan  atas  dasar  realitas  dan  fenomena  sosial  yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-
ilmu  sosial  sosiologi,  sejarah,  geografi,  ekonomi,  politik,  hukum,  dan  budaya. Menurut Susanto  Ekawati  Suntari  Widarwati 2009 IPS atau studi sosial
itu  merupakan  bagian  dari  kurikulum  sekolah  yang  diturunkan  dari  isi  materi cabang-cabang  ilmu-ilmu  sosial:  sosiologi,  sejarah,  geografi,  ekonomi,  politik,
antropologi,  filsafat,  dan  psikologi  sosial.  Untuk  itu,  sangat  jelas  bahwa pendidikan IPS di sekolah terutama di sekolah dasar SD harus menekankan pada
ketrampilan  siswa  dalam  memecahkan  masalah  mulai  dari  lingkup  diri  sampai pada masalah yang kompleks. Karena masalah  manusia selalu berkaiatan dengan
berbagai aspek yang tidak hanya lingkup sosial tapi juga diluar lingkungan sosial. Dan  melalui  pembelajaran  IPS  yang  terpadu  mampu  mengembangkan
pembelajaran yang bermakna, efektif, dan efisien.
47
2.1.5.2 Tujuan Pembelajaran IPS Sekolah Dasar