Teknik pengumpulan data minat Uji Validitas Soal

materi d. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok 2. Prestasi belajar a. Rata-rata nilai ulangan b. Presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM Nilai kognitif, afektif, dan psikomot orik Tes tertulis Lembar soal tes

3.4.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk melakukan perhitungan skor minat dan prestasi belajar siswa pada setiap siklus, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil informasi yang memberi gambaran mengenai minat dan prestasi belajar siswa pada setiap akhir siklus. Data mengenai minat siswa diperoleh dengan melakukan observasi dan pemberikan kuesioner untuk siswa. Observasi dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus, sedangkan kuesioner diberikan pada siswa disetiap akhir siklus berlangsung. Data prestasi belajar diperoleh dengan melakukan tes evaluasi untuk menilai aspek kognitif. Sedangkan untuk menilai aspek afektif dan aspek psikomotorik dilakukan dengan cara pengamatan. Tes evaluasi ini dilakukan pada akhir setiap siklus I dan siklus II. Berikut ini teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Teknik pengumpulan data minat

1. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diteliti atau diamati Sanjaya, 2009:86. Observasi dilakukan selama proses belajar mengajar IPS berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Alat observasi yang digunakan berupa lembar pengamatan siswa yang menampilkan aspek-aspek tentang minat siswa dalam proses belajar mengajar dan implementasi model kooperatif teknik Jigsaw II. Lembar pengamatan diisi oleh peneliti pada awal sebelum penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. 2. Kuesioner Kuesioner atau angket merupakan instrument pengumpul data penelitian berupa sejumlah pertanyaan yang diberikan secara tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian Uno Koni, 2012:129. Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa kelas V SD Kanisius Minggir terhadap pembelajaran IPS dengan model kooperatif teknik Jigsaw II. Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah terstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Serta peneliti akan menyajikan pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang dikembangkan dari indikator minat siswa.

b. Teknik pengumpulan data prestasi belajar

1. Tes Tes adalah intrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran Sanjaya, 2009:99. Tes yang digunakan ini untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS serta untuk melihat ketercapaian indikator setiap siklus. Tes dilakukan oleh siswa kelas V SD Kanisius Minggir dengan mengerjakan soal evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pertemuan kedua setiap siklus. Jenis tes yang digunakan yaitu tes objektif berbentuk pilihan ganda multiple choise. Menurut Syah 1995:146 tes pilihan ganda biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima alternatif jawaban yang mengiringi setiap soal. Selain menggunakan tes dalam menilai aspek kognitif, peneliti juga menggunakan non- tes untuk melakukan pengamatan aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa. 2. Non Tes Perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dikerjakan yang dapat diamati oleh indera, yang bersifat konkret dapat diukur dengan alat pengukur non tes Masidjo, 1995:58. Pada alat pengukur non tes ini, situasi pengukurannya sangat tergantung pada situasi di mana perubahan tingkah laku individu itu muncul atau menggejala. 3.4.3 Instrumen Penelitian Instrumen merupakan komponen kunci utama dalam suatu penelitian Arifin, 2011:225. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen berupa observasi, kuesioner, dan tes.

3.4.3.1 Instrumen Minat a. Observasi Minat

Proses observasi menggunakan lembar observasi sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Lembar observasi dibuat berdasarkan indikator minat. Pengamatan minat ini digunakan dalam kegiatan siklus I dan siklus II. Berikut ini instrumen lembar observasi minat belajar siswa: Tabel 3.3 Rubrik Observasi Minat No. Indikator Deskriptor Skor 1. Menunjukka n ekspresi rasa senang Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias Siswa tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai Siswa duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran 2. Menunjukka n perhatian terhadap pelajaran Siswa aktif bertanya disaat pelajaran berlangsung Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama Siswa tidak melamun di dalam kelas Siswa aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran berlangsung Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar 3. Merespon pertanyaan atau materi Siswa giat mencari informasi denagr bertukar pendapat Siswa membuat catatan mengenai materi yang di sampaikan guru Siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa menanyakan kesulitan yang dialami saat pelajaran Siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan teman 4. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok Siswa terlibat dalam menyimpulkan diskusi Siswa aktif menyampaikan pendapat saat kegiatan berdiskusi Siswa berdiskusi dengan serius Siswa bekerja sama dalam kelompok Siswa membantu memecahkan persoalan yang terjadi di dalam kelompok Keterangan : Jika deskriptor minat di atas nampak, maka diberi skor 1 Jika deskriptor minat di atas tidak nampak, maka diberi skor 0 Dalam kriteria skor minat diperoleh melalui rumus perhitungan dengan rentang skor minat adalah 0-20.

b. Kuesioner

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur minat siswa. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup berisi minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Berikut ini disajikan intrumen kisi-kisi minat dan kuesioner minat siswa terhadap mata pelajaran IPS: Tabel 3.4 Kisi-kisi Minat Belajar Siswa No. Indikator Item Positif Item Negatif 1. Menunjukkan ekspresi rasa senang 3,4,5 1,2 2. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran 6,9,10 7,8 3. Merespon pertanyaan atau materi 11, 14 12,13,15 4. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok 16,19 17,18,20 Jumlah 10 item 10 item Tabel 3.5 Kuesioner Minat Belajar Siswa No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya mengikuti pelajaran IPS dengan tidak antusias 2. Saya tidak mempersiapkan buku sebelum pelajaran IPS dimulai 3. Saya duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran IPS 4. Saya datang sebelum pelajaran IPS dimulai 5. Saya aktif bertanya disaat pelajaran IPS berlangsung 6. Saya menyimak penjelasan guru dengan seksama 7. Saya mengganggu teman saat pelajaran IPS 8. Saya tidak aktif menjawab pertanyaan di saat pelajaran IPS berlangsung 9. Saya menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru 10. Saya memberikan tanggapan atas pertanyaan teman 11. Saya tidak mengeluh ketika mendapatkan tugas dari guru 12. Saya tidak mengerjakan tugas dengan serius 13. Saya melamun di dalam kelas 14. Saya mencari informasi pelajaran dengan bertukar pendapat 15. Saya tidak membantu teman dalam memecahkan persoalan yang terjadi di dalam kelompok 16. Saya aktif menyampaikan pendapat di dalam diskusi kelompok 17. Saya tidak terlibat dalam menyimpulkan 18. Saya tidak memberikan pendapat saat diskusi 19. Saya mau berdiskusi dengan serius 20. Saya tidak membuat catatan disaat pelajaran IPS Kuesioner tersebut disusun dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan dalam pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Dalam kuesioner tersebut pengukuran menggunakan alternatif jawaban sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Tabel 3.6 Pengukuran Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

3.4.3.2 Instrumen Prestasi a. Tes

Tes ini diberikan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes objektif yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang dalam pembuatan soal dikembangkan sendiri oleh peneliti. Dalam proses pembuatan soal tersebut peneliti membuat soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan bimbingan dari dosen. Soal tes objektif pilihan ganda pada siklus I berjumlah 20 nomor dan siklus II berjumlah 20 soal. Masing-masing soal memiliki bobot satu 1. Dengan ketentuan skor 1 apabila jawaban benar dan skor 0 apabila jawaban salah. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi soal tes objektif sebagai berikut: Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Sebelum Uji Coba Siklus I Indikator Taraf Kesukaran Jumlah Soal Nomor Soal Mudah Sedang Sukar Mendiskripsikan peristiwa kekalahan Jepang terhadap Sekutu. √ 4 1,10,18,23 √ 3 2,4,11 √ 2 3,12 Mendiskripsikan peristiwa penting yang terjadi dalam peristiwa Rengasdengklok. √ 1 5 √ 1 12 Mendiskripsikan peristiwa penting yang terjadi dalam penyusunan teks proklamasi. √ 4 16,17,24,25 √ 2 7,15 √ 2 6,7 Mendiskripsikan peristiwa detik- detik proklamasi kemerdekaan Indonesia. √ 3 20,21,22 √ 2 9,14 √ 1 13 Mendiskripsikan media penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. √ 1 19 Jumlah butir soal 26 Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Sebelum Uji Coba Siklus II Indikator Taraf Kesukaran Jumlah Soal Nomor Soal Mud ah Sedang Sukar Menemukan peranan BPUPKI dan PPKI dalam perumusan dasar Negara dan UUD 1945. √ 4 5,18,22,23 √ 2 16,20 √ 2 21,27 Menunjukkan peranan tokoh- tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi, √ 7 1,2,3,12,17,25,26 √ 3 4,6,11 √ 2 28,29 Merencanakan cara-cara yang akan dilakukan untuk menghargai jasa tokoh kemerdekaan. √ 5 7,9,14,15,19 √ 2 8,10 √ 2 13,24 Jumlah Soal 29 Tabel 3.9 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II No. Jenis soal Jumlah soal Skor Tiap Soal Jumlah Skor Maksimal 1. Pilihan ganda 55 1 55 Jumlah 55

b. Non Tes

Penilaian non tes dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pada siswa ketika berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi. Penilaian non tes dilakukan berdasarkan indikator penilaian yang dituangkan dalam rubrik penilaian. Indikator penilaian aspek afektif dan aspek psikomotorik disusun peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Indikator Afektif No. Indikator 1. Menunjukkan ekspresi rasa senang 2. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran Tabel 3.11 Indikator Psikomotorik No. Indikator 1. Merespon pertanyaan atau materi 2. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok

3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian

Persyaratan pokok dalam penyusunan alat evaluasi yang baik meliputi dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas Syah, 1995:145.

3.4.4.1 Validitas

Masidjo 1995:242 menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal senada juga diutarakan oleh Syah 1995:145 bahwa validitas pada prinsipnya adalah keabsahan atau kebenaran yang dipandang valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Masidjo 1995:243-244 validitas isi yakni menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Sedangkan validitas konstruk atau konsep adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas isi termuat dalam instrument tes yang berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal pada siklus I dan 20 soal pada siklus II. Sedangkan validitas konstruksi terdapat dalam kisi-kisi soal. Menurut Sugiyono 2009:177 menyatakan bahwa validitas konstruk ditentukan atas dasar pertimbangan expert judgement oleh para ahli. Hal ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan peneliti dapat dipertanggungjawabkan melalui pertimbangan dari para ahli. Untuk itu, peneliti mengkonsultasikan pada guru, kepala sekolah, dosen pembimbing, rekan sejawat, dan dosen pembimbing. Sedangkan untuk validasi empiris ditentukan melalui formulasi statistik yaitu, instrument dibuat dan dikonsultasikan kepada yang ahli kemudian diujikan. Expert judgement ini digunakan dalam validasi intrumen yang meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan kuesioner.

a. Uji Validitas Soal

Peneliti melakukan uji validitas soal dengan menggunakan validitas empiris. Uji coba intrumen tes dilakukan di SD Kanisius Minggir. Subjek yang dipakai untuk uji validitas berjumlah 28 siswa kelas V yang telah naik kelas VI. Siswa dipilih karena adanya kemiripan kondisi peserta didik dan pernah menerima materi kelas V semester II. Dengan demikian, kondisi tersebut menjadi pertimbangan untuk memilih siswa kelas V yang telah naik kelas VI pada tahun pelajaran 20122013. Setelah soal diujikan di lapangan, validitas suatu tes dapat dihitung dengan teknik Product Moment dari Pearson Masidjo, 1995:246: Keterangan: = koefisien korelasi x dan y = jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir = jumlah skor dalam sebaran y skor item total = jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y = jumlah responden Valid tidaknya sebuah soal dilihat dengan menggunakan r tabel. Jika r hitung ≥ r tabel, maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Pada penelitian ini r hitung ≥ 0,367 dengan taraf signifikansi 5, maka soal dapat dikatakan valid. Berdasarkan tabel Product Moment dari Pearson dengan N = 28 pada taraf signifikansi 5 diperoleh 0,367. Pengukuran validitas item ini menggunakan program SPSS 16.00 agar lebih efisien dan praktis. Dari hasil perhitungan diperoleh item valid pada siklus I sebanyak 10 soal dan 16 soal lainnya tidak memenuhi kriteria valid. Pada soal siklus II terdapat 14 soal valid dan 15 soal tidak memenuhi kriteria valid. Karena jumlah soal yang dibutuhkan peneliti untuk evaluasi sebanyak 20 soal maka dari 16 soal siklus I dan dari 15 soal siklus II tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk direvisi. Sehingga 10 soal dari siklus I dan 6 soal dari siklus II yang sudah direvisi dijadikan tambahan sehingga jumlah soal yang valid menjadi 20 pada masing- masing siklus guna penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji coba soal evaluasi yang telah diujikan di lapangan: Tabel 3.12 Hasil Uji Coba Soal Siklus I No.Item Nilai Korelasi r Nilai r table n=28,a=5 Keterangan Item no 1 0,120 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 2 -0.073 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 3 0,609 0,374 Valid Item no 4 -0.257 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 5 0.381 0,374 Valid Item no 6 0,346 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 7 0,397 0,374 Valid Item no 8 0,423 0,374 Valid No.Item Nilai Korelasi r Nilai r table n=28,a=5 Keterangan Item no 9 0,000 0,374 Tidak Valid Item no 10 0,506 0,374 Valid Item no 11 -0,098 0,374 Tidak Valid Item no 12 0,080 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 13 0,320 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 14 0,525 0,374 Valid Item no 15 0,534 0,374 Valid Item no 16 0,618 0,374 Valid Item no 17 0,613 0,374 Valid Item no 18 -0,213 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 19 0,600 0,374 Valid Item no 20 0,345 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 21 0,323 0,374 Tidak Valid Item no 22 0,138 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 23 0,332 0,374 Tidak Valid Item no 24 0,235 0,374 Tidak Valid Item no 25 0,332 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 26 0,138 0,374 Tidak Valid Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 10 soal yaitu nomor 3,5,7,8,10,14,15,16,17,19. Untuk soal yang tidak valid peneliti melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing. Tabel 3.13 Hasil Uji Coba Soal Siklus II No.Item Nilai Korelasi r Nilai r table n=28,a=5 Keterangan Item no 1 0,634 0,374 Valid Item no 2 0,320 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 3 0,207 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 4 0,635 0,374 Valid Item no 5 0,444 0,374 Valid Item no 6 0,422 0,374 Valid Item no 7 -0,276 0,374 Tidak Valid Item no 8 -0,228 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 9 0,535 0,374 Valid Item no 10 0,096 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 11 0,512 0,374 Valid Item no 12 0,160 0,374 Tidak Valid Item no 13 0,174 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 14 0,000 0,374 Tidak Valid Item no 15 0,507 0,374 Valid Item no 16 0,260 0,374 Tidak Valid = Revisi Item no 17 0,465 0,374 Valid Item no 18 -0,032 0,374 Tidak Valid Item no 19 0,256 0,374 Tidak Valid Item no 20 0,115 0,374 Tidak Valid Item no 21 0,604 0,374 Valid Item no 22 0,345 0,374 Tidak Valid Item no 23 0,421 0,374 Valid Item no 24 0,256 0,374 Tidak Valid Item no 25 0,036 0,374 Tidak Valid Item no 26 0,422 0,374 Valid No.Item Nilai Korelasi r Nilai r table n=28,a=5 Keterangan Item no 27 0,439 0,374 Valid Item no 28 0,508 0,374 Valid Item no 29 0,593 0,374 Valid Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 14 soal yaitu nomor 1,4,5,6,9,11,15,17,21,23,26,27,28,29. Untuk soal yang tidak valid peneliti melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing. b. Uji Validitas Perangkat Pembelajaran Untuk menggambarkan pembagian kriteria yang tepat dalam sebuah penelitian maka diperlukan kriteria validasi perangkat pembelajaran. Kriteria validasi perangkat pembelajaran akan dihitung menggunakan Penilaian Acuan Patokan I PAP I. Berikut ini disajikan kriteria validasi perangkat pembelajaran menurut Masidjo 1995:153 sebagai berikut: Tabel 3.14 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria 90 x 5 4,5 - 5 A Sangat Baik 80 x 5 4 – 4,49 B Baik 65 x 5 3,25 – 3,99 C Cukup 55 x 5 2,75 – 3,24 D Kurang Baik Dibawah 55 x 5 – 2,74 E Sangat Kurang Baik Validasi intrumen pembelajaran maliputi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu Kepala Sekolah, satu Guru Kelas V, satu Guru Kelas II, dan teman sejawat. Berikut ini adalah hasil validasi perangkat pembelajaran. Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat Pembelajaran Expert Judgement Hasil Penilaian Rata-Rata Keterangan 1. Silabus Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,30 Baik Guru SD Kanisius Jomegatan 4,10 Guru SD Kanisius Minggir 4,80 Rekan teman sejawat 3,80 Rata-rata 4,25 2. RPP Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,33 Baik Guru SD Kanisius Jomegatan 4,14 Guru SD Kanisius Minggir 4,86 Rekan teman sejawat 3,95 Rata-rata 4,32 3. LKS Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,38 Baik Guru SD Kanisius Jomegatan 4,00 Guru SD Kanisius Minggir 5,00 Rekan teman sejawat 3,88 Rata-rata 4,32 4. Bahan Ajar Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,40 Baik Guru SD Kanisius Jomegatan 4,20 Guru SD Kanisius Minggir 4,80 Rekan teman sejawat 3,80 Rata-rata 4,30

c. Uji Validitas Pedoman Observasi

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Perbedaan hasil belajar IPS dengan menggunakan teknik pembelajaran JIGSAW dan teknik pembelajaran STAD (Studi pada siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

0 4 149

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42