materi d.
Keterlibatan siswa dalam
diskusi kelompok
2. Prestasi
belajar a.
Rata-rata nilai ulangan
b. Presentasi
jumlah  siswa yang mencapai
KKM Nilai
kognitif, afektif,
dan psikomot
orik Tes tertulis
Lembar soal tes
3.4.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data  kualitatif.  Data  kuantitatif  digunakan  untuk  melakukan  perhitungan  skor
minat  dan  prestasi  belajar  siswa  pada  setiap  siklus,  sedangkan  data  kualitatif diperoleh  dari  hasil  informasi  yang  memberi  gambaran  mengenai  minat  dan
prestasi belajar siswa pada setiap akhir siklus. Data  mengenai  minat  siswa  diperoleh  dengan  melakukan  observasi  dan
pemberikan  kuesioner  untuk  siswa.  Observasi  dilaksanakan  ketika  proses pembelajaran  berlangsung  pada  tiap  siklus,  sedangkan  kuesioner  diberikan  pada
siswa disetiap akhir siklus berlangsung. Data  prestasi  belajar  diperoleh  dengan  melakukan  tes  evaluasi  untuk
menilai  aspek  kognitif.  Sedangkan  untuk  menilai  aspek  afektif  dan  aspek psikomotorik dilakukan dengan cara pengamatan. Tes evaluasi ini dilakukan pada
akhir setiap siklus I dan siklus II. Berikut ini teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Teknik pengumpulan data minat
1. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap  kejadian  yang  sedang  berlangsung  dan  mencatatnya  dengan  alat  observasi
tentang  hal-hal  yang  akan  diteliti  atau  diamati  Sanjaya,  2009:86.  Observasi dilakukan  selama  proses  belajar  mengajar  IPS  berlangsung.  Hal  ini  dilakukan
untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran IPS.  Alat  observasi  yang  digunakan  berupa  lembar  pengamatan  siswa  yang
menampilkan    aspek-aspek  tentang    minat  siswa  dalam  proses  belajar  mengajar dan  implementasi    model    kooperatif  teknik  Jigsaw  II.  Lembar  pengamatan  diisi
oleh peneliti pada awal sebelum penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. 2. Kuesioner
Kuesioner  atau  angket  merupakan  instrument  pengumpul  data  penelitian berupa sejumlah pertanyaan yang diberikan secara tertulis yang diberikan kepada
subjek  penelitian  Uno    Koni,  2012:129.  Kuisioner  ini  digunakan  untuk mengetahui    minat  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Minggir  terhadap    pembelajaran
IPS dengan model kooperatif teknik Jigsaw II. Bentuk kuesioner yang digunakan dalam  penelitian  ini  adalah  terstruktur  dengan  bentuk  jawaban  tertutup.  Serta
peneliti  akan  menyajikan  pertanyaan-pertanyaan  kuesioner  yang  dikembangkan dari indikator minat siswa.
b. Teknik pengumpulan data prestasi belajar
1. Tes Tes  adalah  intrumen  pengumpulan  data  untuk  mengukur  kemampuan
siswa  dalam  aspek  kognitif,  atau  tingkat  penguasaan  materi  pembelajaran Sanjaya,  2009:99.  Tes  yang  digunakan  ini  untuk  mengetahui  prestasi  belajar
siswa  pada  mata  pelajaran  IPS  serta  untuk  melihat  ketercapaian  indikator  setiap siklus.  Tes  dilakukan  oleh  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Minggir  dengan
mengerjakan soal evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pertemuan kedua setiap siklus.  Jenis  tes  yang  digunakan  yaitu  tes  objektif  berbentuk  pilihan  ganda
multiple  choise.  Menurut  Syah  1995:146  tes  pilihan  ganda  biasanya  berupa pertanyaan  atau  pernyataan  yang  dapat  dijawab  dengan  memilih  salah  satu  dari
empat  atau  lima  alternatif  jawaban  yang  mengiringi  setiap  soal.  Selain menggunakan tes dalam  menilai  aspek kognitif, peneliti juga menggunakan non-
tes untuk melakukan pengamatan aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa. 2. Non Tes
Perubahan  tingkah  laku  yang  lebih  berhubungan  dengan  apa  yang dikerjakan  yang  dapat  diamati  oleh  indera,  yang  bersifat  konkret  dapat  diukur
dengan alat pengukur non tes Masidjo, 1995:58. Pada alat pengukur non tes ini, situasi pengukurannya sangat tergantung pada situasi di mana perubahan tingkah
laku individu itu muncul atau menggejala. 3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen  merupakan  komponen  kunci  utama  dalam  suatu  penelitian Arifin,  2011:225.  Maka  dalam  penelitian  ini,  peneliti  akan  menggunakan
instrumen berupa observasi, kuesioner, dan tes.
3.4.3.1 Instrumen Minat a. Observasi Minat
Proses  observasi  menggunakan  lembar  observasi  sebagai  pedoman  dalam melakukan  pengamatan  minat  siswa  terhadap  pembelajaran  IPS.  Lembar
observasi  dibuat  berdasarkan  indikator  minat.  Pengamatan  minat  ini  digunakan dalam  kegiatan  siklus  I  dan  siklus  II.  Berikut  ini  instrumen  lembar  observasi
minat belajar siswa:
Tabel 3.3 Rubrik Observasi Minat
No. Indikator
Deskriptor Skor
1. Menunjukka
n ekspresi rasa senang
Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias Siswa tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru
Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
Siswa duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran 2.
Menunjukka n perhatian
terhadap pelajaran
Siswa aktif bertanya disaat pelajaran berlangsung Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama
Siswa tidak melamun di dalam kelas Siswa aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran
berlangsung Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain
ketika belajar 3.
Merespon pertanyaan
atau materi Siswa giat mencari informasi denagr bertukar pendapat
Siswa membuat catatan mengenai materi yang di sampaikan guru
Siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa menanyakan kesulitan yang dialami saat pelajaran
Siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan teman 4.
Keterlibatan siswa dalam
diskusi kelompok
Siswa terlibat dalam menyimpulkan diskusi Siswa aktif menyampaikan pendapat saat kegiatan berdiskusi
Siswa berdiskusi dengan serius Siswa bekerja sama dalam kelompok
Siswa membantu memecahkan persoalan yang terjadi di dalam kelompok
Keterangan
: Jika deskriptor minat di atas nampak, maka diberi skor 1 Jika deskriptor minat di atas tidak nampak, maka diberi skor 0
Dalam  kriteria  skor  minat  diperoleh  melalui  rumus  perhitungan  dengan rentang skor minat adalah 0-20.
b. Kuesioner
Kuesioner  ini  digunakan  untuk  mengukur  minat  siswa.  Kuesioner  yang digunakan  adalah  kuesioner  dengan  pertanyaan  tertutup  berisi  minat  siswa
terhadap  pembelajaran  IPS.  Berikut  ini  disajikan  intrumen  kisi-kisi  minat  dan kuesioner minat siswa terhadap mata pelajaran IPS:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Minat Belajar Siswa
No. Indikator
Item Positif Item Negatif
1. Menunjukkan ekspresi rasa senang
3,4,5 1,2
2. Menunjukkan perhatian terhadap
pelajaran 6,9,10
7,8 3.
Merespon pertanyaan atau materi 11, 14
12,13,15 4.
Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
16,19 17,18,20
Jumlah 10 item
10 item
Tabel 3.5 Kuesioner Minat Belajar Siswa
No. Pernyataan
SS S
TS STS
1. Saya mengikuti pelajaran IPS dengan tidak antusias
2. Saya  tidak  mempersiapkan  buku  sebelum  pelajaran  IPS
dimulai 3.
Saya duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran IPS 4.
Saya datang sebelum pelajaran IPS dimulai 5.
Saya aktif bertanya disaat pelajaran IPS berlangsung 6.
Saya menyimak penjelasan guru dengan seksama 7.
Saya mengganggu teman saat pelajaran IPS 8.
Saya  tidak  aktif  menjawab  pertanyaan  di  saat  pelajaran IPS berlangsung
9. Saya menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru
10. Saya memberikan tanggapan atas pertanyaan teman
11. Saya  tidak mengeluh ketika mendapatkan tugas dari guru
12. Saya tidak mengerjakan tugas dengan serius
13. Saya melamun di dalam kelas
14. Saya  mencari  informasi  pelajaran  dengan  bertukar
pendapat 15.
Saya  tidak  membantu  teman  dalam  memecahkan persoalan yang terjadi di dalam kelompok
16. Saya  aktif  menyampaikan  pendapat  di  dalam  diskusi
kelompok 17.
Saya tidak terlibat dalam menyimpulkan 18.
Saya tidak memberikan pendapat saat diskusi 19.
Saya mau berdiskusi dengan serius 20.
Saya tidak membuat catatan disaat pelajaran IPS
Kuesioner tersebut disusun dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang  digunakan  dalam  pengukuran  sikap,  pendapat,  dan  persepsi  seseorang.
Dalam  kuesioner  tersebut  pengukuran  menggunakan  alternatif  jawaban  sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS.
Tabel 3.6 Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
3.4.3.2 Instrumen Prestasi a. Tes
Tes ini diberikan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes objektif yang
digunakan  berupa  tes  pilihan  ganda  yang  dalam  pembuatan  soal  dikembangkan sendiri  oleh  peneliti.  Dalam  proses  pembuatan  soal  tersebut    peneliti  membuat
soal  berdasarkan  kisi-kisi  soal  yang  telah  dibuat  dengan  bimbingan  dari  dosen. Soal  tes  objektif  pilihan  ganda  pada  siklus  I  berjumlah  20  nomor  dan  siklus  II
berjumlah  20  soal.  Masing-masing  soal  memiliki  bobot  satu  1.  Dengan ketentuan skor 1 apabila jawaban benar dan skor 0 apabila jawaban salah. Berikut
ini disajikan tabel kisi-kisi soal tes objektif sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Sebelum Uji Coba Siklus I
Indikator Taraf Kesukaran
Jumlah Soal
Nomor Soal Mudah   Sedang
Sukar
Mendiskripsikan peristiwa kekalahan Jepang terhadap
Sekutu.
√
4 1,10,18,23
√
3 2,4,11
√
2 3,12
Mendiskripsikan peristiwa penting yang terjadi dalam
peristiwa Rengasdengklok.
√
1 5
√
1 12
Mendiskripsikan peristiwa penting yang terjadi dalam
penyusunan teks proklamasi.
√
4 16,17,24,25
√
2 7,15
√
2 6,7
Mendiskripsikan peristiwa detik- detik proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
√
3 20,21,22
√
2 9,14
√
1 13
Mendiskripsikan media penyebaran berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia. √
1 19
Jumlah butir soal 26
Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Sebelum Uji Coba Siklus II
Indikator Taraf Kesukaran
Jumlah Soal
Nomor Soal Mud
ah Sedang
Sukar
Menemukan peranan BPUPKI dan PPKI dalam
perumusan dasar Negara dan UUD 1945.
√
4 5,18,22,23
√
2 16,20
√
2 21,27
Menunjukkan peranan tokoh- tokoh yang berperan dalam
peristiwa proklamasi,
√
7 1,2,3,12,17,25,26
√
3 4,6,11
√
2 28,29
Merencanakan  cara-cara yang akan dilakukan untuk
menghargai jasa tokoh kemerdekaan.
√
5 7,9,14,15,19
√
2 8,10
√
2 13,24
Jumlah Soal 29
Tabel 3.9 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II
No. Jenis soal
Jumlah soal Skor Tiap
Soal Jumlah Skor
Maksimal
1. Pilihan ganda
55 1
55
Jumlah 55
b. Non Tes
Penilaian  non  tes  dilakukan  dengan  cara  melakukan  pengamatan  pada siswa  ketika  berdiskusi  dan  mempresentasikan  hasil  diskusi.  Penilaian  non  tes
dilakukan  berdasarkan  indikator  penilaian  yang  dituangkan  dalam  rubrik penilaian.  Indikator  penilaian  aspek  afektif  dan  aspek  psikomotorik  disusun
peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Indikator Afektif
No. Indikator
1. Menunjukkan ekspresi rasa senang
2. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran
Tabel 3.11 Indikator Psikomotorik
No. Indikator
1. Merespon pertanyaan atau materi
2. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian
Persyaratan pokok dalam penyusunan alat evaluasi yang baik meliputi dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas Syah, 1995:145.
3.4.4.1 Validitas
Masidjo  1995:242  menyatakan  bahwa  validitas  suatu  tes  adalah  taraf sampai dimana suatu tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Hal senada juga diutarakan oleh Syah 1995:145 bahwa validitas pada prinsipnya adalah  keabsahan atau kebenaran yang dipandang valid apabila dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur. Dalam  penelitian  ini  peneliti  menggunakan  validitas  isi  dan  validitas
konstruk.  Menurut  Masidjo  1995:243-244  validitas  isi  yakni    menunjukkan sampai  dimana  isi  suatu  tes  atau  alat  pengukur  mencerminkan  hal-hal  yang  mau
diukur  atau  diteskan.  Sedangkan  validitas  konstruk  atau  konsep  adalah  suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai
dengan  suatu  konsep  teoritis  yang  mendasari  disusunnya  tes  atau  alat  pengukur tersebut. Validitas isi termuat dalam instrument tes yang berbentuk pilihan ganda
berjumlah  20  soal  pada  siklus  I  dan  20  soal  pada  siklus  II.  Sedangkan  validitas konstruksi terdapat dalam kisi-kisi soal.
Menurut  Sugiyono  2009:177  menyatakan  bahwa  validitas  konstruk ditentukan  atas  dasar  pertimbangan  expert  judgement  oleh  para  ahli.  Hal  ini
dimaksudkan  agar  peneliti  memperoleh  arahan  dan  masukan  sehingga  validasi temuan  peneliti  dapat  dipertanggungjawabkan  melalui  pertimbangan  dari  para
ahli.  Untuk  itu,  peneliti  mengkonsultasikan  pada  guru,  kepala  sekolah,  dosen
pembimbing,  rekan  sejawat,  dan  dosen  pembimbing.  Sedangkan  untuk  validasi empiris  ditentukan  melalui  formulasi  statistik  yaitu,  instrument  dibuat  dan
dikonsultasikan  kepada  yang  ahli  kemudian  diujikan.  Expert  judgement  ini digunakan dalam validasi intrumen yang meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar,
dan kuesioner.
a. Uji Validitas Soal
Peneliti  melakukan  uji  validitas  soal  dengan  menggunakan  validitas empiris.  Uji  coba  intrumen  tes  dilakukan  di  SD  Kanisius  Minggir.  Subjek  yang
dipakai untuk uji validitas berjumlah 28 siswa kelas V yang telah naik kelas VI. Siswa dipilih karena adanya kemiripan kondisi peserta didik dan pernah menerima
materi  kelas  V  semester  II.  Dengan  demikian,  kondisi  tersebut  menjadi pertimbangan  untuk  memilih  siswa  kelas  V  yang  telah  naik  kelas  VI  pada  tahun
pelajaran  20122013.  Setelah  soal  diujikan  di  lapangan,  validitas  suatu  tes  dapat dihitung dengan teknik Product Moment dari Pearson Masidjo, 1995:246:
Keterangan:
= koefisien korelasi x dan y
= jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir
= jumlah skor dalam sebaran y skor item total = jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y = jumlah responden
Valid  tidaknya  sebuah  soal  dilihat  dengan  menggunakan  r  tabel.  Jika  r hitung ≥ r tabel, maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Pada penelitian ini r
hitung  ≥  0,367  dengan  taraf  signifikansi  5,  maka  soal  dapat  dikatakan  valid. Berdasarkan  tabel  Product  Moment  dari  Pearson  dengan  N  =  28  pada  taraf
signifikansi  5  diperoleh  0,367.  Pengukuran  validitas  item  ini  menggunakan program SPSS 16.00 agar lebih efisien dan praktis.
Dari hasil perhitungan diperoleh item valid pada siklus I sebanyak 10 soal dan 16 soal lainnya tidak memenuhi kriteria valid. Pada soal siklus II terdapat 14
soal  valid  dan  15  soal  tidak  memenuhi  kriteria  valid.  Karena  jumlah  soal  yang dibutuhkan  peneliti  untuk  evaluasi  sebanyak  20  soal  maka  dari  16  soal  siklus  I
dan dari 15 soal siklus II tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk direvisi. Sehingga 10 soal dari siklus I dan 6 soal dari siklus II yang sudah direvisi
dijadikan  tambahan  sehingga  jumlah  soal  yang  valid  menjadi  20  pada  masing- masing siklus guna penelitian.
Berikut  ini  disajikan  hasil  uji  coba  soal  evaluasi  yang  telah  diujikan  di lapangan:
Tabel 3.12 Hasil Uji Coba Soal Siklus I
No.Item Nilai
Korelasi r Nilai r table
n=28,a=5 Keterangan
Item no 1 0,120
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 2 -0.073
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 3 0,609
0,374 Valid
Item no 4 -0.257
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 5 0.381
0,374 Valid
Item no 6 0,346
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 7 0,397
0,374 Valid
Item no 8 0,423
0,374 Valid
No.Item Nilai
Korelasi r Nilai r table
n=28,a=5 Keterangan
Item no 9 0,000
0,374 Tidak Valid
Item no 10 0,506
0,374 Valid
Item no 11 -0,098
0,374 Tidak Valid
Item no 12 0,080
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 13 0,320
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 14 0,525
0,374 Valid
Item no 15 0,534
0,374 Valid
Item no 16 0,618
0,374 Valid
Item no 17 0,613
0,374 Valid
Item no 18 -0,213
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 19 0,600
0,374 Valid
Item no 20 0,345
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 21 0,323
0,374 Tidak Valid
Item no 22 0,138
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 23 0,332
0,374 Tidak Valid
Item no 24 0,235
0,374 Tidak Valid
Item no 25 0,332
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 26 0,138
0,374 Tidak Valid
Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 10 soal yaitu  nomor  3,5,7,8,10,14,15,16,17,19.  Untuk  soal  yang  tidak  valid  peneliti
melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing.
Tabel 3.13
Hasil Uji Coba Soal Siklus II
No.Item Nilai
Korelasi r Nilai r table
n=28,a=5 Keterangan
Item no 1 0,634
0,374 Valid
Item no 2 0,320
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 3 0,207
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 4 0,635
0,374 Valid
Item no 5 0,444
0,374 Valid
Item no 6 0,422
0,374 Valid
Item no 7 -0,276
0,374 Tidak Valid
Item no 8 -0,228
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 9 0,535
0,374 Valid
Item no 10 0,096
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 11 0,512
0,374 Valid
Item no 12 0,160
0,374 Tidak Valid
Item no 13 0,174
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 14 0,000
0,374 Tidak Valid
Item no 15 0,507
0,374 Valid
Item no 16 0,260
0,374 Tidak Valid = Revisi
Item no 17 0,465
0,374 Valid
Item no 18 -0,032
0,374 Tidak Valid
Item no 19 0,256
0,374 Tidak Valid
Item no 20 0,115
0,374 Tidak Valid
Item no 21 0,604
0,374 Valid
Item no 22 0,345
0,374 Tidak Valid
Item no 23 0,421
0,374 Valid
Item no 24 0,256
0,374 Tidak Valid
Item no 25 0,036
0,374 Tidak Valid
Item no 26 0,422
0,374 Valid
No.Item Nilai Korelasi
r Nilai r table
n=28,a=5 Keterangan
Item no 27 0,439
0,374 Valid
Item no 28 0,508
0,374 Valid
Item no 29 0,593
0,374 Valid
Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 14 soal yaitu  nomor  1,4,5,6,9,11,15,17,21,23,26,27,28,29.  Untuk  soal  yang  tidak  valid
peneliti melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing. b. Uji Validitas Perangkat Pembelajaran
Untuk  menggambarkan  pembagian  kriteria  yang  tepat  dalam  sebuah penelitian  maka  diperlukan  kriteria  validasi  perangkat  pembelajaran.  Kriteria
validasi  perangkat  pembelajaran  akan  dihitung  menggunakan  Penilaian  Acuan Patokan  I  PAP  I.  Berikut  ini  disajikan  kriteria  validasi  perangkat  pembelajaran
menurut Masidjo 1995:153 sebagai berikut:
Tabel 3.14 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Nilai Huruf
Kriteria
90 x 5 4,5 - 5
A Sangat Baik
80 x 5 4
– 4,49 B
Baik 65 x 5
3,25 – 3,99
C Cukup
55 x 5 2,75
– 3,24 D
Kurang Baik Dibawah 55 x 5
– 2,74 E
Sangat Kurang Baik
Validasi  intrumen  pembelajaran  maliputi  silabus,  RPP,  LKS,  dan  bahan ajar.  Dalam  penelitian  ini,  perangkat  pembelajaran  divalidasi  oleh  satu  Kepala
Sekolah,  satu  Guru  Kelas  V,  satu  Guru  Kelas  II,  dan  teman  sejawat.  Berikut  ini adalah hasil validasi perangkat pembelajaran.
Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran Expert Judgement
Hasil Penilaian
Rata-Rata Keterangan
1. Silabus
Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,30
Baik Guru SD Kanisius Jomegatan
4,10 Guru SD Kanisius Minggir
4,80
Rekan teman sejawat 3,80
Rata-rata 4,25
2. RPP
Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,33
Baik Guru SD Kanisius Jomegatan
4,14 Guru SD Kanisius Minggir
4,86 Rekan teman sejawat
3,95
Rata-rata 4,32
3. LKS
Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,38
Baik Guru SD Kanisius Jomegatan
4,00 Guru SD Kanisius Minggir
5,00 Rekan teman sejawat
3,88
Rata-rata 4,32
4. Bahan Ajar
Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,40
Baik Guru SD Kanisius Jomegatan
4,20 Guru SD Kanisius Minggir
4,80 Rekan teman sejawat
3,80
Rata-rata 4,30
c. Uji Validitas Pedoman Observasi