Peristiwa Rengasdengklok KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

RINGKASAN MATERI PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI

A. Berita Kekalahan Jepang

Pada tahun 1945, posisi Jepang di Perang Pasifik PD II sudah terdesak. Di berbagai kawasan perang, Jepang menderita kekalahan. Pada 6 Agustus 1945, Kota Hirosima di bom atom oleh Sekutu Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis, kemudian pada 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh Sekutu. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Marsekal Terauchi Panglima Jepang untuk wilayah Asia Tenggara mengundang Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam. Dalam pertemuan tersebut, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada 24 Agustus 1945. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Presiden Amerika Serikat mengumumkan bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Jepang selalu menutup-nutupi berita tersebut. Namun, Sutan Syahrir dan beberapa pemuda berhasil mengetahui berita kekalahan Jepang melalui siaran radio yang mereka sadap melalui pemancar radio gelap. Setelah mengetahui berita kekalahan Jepang, pada 15 Agustus 1945, para pemuda yang diwakili oleh Wikana dan Darwis menghadap Ir. Soekarno di kediamannya Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Mereka meminta agar Ir. Soekarno segera memproklamsikan kemerdekaan Indonesia esok hari pada 16 Agustus 1945. Namun, Ir. Soekarno menolak usulan tersebut, dengan alasan akan bermusyawarah dahulu dengan anggota PPKI. Dalam musyawarah dengan anggota PPKI, ternyata ada perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda di antaranya terdiri atas Chaerul Saleh, Sukarni, Wikana, Darwis, dan Sutan Syahrir, yang tidak mempercayai janji-janji Jepang. Mereka berpendapat bahwa kemerdekaan harus dilaksanakan oleh Indonesia sendiri bukan hasil pemberian Jepang. Adapun golongan tua di antaranya terdiri atas Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Ahmad Subardjo. Mereka dari golongan tua memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan janji Jepang, yaitu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

b. Peristiwa Rengasdengklok

Kediaman Bung Karno Rumah di Rengasdengklok Siklus I Pertemuan I Setelah mendapat penolakan dari Ir. Soekarno, golongan muda kemudian mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jalan Pegangsaan. Rapat yang dipimpin oleh Chaerul Saleh dan dihadiri oleh beberapa tokoh pemuda seperti Sutan Syahrir, Wikana, Armansyah, Subadio, Darwis, Adam Malik, dan Singgih. Rapat menghasilkan keputusan untuk mengajukan kepada golongan tua agar segera menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 22.00 WIB utusan pemuda Wikana dan Darwis didampingi oleh Shodanco Singgih menghadap Soekarno-Hatta. Mereka kembali meminta tokoh dari golongan tua tersebut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia esok harinya, yaitu 16 Agustus 1945. Namun, mereka gagal meyakinkan Soekarno dan Hatta. Golongan muda kemudian mengadakan rapat kembali di Jalan Cikini 71. Rapat yang diadakan sekitar pukul 24.00 WIB tersebut menghasilkan keputusan golongan muda akan membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan agar kedua tokoh tersebut segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa pengaruh dari Jepang. Pada pukul 04.00 dini hari 16 Agustus 1945, kelompok pemuda seperti Soekarni, Chaerul Saleh, Yusuf Kunto dan Singgih membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. Pada hari itu juga terjadi pertemuan antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda diwakili oleh Wikana dan golongan tua diwakili oleh Ahmad Subardjo beserta Yusuf Kunto dari PETA Pembela Tanah Air. Mereka sepakat untuk membawa kembali Soekarno dan Hatta ke Jakarta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Pukul 16.00 WIB, Ahmad Subardjo diantar oleh Yusuf Kunto pergi ke Rengasdengklok. Ahmad Subardjo memberi jaminan kepada para pemuda bahwa Proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Kemudian, rombongan pun kembali ke Jakarta sekitar pukul 21.00 WIB dengan menggunakan tiga buah mobil. c. Perumusan Teks Proklamasi Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI dan tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan ruang makan keluarga Maeda yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M. Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis Soekarno kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Teks Proklamasi Tulisan Ir. Soekarno Teks proklamasi ketikan Sayuti Melik

d. Garis Waktu tentang Tahapan Peristiwa Menjelang Proklamasi a.

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Perbedaan hasil belajar IPS dengan menggunakan teknik pembelajaran JIGSAW dan teknik pembelajaran STAD (Studi pada siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

0 4 149

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42