Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw II .1 Pengertian Jigsaw II

38 d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya. 2.1.4 Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw II 2.1.4.1 Pengertian Jigsaw II Awalnya Jigsaw I dikembangkan dan diujikan oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di Unversitas Texaz, dan diadopsi oleh Slavin dan teman- temannya di Unversitas John Hopkins menjadi Jigsaw II Trianto, 2009:73. Arti Jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini mengambil pola cara kerja sebuah potongan gergaji zigzag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama Rusman, 2011:217. Dalam model kooperatif Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain Rusman, 2011:218. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Slavin 2008:237, bahwa Jigsaw II juga digunakan ketika siswa mempelajari materi yang berbentuk narasi tertulis, salah satunya seperti pelajaran ilmu sosial. Melalui model Jigsaw II ini, siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit dan diberikan “lembar ahli” yang terdiri atas topik-topik yang berbeda, yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim 39 saat mereka membaca. Setelah semua anak selesai membaca, siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam”kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Terakhir adalah para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis akan digunakan dalam skor tim guna memperoleh penghargaan kelompok group reward Slavin, 2008:237. Berdasarkan definisi di atas, peneliti mendifinisikan Jigsaw II adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antar siswa, dimana siswa berbagi tugas untuk membaca bab atau unit dengan topik yang berbeda yang sebelumnya setiap siswa juga telah mempelajari keseluruahan topik yang akan dipelajari. Dan diakhir kegiatan kelompok akan mendapatkan penghargaan.

2.1.4.2 Perbedaan Jigsaw I dan Jigsaw II

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Perbedaan hasil belajar IPS dengan menggunakan teknik pembelajaran JIGSAW dan teknik pembelajaran STAD (Studi pada siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

0 4 149

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi kelompok (group investigation) terhadap hasil belajar biologi siswa

0 30 71

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42