21 Pengomposan dilakukan dengan cara menimbun campuran media
kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1-2 hari. Proses pengomposan yang baik ditandai dengan peningkatan suhu sekitar
50 Celcius. Kadar air dalam pengomposan harus diatur pada kondisi
50-65 persen dengan tingkat keasaman pH 6-7. Adonan yang baik adalah bila adonan itu dikepal membentuk gumpalan, tetapi mudah dihancurkan.
7. Pewadahan Log Jamur
Setelah dilakukan pengomposan maka media tanam tersebut dimasukkan kedalam plastik polipropilen karena plastik ini relatif tahan panas dalam proses
sterilisasi. Media yang kurang padat akan menyebabkan hasil panen yang tidak optimal karena media cepat busuk sehingga produktifitas akan rendah, untuk
menghindari hal tersebut dalam proses pewadahan adonan dalam plastik dipadatkan dengan menggunakan botol atau alat yang lain. Media tanam yang
dimasukkan ke dalam plastik polipropilen tersebut yang dinamakan log jamur atau media tempat tumbuh jamur tiram putih.
8. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses yang dilakukan untuk menginaktifkan mikroba baik bakteri, kapang maupun khamir yang dapat menghambat
pertumbuhan miselium jamur. Sterilisasi dilakukan pada suhu 80º-90º Celcius selama 6-8 jam.
9. Inokulasi Pemberian Bibit
Inokulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan taburan dan tusukan. Inokulasi secara taburan adalah dengan menaburkan bibit
kedalam media tanam secara langsung. Sementara dengan tusukan dilakukan dengan cara membuat lubang dibagian tengah media melalui cincin sedalam tiga
per empat dari tinggi media tanam, selanjutnya dengan lubang tersebut diisi bibit yang telah dihancurkan.
10. Inkubasi
Inkubasi merupakan proses penumbuhan miselium jamur sampai memenuhi seluruh media tanam. Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
miselia jamur adalah 22º-28º Celcius. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media akan tampak putih merata. Biasanya media akan tampak putih merata antara
22 4-6 hari sejak dilakukan inokulasi. Keberhasilan pertumbuhan miselia jamur dapat
diketahui sejak dua minggu setelah inkubasi.
11. Penumbuhan
Media tumbuh jamur yang sudah putih oleh miselia jamur sudah siap untuk dilakukan penumbuhan tubuh buah jamur dengan cara membuka plastik
media tumbuh yang sudah penuh miselia. Satu sampai dua minggu setelah media dibuka akan tumbuh bakal buah. Tubuh buah yang sudah tumbuh tersebut akan
tumbuh optimal selama 2-3 hari. Kondisi suhu optimal dalam proses pertumbuhan tubuh buah adalah pada suhu 16º-22º Celcius dengan kelembaban 80-90 persen.
12. Pemanenan
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat optimal, yaitu cukup besar tetapi belum mekar penuh. Pemanena dilakukan lima hari
setelah bakal buah tumbuh. Ukuran jamur yang sudah siap dipanen adalah dengan diameter 5-10 cm.
2.3 Analisis Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Ruillah 2006, mengenai Analisis Usahatani Jamur Tiram Putih, kasus Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bandung, jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elastisitas produksi yang terbesar adalah bibit yaitu sebesar 0,22 persen. Adapun variable dummy
adalah lahan dan luas kumbung yang tidak berpengaruh terhadap luas produksi, tetapi lebih di tentukan oleh jumlah log jamur yang diproduksi oleh petani.
Apabila dilihat dari imbangan penerimaan dan biaya RC rasio diketahui bahwa RC atas biaya tunai petani pada skala III lebih besar dibandingkan dengan skala I
dan II yaitu sebesar 3,75. Hal ini berarti setiap rupiah biaya yang dikeluarkan oleh petani skala III akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3,75 sehingga usahatani
jamur tiram putih yang lebih efisien terletak pada skala III. Maharani 2007, meneliti usahatani dan tataniaga jamur tiram putih
dengan menggunakan metode pengolahan data secara kualitatif, yang dilakukan dengan mendeskripsikan keragaan usahatani jamur tiram dan fungsi lembaga
tataniaga yang terlibat dalam pemasaran jamur tiram. Adapun analisis kualitatif yang
dilakukan yaitu
melalukan pendekatan
dengan mengggunakan
SCP structure, conduct, ferformance. Selain dengan menggunakan metode