VII FORMULASI STRATEGI
7.1 Tahap Masukan The Input Stage
Pada Tahap masukan, data yang dikumpulkan dianalisis kemudian dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor yang didapatkan
dari analisis lingkungan internal kemudian dijabarkan dalam matriks IFE Internal Factor Evaluation. Sedangkan faktor-faktor yang didapatkan dari analisis
lingkungan eksternal dijabarkan kedalam matriks IFE Eksternal Factor Evaluation.
7.1.1 Analisis Matriks IFE
Matriks IFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki KWT Hanjuang dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Identifikasi faktor-faktor kunci internal diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen dan data-data internal KWT
Hanjuang. Setelah faktor-faktor kunci internal diperoleh, selanjutnya dilakukan pembobotan dan peratingan terhadap faktor-faktor tersebut. Pembobotan
dilakukan dengan metode paired comparation yaitu pembobotan dengan cara membandingkan setiap faktor kunci untuk mengetahui tingkat kepentingan dari
faktor-faktor tersebut bagi perusahaan. Sedangkan peratingan dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan besar atau kecil
serta kelemahan besar atau kecil. Skor yang diperoleh dari matriks IFE menunjukkan kemampuan KWT
dalam memanfatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan yang ada. Bobot dan rating dari masing-masing faktor internal ditentukan oleh empat
responden yaitu Pemimpin KWT Hanjuang Hj. Endjah, seorang karyawan yang membawahi empat divisi yaitu Bagian Produksi, Keuangan, Administrasi, dan
Pemasaran Novianty Andiani, serta dua orang karyawan atau tenaga kerja pada bagian operasional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3,
sedangkan perhitungannya terdapat pada Lampiran 4. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada KWT Hanjuang yang dapat dilihat pada Tabel 22.
99
Tabel 22. Analisis Matriks IFE External Factor Evaluation KWT Hanjuang
NO Faktor Strategis Internal
Bobot Rating
Skor Kekuatan
A Letak Perusahaan yang Strategis
0,064 3,500
0,223
B Kualitas Produk yang baik
0,107 3,500
0,374
C Komunikasi antara pemimpin dan karyawan telah
terjalin dengan baik
0,076 3,500
0,266
D Harga produk yang lebih rendah dari pesaingnya
0,094 3,250
0,307
E Adanya saluran ditribusi langsung perusahaan
0,076 3,000
0,228
F Adanya pelayanan yang baik terhadap konsumen
oleh perusahaan
0,106 3,250
0,343
Kelemahan
G Kualitas keterampilan karyawan masih rendah
0,084 1,500
0,126
H Masih adanya tugas ganda yang dilakukan oleh
pekerjakaryawan
0,108 1,250
0,135
I Kegiatan promosi perusahaan masih sederhana
0,090 1,250
0,112
J Tidak adanya labelisasi atau merk dagang
0,092 1,250
0,115
K Keterbatasan modal
0,103 1,000
0,103 TOTAL
2,333
Dari hasil perhitungan matriks IFE yang dapat dilihat pada Tabel 22 , diketahui bahwa kualitas produk yang baik adalah faktor strategis yang
merupakan kekuatan terbesar dan paling berpengaruh bagi KWT Hanjuang dengan nilai skor sebesar 0,374. Hal ini menunjukkan mutu produk yang
dihasilkan dan dijual oleh KWT Hanjuang merupakan bibit dan media tanam jamur tiram putih yang berkualitas. Tingginya kualitas bibit dan media tanam
jamur tiram putih yang dihasilkan KWT Hanjuang dikarenakan adanya penggunaan teknologi autoclave yang telah diterapkan dalam membuat bibit dan
media tanam jamur tiram putih. Penggunaan teknologi autoclave yang menjadikan produk yang dihasilkannya tidak mudah terkontaminasi oleh zat atau bahan-bahan
yang nantinya menghambat pertumbuhan jamur itu sendiri. Disamping itu, teknologi autoclave yang digunakan pada proses sterilisasi akan menghasilkan
jamur dengan tubuh buah besar yang umumnya lebih disukai dipasaran. Kekuatan lain yang dimiliki oleh perusahaan adalah
Adanya pelayanan yang baik terhadap
100
konsumen oleh perusahaan
dengan nilai skor yang mencapai 0,343. Bentuk pelayanan yang baik oleh KWT Hanjuang kepada konsumennya terlihat melalui
penyajian pesanan yang tepat waktu, produk dengan harga bersaing, dan kualitas produk yang unggul. Selain itu, untuk pembelian bibit diatas 10.000 log, KWT
Hanjuang memberikan potongan harga sebesar Rp.200 untuk setiap log nya. Hal tersebut membuat para pelanggan loyal terhadap produk yang dihasilkan oleh
KWT Hanjuang. Kelemahan utama yang dimiliki oleh perusahaan adalah
masih adanya tugas ganda yang dilakukan oleh pekerja
dengan nilai skor sebesar 0,135. Kondisi tersebut
menyebabkan karyawan kurang fokus dalam menjalankan satu pekerjaan yang berimplikasi terhadap tanggung jawab karyawan yang rendah. Adanya tugas
ganda tentunya akan membebani karyawan sehingga dalam pelaksanaan atau penyelesaiaan tugas tersebut masih sering dilakukan dengan hasil yang kurang
optimal. Kelemahan lain yang dimiliki perusahaan adalah kualitas keterampilan karyawan masih rendah
dengan nilai skor sebesar 0,126. Rendahnya keterampilan karyawan lebih disebabkan karna tingkat pendidikan karyawan yang rendah yang
pada akhirnya menyebabkan karyawan sulit untuk mengatasi berbagai masalah terutama yang berhubungan dengan kegiatan operasional. Selama ini karyawan
hanya mengandalkan pengalaman dan pengetahuan apa adanya saja. Berdasarkan hasil perhitungan melalui matriks IFE diperoleh total skor
sebesar 2,333. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk mengatasi kelemahan dengan mengunakan kekuatannya tidak terlalu kuat dan
tidak terlalu lemah.
7.1.2 Analisis Matriks EFE