Lokasi KWT Hanjuang Struktur Organisasi KWT Hanjuang

60 menjadikan KWT Hanjuang terpilih sebagai juara kedua dalam lomba Penghijauan Kebun Bibit Desa Swadaya. Pada Tahun 1997 usaha jamur tiram putih dimulai dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang dimiliki oleh Ibu Endjah seluas 1.000 m 2 . Pada tahun 2004 Ibu Endjah mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya dalam membudidayakan jamur tiram putih dari sebuah lambaga bantuan independen PUM yang berpusat di Belanda. KWT Hanjuang memperoleh bantuan modal yang digunakan untuk membangun kumbung baru dalam rangka peningkatan produksi jamur. Selain itu, KWT Hanjuang ini juga memperoleh bantuan berupa autoclave dan pembuatan laboratorium beserta peralatan yang dibutuhkan. Pada tahun yang sama, Ibu Endjah berangkat ke Belanda, Belgia, dan Jerman melalui fasilitas PUM dengan tujuan untuk membandingkan usaha jamur di Eropa, khususnya Belanda yang terkenal sebagi salah satu Negara penghasil dan pemasok jamur di kawasan Eropa. Ibu Endjah juga mengikuti pelatihan budiaya jamur disana melalui rekomendasi dari PUM. Pada tahun 2005 KWT Hanjuang kemudian mengembangkan usahanya dengan menjalankan pembibitan jamur tiram putih sebagai usaha utamanya. Hal ini dilakukan karena pada saat itu masih minimnya perusahaan atau organisasi yang menjual bibit jamur tiram putih sedangkan permintaan akan bibit sangat tinggi. Selain itu juga didukung dengan adanya pengetahuan tentang pembibitan, sarana, serta prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan pembibitan jamur tiram putih.

5.2 Lokasi KWT Hanjuang

Pusat kegiatan bisnis KWT Hanjuang terletak di Jalan Nangka N0. 139 Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini terletak 40 km dari Ibukota Kabupaten Bogor, 120 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat Bandung dan 96 km dari Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. Secara geogarafis, permukaan tanah di Kecamatan Tamansari pada umumnya berombak, karena berada dikawasan berbukit dengan ketinggian 700 m dpl, sehingga kondisi udara dikecamatan ini sejuk dengan suhu rata-rata 25 - 30 Celcius. Berdasarkan ciri-ciri topografi di atas, Kecamatan Tamansari termasuk sebagai daerah dataran tinggi sehingga cukup mendukung kegiatan usaha yang 61 dilakukan oleh KWT Hanjuang, yaitu Budidaya, serta melakukan produksi bibit dan media tanam jamur tiram putih. Adapun keuntungan yang diperoleh dari pemilihan lokasi tersebut antara lain : 1 Kemudahan dalam transportasi, komunikasi dan kelancaran bahan baku, 2 mengurangi pengangguran disekitar lokasi akibat penyerapan tenaga kerja yang dikukan perusahaan, 3 mendapatkan kondisi lingkungan yang sangat mendukung untuk kegiatan usaha budidaya dan produksi bibit serta media tanam yang dilakukan perusahaan.

5.3 Struktur Organisasi KWT Hanjuang

Organisasi merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Proses pencapaian tujuan bersama tersebut dilakukan melalui proses manajemen perusahaan. Fungsi manajemen dimulai dari proses perencanaan, proses pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan. Agar fungsi manajemen berjalan, maka suatu organisasi haruslah menggambarkan secara jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. KWT Hanjuang merupakan organisasi lini yaitu organisasi yang segala kebijakannya ada ditangan satu orang pemimpin yakni Hj. Endjah Hodijah. Pemimpin juga berwenang untuk memantau pelaksaan kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, pemimpin hanya dibantu oleh seseorang yang bertugas dalam bagaian produksi, keuangan, administrasi, dan pemasaran. Bagian produksi bertugas melaporkan seluruh kebutuhan bahan baku, serta mengatur dan mengawasi hal-hal yang terjadi pada bagian produksi agar produksi dapat berjalan dengan lancar. Bagian keuangan bertugas menyusun seluruh transaksi perusahaan dalam suatu pencatatan yang didukung oleh buku catatan kas, hutang dan piutang. Bagian administrasi bertugas mencatat, mengatur dan mengelola seluruh transaksi yang berhubungan dengan arus kas keluar masuknya barang dan uang untuk seluruh kegiatan perusahaan, serta mengatur pembayaran gaji karyawan. Bagian pemasaran bertugas mencatat hasil panen, dan mengatur proses penjualan barang serta pengiriman barang. Tenaga kerja KWT Hanjuang terdiri dari dua orang tenaga kerja pria. Karyawan ini bertugas mulai dari 62 persiapan bahan, hingga pengukusan log, pemeliharaan dan pengangkutan barang. Struktur organisasi KWT Hanjuang dapat dilihat pada Gambar 5. Bentuk organisasi lini memiliki keuntungan, diantaranya adanya kesatuan perintah. Perintah dapat disampaikan dengan cepat karena langsung disampaikan kepada bawahan, pengambilan keputusan cepat, pengawasan langsung oleh pemimpin sehingga menghemat biaya. Namun bentuk ini juga memiliki kelemahan, diantaranya memungkinkan pemimpin bersikap otoriter. Selain itu, karena segala sesuatunya telah diatur oleh pemimpin, apabila pemimpin sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya, maka organisasi terancam keberlangsungan usahanya. Gambar 5 . Struktur Organisasi KWT Hanjuang Sumber : KWT Hanjuang 2010 Berdasarkan struktur organisasi yang digunakan KWT Hanjuang dalam menjalankan bisnisnya, tidak dilihat adanya peran dari anggota yang tergabung kedalam KWT ini. Peran anggota hanya sebatas konsumen atau pembeli bibit dan media tanam jamur tiram putih yang di produksi oleh KWT Hanjuang dengan harga lebih murah dibandingkan pembeli atau konsumen lain yang tidak tergabung menjadi anggota KWT Hanjuang. Pembeli atau konsumen bibit dan media tanam yang tidak tergabung dalam anggota KWT Hanjuang memperoleh bibit dan media tanam jamur tiram putih seharga Rp. 2.000,00 namun bila pembeli atau konsumen bibit dan media tanam jamur tiram putih yang merupakan anggota dari KWT Hanjuang akan memperoleh bibit dan media tanam dengan harga Rp. 1.800,00 atau denegan kata lain Rp. 200,00 lebih murah dibandingkan dengan pembeli atau konsumen bibit dan media tanam yang bukan anggota dari KWT Hanjuang. Oleh karena itu, tingkatan strategi atau level strategi yang digunakan dalam perumusan strategi bagi KWT Hanjuang adalah level strategi Pemimpin Bagian Produksi, Keuangan, Administrasi, dan Pemasaran Karyawan 63 unit bisnis dimana dalam level strategi ini dijelaskan bagaimana keadaan pemasok supplier, dampak produk substitusi, persaingan dalam industri, serta ancaman dari pendatang baru yang semuanya harus diperhatikan oleh KWT Hanjuang dalam memenuhi kebutuhan konsumennya.

5.4 Sumberdaya KWT Hanjuang