Persiapan Pengayakan Perendaman Pengukusan Pencampuran

19

4. Bibit Jamur Tiram Putih

Budidaya jamur yang berhasil dengan baik dipengaruhi beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian secara seksama, diantaranya adalah bibit jamur. Meskipun semua faktor dalam budidaya jamur telah dipenuhi dengan baik tetapi bibit jamur yang digunakan berkualitas kurang baik maka produksi jamur yang diharapkan akan kurang memuaskan atau tidak akan menghasilkan sama sekali Gunawan, 2001 Bibit yang dipakai sebaiknya berasal dari turunan pertama F1 karena dengan menggunakan turunan F2, F3 dapat menyebabkan lemahnya pertumbuhan miselium dan dapat mengurangi produktifitas. Ada beberapa indikasi bibit yang baik adalah sebagai berikut : 1 Bibit berasal dari varietas unggul 2 Bibit tidak terlalu tua atau sudah terlalu lama disimpan 3 Bibit tidak terkontaminasi

2.2.2 Budidaya Jamur Tiram Putih

Menurut Cahyana 1997, langkah-langkah dalam melakukan budidaya jamur tiram putih dengan menggunakan serbuk kayu adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Serbuk gergaji, bekatul, gips dan kapur disiapkan sesuai dengan komposisi perbandingannya. Perbandingan komposisi kebutuhan bahan-bahan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Kebutuhan Bahan-Bahan dalam Budidaya Jamur Tiram Formulasi Serbuk gergaji kg Bekatul kg Kapur kg Gips kg TSP kg I 100 15 5 1 - II 100 5 2.5 0.5 0.5 III 100 10 2.5 0.5 0.5 VI 100 10 5 1 0.5 Sumber : Cahyana 1997 20 Pada Tabel 9 terdapat berbagai formulasi media untuk pertumbuhan jamur tiram. Hal tersebut berdasarkan pengalaman masing-masing pengusaha yang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Berdasarkan Tabel 9 tersebut, dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya.

2. Pengayakan

Serbuk gergaji yang diperoleh dari pengrajin mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik karena di dalamnya biasa terdapat potongan- potongan yang cukup besar dan tajam yang dapat merusak plastik sebagai media tempat tanam yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan miselia jamur tidak merata. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengayakan serbuk gergaji.

3. Perendaman

Perendaman serbuk gergaji perlu dilakukan untuk menghilangkan getah yang terdapat pada serbuk gergaji. Disamping itu perendaman juga berfungsi untuk melunakkan serbuk gergaji agar mudah diuraikan oleh jamur. Perendaman dilakukan selama 6-12 jam, kemudian serbuk gergaji ditiriskan.

4. Pengukusan

Pengukusan serbuk kayu yang telah direndam dilakukan pada suhu 80º-90º Celcius selama 4-6 jam. Proses pengukusan ini bertujuan untuk mengurangi mikroba yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram putih yang ditanam dan untuk menghilngkan getah yang terkandung pada serbuk gergaji.

5. Pencampuran

Bahan-bahan tambahan yang telah ditimbang sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan di campur dengan serbuk gergaji. Pencampuran harus dilakukan secara merata. Didalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan, terutama serbuk gergaji dan kapur, karena dapat mengakibatkan penggumpalan dan komposisi media yang diperoleh tidak merata.

6. Pengomposan