Contoh Format Penulisan Struktur Abstrak oleh Mahasiswa S.3 dari Contoh Format Penulisan Struktur Abstrak oleh Penulis Asing

93 3 Inteligensi yang baik untuk melengkapi atau menyempurnakan pesan sesuai dengan teks aslinya bila terjadi putusnya mata rantai missing links in the original text; 4 Rasa bahasa kepekaan untuk memilih kata atau istilah yang paling tepat berdasarkan makna atau pesan yang ada dalam teks maupun kamus; 5 Kemampuan berbahasa yang baik untuk mendapatkan hasil terjemahan yang ringkas, padat namun jelas dan akurat; 6 Pengalaman praktis dalam menerjemahkan bidang-bidang terkait. Dengan kata lain untuk menjadi seorang penerjemah yang handal di bidang teknis, dia haruslah seorang ilmuan atau ahli teknik, linguis, dan sekaligus penulis.

12. Contoh Format Penulisan Struktur Abstrak oleh Mahasiswa S.3 dari

Sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia Pada bagian ini peneliti mengungkapkan beberapa hal tentang kesamaan dan perbedaan dalam penulisan abstrak maupun terjemahannya yang diambil dari sejumlah sampel abstrak disertasi dari sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia, yaitu Unair Surabaya, Unibraw Malang, UGM Yogyakarta, dan IPB Bogor. Penulis menemukan bahwa format penulisan abstrak dari ke empat Perguruan Tinggi Negeri tersebut berbeda beda. Namun demikian dari ke empat perguruan tinggi tersebut, format penulisan abstrak yang sebagian besar memiliki kesamaan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan oleh sejumlah pakar tentang teori penulisan abstrak adalah Unibraw Malang dan IPB Bogor, dengan contoh format sbb: Nama peneliti; Tahun selesainya penelitian; Program Studi dan Nama Perguruan Tinggi; Judul Topik Penelitian; dan Nama-nama Promotor atau Pembimbing. Dengan demikian maka contoh format abstrak yang semestinya adalah sbb: perpustakaan.uns.ac.id commit to user 94

13. Contoh Format Penulisan Struktur Abstrak oleh Penulis Asing

D I bawah ini adalah salah satu contoh format penulisan struktur abstrak yang ditulis oleh mahasiswa program doktor oleh penulis asing: ABSTRACT Title of Dissertation: ORGANIZATIONAL STRUCTURE AND INTERNAL COMMUNICATION AS ANTECEDENTS OF EMPLOYEE - ORGANIZATION RELATIONSHIPS IN THE CONTEXT OF ORGANIZATIONAL JUSTICE: A MULTILEVEL ANALYSIS Hyo Sook Kim, Doctor of Philosophy, 2005 Dissertation Directed By: Professor James E. Grunig Department of Communication One research direction that is needed but has not been fully exploited in studies of organization-public relationships is research on the antecedents of relationships. The antecedents of relationships are the first stage of the relationship framework, for they are what cause specific relationships between an organization and its publics to develop. The purpose of this study was to explore possible antecedents of internal relationships in organizations. I examined the direct and indirect influences of organizational structure and internal communication on employee- organization relationships using organizational justice as a mediating factor. Organizational justice is 2-1a relatively recently developed but widely used concept in organizational studies that refers 2-2 to the extent to which people perceive organizational events as being fair. This study was a typical example of multilevel research in that it gathered and summarized individual-level data to operationalize organizational-level constructs such as organizational structure and internal communication. The multilevel nature of the main contstructs of this study was addressed by using the multilevel analysis method. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 95 Data were collected by conducting a survey of about 1,200 employees in 31 Korean organizations. I used hierarchical linear modeling HLM, which is 4-1 a type of random coefficient model and is 4-2 specifically designed to accommodate nested or multilevel data structure, to test the cross-level hypothesis of this study. The findings suggested that organizational structure and the system of internal communication were associated with employee-organization relationships, playing the role of antecedents of internal relationships. More specifically, asymmetrical communication was negatively related to employees‟ commitment, trust, and satisfaction. Also it was shown that symmetrical communication was associated positively with communal relationships. Lastly, organic structure was negatively related to exchange relationships and positively related to trust and control mutuality. On the other hand, organizational justice was associated with organizational structure and internal communication as well as with employee- organization relationships. Organizational justice also mediated the effects of symmetrical communication and organizational structure on communal relationships and four relationship outcomes control, mutuality, trust, commitment, and satisfaction, implying that symmetrical communication and organic structure can contribute 6-1 to building quality relationships when they are combined 6-2 with fair behavior by management. Komentar: Berikut ini peneliti menganalisis sedikit tentang teks abstrak yang ditulis oleh penulis asing sehubungan dengan format penulisan, yaitu jumlah paragraf,kelengkapan struktur abstraknya, dan struktur gramatikal terutama terkait dengan ketepatan penggunaan „tense‟. Berdasarkan jumlah paragrafnya: Teks abstrak di atas ditulis dalam 6 enam paragraf.Paragraf ke satu dan ke dua sudah benar karena masing- masing hanya memuat satu struktur abstrak, yaitu pendahuluan di paragraf pertama, dan tujuan penelitian di paragraf ke dua. Sementara metodologi yang commit to user 96 seharusnya hanya ditulis dalam satu paragraf di paragraf ke tiga, oleh penulisnya dipisah menjadi dua, di paragraf ke tiga dan empat. Sedangkan hasil penelitian yang seharusnya juga ditulis dalam satu paragraf di paragraf ke empat ditulis dalam dua paragraf juga, yaitu di paragraf ke lima dan enam. Berdasarkan kelengkapan struktur abstraknya:Dari lima struktur abstrak yang seharusnya yaitu pendahuluan, tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan simpulan, teks abstrak tersebut tidak dilengkapi dengan simpulan. Dengan demikian susunan struktur abstraknya adalah: pendahuluan ditulis di paragraf pertama, tujuan di paragraf ke dua, metodologi di paragraf ke tiga dan empat, dan hasil penelitian juga ditulis dalam dua paragraf, yaitu di paragraf ke lima dan enam. Struktur gramatikalnya: Secara umum struktur gramatikal yang digunakan dalam teks abstrak di atas sud ah baik. Hanya ada beberapa bagian „verbs„ yang perlu dilakukan koreksi atau revisi. Ada 6 enam bagian struktur gramatikal tense yang perlu dilakukan koreksi, yaitu: „2-1, 2-2, 4-1, 4-2, 6-1, 6- 2„. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa strutur gramatikal tense yang digunakan dalam penulisan teks abstrak adalah „Simple Present Tense„ untuk bagian pendahuluan atau latar belakang, dan „Simple Past Tense„ untuk bagian tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan simpulan. Berikut ini adalah koreksi atau pembetulan sejumlah kesalahan „tense„yang dilakukan oleh penulis teks abstrak di atas: No. TenseVerb Pembetulan 2-1 Is Was 2-2 refers Refered 4-1 Which is Was 4-2 Is Was 6-1 Can contribute Could contribute 6-2 Are combined Were combined commit to user 97 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teks abstrak yang ditulis oleh penulis asing tersebut juga dikategorikan kurang baik. Ada 3 tiga kesalahan sekaligus, yaitu teks abstrak tidak dilengkapi dengan simpulan, satu gagasan pokok yang ditulis dalam dua paragraf yang menjadikan teks menjadi tidak koheren, dan ditemukannya sejumlah struktur gramatikal tense.yang kurang tepat. Sehubungan dengan ketidaktepatan tense yang digunakan, sepertinya penulis kurang atau tidak konsisten terutama dalam penggunaan struktur gramatikalnya. Misalnya tercampurnya „tense„ yang berbeda simple present dan simple past tense dalam satu kejadian yang sama. Berdasarkan penjelasan di atas, menurut peneliti teks abstrak tersebut belum sepenuhnya memenuhi kriteria teks abstrak yang baik sebagaimana yang disyaratkan oleh Owen D. Williamson. Ditemukan ada 3 tiga kesalahan mendasar dalam teks abstrak tersebut, yaitu aspek struktur abstraknya, koherensi, dan struktur gramatikal terutama tensenya.

14. Contoh Format Penulisan Struktur Abstrak dan Terjemahannya oleh