Karakteristik Abstrak Abstrak dan Penerjemahannya

53 Sementara itu, koherensi teks sangat ditentukan oleh kesesuaian atau ketepatan penulis teks dalam mengimplementasikan penggunaan penanda kohesi. Adapun penanda kohesi sendiri terdiri atas kohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Selain itu koherensi juga ditentukan oleh ide pokok atau pokok permasalahan yang jumlahnya tidak boleh lebih dari satu dalam setiap paragrafnya. Berdasarkan sejumlah persyaratan sehubungan dengan struktur abstrak yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa struktur abstrak yang dikemukakan oleh Williamson lah yang menurut peneliti paling sempurna. Selain dilengkapi dengan aspek koherensi teks yang baik, hal yang tidak kalah pentingnya dalam penulisan suatu teks adalah dalam hal struktur gramatikalnya. Selanjutnya, pendapat yang sama sehubungan dengan pentingnya koherensi dalam penulisan suatu teks, baik teks sumber source text maupun teks sasaran target text juga dikemukakan oleh Reiss dan Vermer dalam Munday 2000 : 79. Sehubungan dengan pentingnya koherensi teks ini, selanjutnya Kilborn 1998 : 2 juga mengemukakan tentang kriteria abstrak yang baik seperti diuraikan berikut ini:

c. Karakteristik Abstrak

Karakteristik abstrak dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek substansi dan kebahasaannya. 1 Aspek Substansinya, yaitu jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut dengan menggunakan kualitatif, kuantitatif, atau campuran keduanya. 2 Aspek Kebahasaannya. Jika ditinjau dari aspek kebahasaan yang digunakan dalam penulisan abstrak, seorang penulis peneliti dapat menganalisisnya commit to user 54 melalui tiga sisi, yaitu jenis padanan leksikal, struktur gramatikal yang digunakan koherensi teksnya. a Jenis leksikalnya atau pemilihan kata yang digunakan dalam penulisan abstrak. Dalam penulisan ilmiah, peristilahan yang digunakan dalam sebuah penelitian harus bersifat akademis dan khusus. Selain itu, yang terpenting bahasa yang digunakan harus formalresmi, padat namun jelas. Sehubungan dengan hal tersebut maka jenis leksikon yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua hal. Yang pertama yaitu terkait dengan metode penelitian, seperti penggunaan kata-kata: ‟purposive sampling, random sampling design, methodology, aim objective, data analysis, snowball, experiment, informan, dan lain sebagainya. Sedangkan yang ke dua adalah terkait dengan bidang studi atau minat utama yang disesuaikan dengan jenis keilmuan masing-masing. Dalam bidang ekonomi misalnya ada istilah-istilah seperti: balance sheet, budgeting, cost accounting, current account, current assets, marketing performance, gross national product, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang pertanian kita mengenal istilah-istilah seperti: soil temperature, pest, agronomy and ergonomy, crops, gigaspora, arbuscular, organic acids, acauluspora and scutellospora spp, dan lain sebagainya. b Jenis gramatikal yang digunakan. Jika dilihat dari fungsinya, yaitu abstrak sebagai discourse wacana, maka teks abstrak harus memiliki sifat-sifat seperti coherence, cohession,andunity Judih Kilborn, 1998: 2. Ini artinya bahwa setiap kalimat dalam teks abstrak harus memiliki konsistensi yang kuat, dan kait mengkait antara paragraf bagian yang satu dengan lainnya, sehingga dihasilkan teks yang utuh. Selain itu teks abstrak juga harus ditulis secara singkat dan padat namun jelas. Dengan kata lain, tulisan seharusnya tidak menggunakan bahasa atau kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Misalnya dengan memberikan penjelasan secara panjang lebar yang diikuti dengan contoh-contoh. commit to user 55 Adapun hal-hal lain yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan abstrak yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut. Sebagaimana dikemukakan oleh Judith Kilborn ibid bahwa kriteria tersebut meliputi: 1 Abstrak yang terdiri atas satu paragraf atau lebih dengan jumlah kata antara 300 sd 500 kata tersebut seharusnya merupakan kesatuan yang utuh unified dan dapat berdiri sendiri able to stand alone namun kalimat- kalimat yang ditulis saling kait mengkait secara erat antara kalimat satu dengan kalimat lainnya, antara paragraf yang satu dengan paragraf lainnya, berterima dan logis coherent, ringkas dan padat concise; 2 Susunan abstrak harus berurutan yang dimulai dengan kata pembuka pengantar, tujuan, metodologi, hasil, simpulan dan rekomendasi; 3 Mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam penulisan ilmiah pada umumnya; 4 Semua informasi yang ditulis dan hal-hal lain yang terkait harus berterima dan logis; Sedapat mungkin pembahasan harus tuntas sehingga tidak diperlukan penjelasan tambahan; 5 Dapat dipahami oleh hampir semua kalangan dengan mudah; 6 Sebagian besar struktur kalimat yang digunakan adalah bentuk: a Simple Present Tense pada bagian pembuka kalimat atau pengantar pendahuluan; b Simple past tense dan atau Passive Voice pada bagian-bagian selanjutnya, seperti pada bagian tujuan, metodologi, hasil, diskusi kesimpulan.

d. Hubungan antara Abstrak dan Penerjemahan