Keterbacaan Readability Aspek-aspek yang Dinilai

41 terjemahan sangat bergantung pada tanggapan dan sikap pembaca terhadap teks yang dibacanya. Sebagaimana dikatakan oleh Renkema 1993: 36: „Acceptability requires that a sequence of sentences be acceptable to the intended audience in order to quality as a text‟. Berdasarkan pernyataan di atas maka penerjemah sedapat mungkin berusaha merangkaikan kalimat demi kalimat sedemikian rupa sehingga pembaca akan dengan mudah memahami makna kalimat demi kalimat yang tersusun secara logis dan berkesinambungan dalam suatu teks yang diterjemahkannya. Hal ini akan mempermudah pembaca untuk menangkap keseluruhan isi teks yang dibacanya. Sebaliknya, jika makna atau pesan yang ditangkap dalam serangkaian kalimat demi kalimat tersebut tidak menunjukkan keterkaitan secara logis dan berkesinambungan maka teks tersebut tidak berterima karena sulit dipahami. Selain kelogisan dan setiap kalimat yang tersusun secara berkesinambungan, keberterimaan teks terjemahan juga dipengaruhi oleh dua aspek lain, yaitu kohesi dan koherensi. Teks terjemahan dikatakan memiliki kohesi yang baik jika pembaca dengan mudah dapat memahami hubungan kalimat – kalimat pembentuk teksnya. Sedangkan dari aspek koherensinya, jika pembaca dapat dengan mudah memahami hubungan pengertian pada setiap kalimat yang ada dan keterkaitannya berdasarkan situasi dan konteksnya. Dengan kata lain, kesatuan makna atau pengorganisasian gagasan ide dalam teks tersebut tersusun secara bagus sehingga mudah dipahami.

c. Keterbacaan Readability

Keterbacaan berhubungan erat dengan tingkatan kemampuan seorang pembaca dalam memahami isi teks yang dibacanya. Sedangkan hubungan antara keterbacaan dan terjemahan tidak dapat dipisahkan satu perpustakaan.uns.ac.id commit to user 42 dengan lainnya. Hal ini dikarenakan suatu teks hasil terjemahan tidak akan memiliki fungsi apa-apa jika tingkat keterbacaannya sangat rendah. Sementara itu, teks terjemahan akan memberikan manfaat sangat banyak kepada pembaca jika teks tersebut memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Hal ini dapat dicapai jika hasil terjemahan itu dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca sasaran. Semakin tinggi tingkat keterbacaan suatu teks maka semakin mudah pula teks tersebut dibaca dipahami. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keterbacaan suatu teks maka semakin sulit teks itu dibaca dipahami. Pada dasarnya tinggi rendahnya tingkat keterbacaan suatu teks dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor kebahasaan dan pembaca itu sendiri. Kesulitan yang berasal dari faktor kebahasaan diantaranya disebabkan oleh: a Pemilihan kata yang kurang tidak tepat, yang meliputi: 1 Kata-kata yang mempunyai makna ganda ambigu, yaitu kata yang dapat menimbulkan perbedaan makna atau penafsiran; 2 Penggunaan kata-kata asing dan atau daerah; 3 Kata-kata baru tidak atau kurang dikenal lazim digunakan; b Penggunaan struktur kalimat yang membingungkan, diantaranya: 1 Kalimat yang tidak kurang lengkap; 2 Kalimat-kalimat yang tersusun terlalu panjang; 3 Kalimat yang menggunakan struktur sangat kompleks; dan c Alur pikiran yang kurangtidak logis. Yang terakhir ini berhubungan dengan kohesi dan koherensi teks. Tiga faktor kebahasaan inilah yang seringkali menjadi penyebab berkurangnya tingkat keterbacaan teks. Sementara itu masalah yang disebabkan oleh pembaca adalah berhubungan dengan kemampuan pembaca itu sendiri memahami isi teks yang dibacanya. Misalnya isi materi yang tidak sesuai dengan bidang atau tingkatan kemampuannya; Penguasaan kosa kata yang masih sedikit; dan yang lainnya. commit to user 43 Sehubungan dengan penilaian kualitas hasil terjemahan secara holistik yang mencakup keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan, Nababan dkk 2012 memberikan pembobotan nilai yang berbeda antara aspek yang satu dengan lainnya, yaitu dengan rentang nilai: „3-2-1‟. Tingkat keakuratan memiliki bobot tertinggi, yaitu „3„, keberterimaan: „2„, dan terendah tingkat keterbacaan yaitu: „1‟. Di bawah ini adalah pembobotan aspek kualitas hasil terjemahan yang meliputi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Pembobotan Aspek Kualitas yang Dinilai: No. Aspek Bobot 1. Keakuratan 3 2. Keberterimaan 2 3. Keterbacaan 1

8. Pengertian Teks dan Jenis-jenisnya