219
4 Contoh datateks dengan kategori „Tidak Berterima‟.
Berdasarkan hasil temuan, dari 15 limabelas teks abstrak yang diteliti, nilai terendahnya adalah data no.
T5 dengan nilai rerata „1,29„, dengan komposisi nilai: „1,22-1,33-1,33„. Ini artinya, ketiga Raters
memberi nilai rerata „1,22„ untuk struktur gramatikalnya, „1,33„ untuk
rerata struktur absstrak, dan „1,33„ untuk koherensi Tsa nya.
6. Penilaian Tingkat Keterbacaan Hasil Terjemahan Teks Abstrak Disertasi
Dalam Bahasa Inggris
Pada bagian ini peneliti menjawab rumusan masalah yang ke 6 enam yaitu sehubungan dengan tingkat keterbacaan hasil terjemahan teks abstrak
disertasi dalam bahasa Inggris. Untuk menganalisis data, peneliti membutuhkan instrumen berupa kuesioner terkait dengan rumusan masalah.
Dalam hal ini peneliti menggunakan sistem penilaian yang dimulai dari : Nilai „3„ tiga yang berarti teks yang dibacanya „Mudah dipahami„. Nilai „2„: Agak
Sulit Kurang Bisa Dipahami, dan Nilai „1„: jika teks yang dibacanya
dianggap „Sulit Dipahami„. Secara umum penilaian dilakukan per paragraf. Namun apabila paragraf teks tersebut terlalu panjang, paragraf dibagi menjadi
2 dua bagian atau bahkan lebih. Dengan demikian, dari 15 limabelas teks absstrak disertasi yang diteliti, setelah dilakukan pemisahan paragraf diperoleh
sebanyak 75 tujuhpuluh lima teks yang harus diberikan penilaian oleh tim penilai pembaca sasaran.
Untuk mengetahui tingkat keterbacaan hasil terjemahan teks abstrak disertasi ini peneliti melibatkan 3 tiga orang Raters yang memiliki dedikasi
cukup tinggi di bidang penerjemahan dan linguistik ilmu kebahasaan. Setiap Rater memberikan penilaian terhadap semua data yang telah diberikan peneliti
melalui kuesioner. Data yang dimaksud adalah berupa paragraf sebagaimana tertulis dalam teks abstrak, atau bagian paragraf jika paragraf tersebut dirasa
terlalu panjang. Hasil penilaian oleh ketiga Raters ini kemudian dijumlah, dan dirata-rata. Selanjutnya, hasil penilaian rerata yang telah diberikan oleh ketiga
commit to user
220
Raters inilah yang dijadikan sebagai instrumen atau alat untuk mendiskripsikan dan menjelaskan hasil temuan secara rinci dan komprehensif.
Untuk memberikan penilaian sehubungan dengan tingkat keterbacaan teks ini peneliti menunjuk 6 enam orang akademisi dan atau praktisi di bidang
kedokteran dan teknik sipil dan perencanaan untuk dijadikan sebagai pembaca sasaran. Keenam orang tersebut berasal dari 2 dua kelompok professional
akademisi dan atau praktisioner yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda, yaitu tim dokter dan tim teknik sipil dan perencanaan. Dari 6 enam
informan tersebut 3 tiga diantaranya selain bertugas sebagai dokter di rumah sakit Dr. Soetomo mereka juga sebagai tenaga dosen di fakultas kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya. Demikian pula halnya, 3 tiga pembaca sasaran lainnya, mereka juga bekerja sebagai tenaga dosen di fakultas teknik
sipil dan perencanaan ITS. Selain itu, semua pembaca sasaran yang ditunjuk telah menyelesaikan program doktornya berdasarkan bidang keilmuan masing-
masing. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa teks abstrak
disertasi yang diteliti berjumlah 15 limabelas, dengan rincian: 7 tujuh teks abstrak bidang kedokteran diambil dari fakultas kedokteran Universitas
Airlangga Surabaya, dan 8 delapan teks abstrak lainnya adalah bidang teknik sipil dan perencanaan diambil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ITS Surabaya. Selanjutnya nilai yang telah diberikan oleh para pembaca pakar maupun pembaca sasaran tersebut dijadikan sebagai alat atau instrument
untuk mendiskripsikan hasil terjemahan teks abstrak disertasi terkait dengan tingkat keterbacaan secara lebih rinci dan komprehensif.
Berdasarkan hasil temuan, setelah dilakukan penggabungan nilai dari ketiga Raters, skala nilai yang semula
hanya „3,00-2,00-1,00‟ berkembang menjadi 7 tujuh variasi nilai,
yaitu: „1,00 - 1,33 – 1,66 – 2,00 – 2,33 – 2,66 – 3,00
‟. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti kembali membuat penafsiran skala penilaian yang mengacu pada model penilaian kualitas terjemahan oleh
Nababan, dkk 2012. Dengan demikian, penafsiran skala penilaian tersebut menjadi sebagaimana tersebut di bawah ini:
commit to user
221
No. Nilai
Kaategori 1.
2,66-3,00 Mudah Dipahami
2. 1,66-2,33
Kurang Bisa Dipahami 3.
1,00-1,33 Sulit Dipahami
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh para Raters pembaca sasaran sebagaimana telah ditabulasikan pada bagian Lampiran 6
Tabel 6.1 sehubungan dengan Nilai Rerata Keterbacaan, dan tafsiran skala penilaian di atas, selanjutnya dapat diketahui klasifikasi, jumlah, persentase,
dan kategori keterbacaan teks abstrak disertasi per sub teks sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11 Klasifikasi, Kategori, Persentase dan Nilai Rerata Keterbacaan Terjemahan Per Sub Teks Abstrak Disertasi Oleh Pembaca
Sasaran
Nilai Jumlah
Persentase Kategori
2,66-3,00 29
38,66 Mudah Dipahami
1,66-2,33 44
58,67 Kurang Bisa
Dipahami 1,00-1,33
2 2,66
Sulit Dipahami Total Nilai Data
177,60 75 = 2,38 100
Kurang Bisa Dipahami
Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui bahwa tingkat keterbacaan teks abstrak disertasi per sub teks abstrak didominasi oleh datateks yang
masuk dalam kategori „Kurang Bisa Dipahami‟, yaitu mencapai 44 empatpuluh empat teks atau sekitar 58,67. Datateks yang masuk kategori
ini mendapat nilai rerata dari ketiga Raters antara „1,66-2,33‟. Nilai rerata yang diperoleh dari ketig
a Raters ini memiliki komposisi „2,00-1,00-2,00‟ untuk nilai rerata „1,66‟, dan „2,00-3,00-2,00‟ untuk nilai rerata „2,33‟.
Selanjutnya disusul teksdata yang dinilai oleh pembaca sasaran sebagai teks yang „Mudah Dipahami‟. Teks yang masuk kategori ini ada 29
teksdata atau sekitar 38,66. Datateks yang masuk kategori ini mendapat perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
222
nilai rerata dari ketiga Raters antara „2,66-3,00‟. Nilai rerata yang diperoleh dari ketiga Raters ini memiliki komposisi „3,00-2,00-3,00‟ untuk nilai rerata
„2,66‟, dan „3,00-3,00-3,00‟ untuk nilai rerata „3,00‟. Dari 29 duapuluh
Sembilan data yang masuk kategori ini 14 empatbelas atau sekitar 48,28 diantaranya mendapa
t nilai rerata „3,00‟ dari ketiga Raters, dan 15 limabelas atau 51,22 lainnya mendapat nilai rerata
„2,66‟. Data yang mendapat nilai rerata „3,00‟ dari ketiga Raters ini adalah data no. K3-14, K5-26, K5-27, K7-
40, T1-1, T1-3, T2-5, T3-9, T4-14, T4-15, T6-22, T8-32, T8-33, T8-34. Sedangkan data yang mendapat nilai rerata „2,66‟ adalah data no. K1-5, K3-
12, K3-13, K3-18, K4-22, K4-23, K5-25, K5-28, K7-36, K7-38, K7-39, T4- 13, T4-16, T5-19, T7-27.
Yang terakhir adalah datateks yang mendapat penilaian dengan kategori paling rendah, yaitu
„Sulit Dipahami‟. Datateks yang masuk kategori ini tidak banyak. Dari 75 tujuhpuluh lima data yang terkumpul, hanya
ditemukan 2 dua data atau sekitar 2,66 masuk kategori teks yang mendapat kategori „Sulit Dipahami‟. Dua data yang masuk kategori ini adalah data no.
K1-2, dan T4-17 dengan nilai rerata sama, yaitu „1,33‟. Nilai rerata ini
diperoleh dari ketiga Raters dengan komposisi „2,00-1,00-1,00‟ untuk data no. K1-
2, dan „1,00-1,00-2,00„ untuk data no. T4-17. Namun demikian, jika hasil penilaian untuk tingkat keterbacaan ini direrata secara keseluruhan dengan
total nilai „177,60„ dibagi dengan jumlah data sebanyak 75 tujuhpuluh lima
diperoleh nilai akhirrerata: „2,37„ dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami„,
atau dengan kualitas keterbacaan „Sedang„ Nababan dkk, 2012. Sehubungan dengan penilaian kualitas terjemahan untuk tingkat
keterbacaan dalam penelitian ini dilakukan per teks abstrak, selanjutnya peneliti mengklasifikasikan dari 75 tujuhpuluh lima data sebagaimana
diuraikan di atas menjadi 15 limabelas data sesuai dengan jumlah teks abstraknya. Dengan demikian, setelah dilakukan klasifikasi, penilaian, rerata,
dan kategori terhadap 75 tujuhpuluh lima datateks yang ada tersebut diperoleh nilai rerata dan pengkategorian seperti pada tabel 4.12 dibawah ini:
commit to user
223
Tabel 4.12 Klasifikasi, Kategori, dan Nilai Rerata Keterbacaan Terjemahan Teks Abstrak Disertasi Per Teks Abstrak Oleh Pembaca
Sasaran
No. Data Nilai
Kategori
K1 2,06
Kurang Bisa Dipahami K2
2,00 Kurang Bisa Dipahami
K3 2,57
Mudah Dipahami K4
2,33 Kurang Bisa dipahami
K5 2,73
Mudah Dipahami K6
2,16 Kurang Bisa Dipahami
K7 2,61
Mudah Dipahami
Total K Rerata 16.46 2,35
Kurang Bisa Dipahami T1
2,66 Mudah Dipahami
T2 2,33
Kurang Bisa Dipahami T3
2,08 Kurang Bisa Dipahami
T4 2,53
Mudah Dipahami T5
2,33 Kurang Bisa Dipahami
T6 2,33
Kurang Bisa Dipahami T7
2,05 Kurang Bisa Dipahami
T8 3,00
Mudah Dipahami
Total T Rerata 19,31 2,41
Kurang Bisa Dipahami Total K+T Rerata
35,77 2,38 Kurang Bisa Dipahami
Berdasarkan hasil temuan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4.12 di atas, secara keseluruhan data K+T, nilai tertinggi diperoleh data no. T8
bidang teknik dengan nilai rerata „3,00‟ dengan kategori „Mudah Dipahami‟.
Sedangkan nilai terendahnya diperoleh datateks abstrak no.K2 bidang kedokteran dengan nilai rerata „2,00„ dengan kategori „Kurang Bisa
Dipahami„. Apabila nilai rerata data bidang kedokteran dan teknik
dibandingkan, hasilnya adalah sebagai berikut: Nilai tertinggi di bidang perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
224
kedokteran diperoleh data no. K5 dengan nilai re rata „2,73„ dengan kategori
„Mudah Dipahami„, dan nilai rerata terendahnya adalah data no. K2 dengan nilai rerata „2,00„ dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami„. Jika seluruh teks
abstrak bidang kedokteran ini direrata, diperoleh nilai rerata „2,35„ dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami„. Sementara itu nilai rerata tertinggi untuk
bidang teknik diperoleh data no.T8 dengan nilai rerata „3,00„ dengan kategori
„Mudah Dipahami„, dan nilai terendahnya adalah data no. T7 dengan nilai rerata „2,05„ dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami„. Jika seluruh datateks
abstrak bidang teknik ini direra ta, diperoleh nilai rerata „2,41„ dengan kategori
„Kurang Bisa Dipahami„. Dengan demikian, secara umum nilai rerata untuk tingkat keterbacaan teks abstrak disertasi di bidang teknik sidikit lebih tinggi
dibandingkan dengan teks abstrak bidang kedokteran meskipun tidak begitu signifikan. Bagaimanapun juga, jika seluruh nilai yang diperoleh data K
Bidang Kedokteran dan data T Bidang Teknik ini digabung dan direrata, diperoleh hasil
akhir nilai rerata „2,38„ dengan kategori sama, yaitu „Kurang Bisa Dipahami„.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, selanjutnya dilakukan klasifikasi lagi sehubungan dengan kategori, nilai rerata gabungan data K+T dan persentase
secara keseluruhan sehubungan dengan tingkat keterbacaan terjemahan teks abstrak disertasi oleh pembaca sasaran sebagaimana dapat dilihat pada tabel
4.13 di bawah ini.
Tabel 4.12 Klasifikasi, Kategori, dan Persentase Nilai Rerata Keterbacaan Terjemahan Teks Abstrak Disertasi Oleh Pembaca Sasaran
Nilai No. Data
Jumlah Persentase
Kategori 2,66-3,00
K3-K5-K7, T1-T4-T8
6 40
Mudah Dipahami
1,66-2,33 K1-K2-K4-
K6, T2-T3- T5-T6-T7
9 60
Kurang Bisa Dipahami
1,00-1,33 ----
---- Sulit
Dipahami TOTAL
15 15
100 ----
commit to user
225
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dari tiga kategori penilaian: „Mudah
Dipahami, Kurang Bisa Dipahami, dan Sulit Dipahami „, diketahui hanya
ditemukan 2 dua kategori, yaitu kategori „Mudah Dipahami„, dan „Kurang Bisa Dipahami„. Sementara data atau teks abstrak yang mendapat kategori
„Sulit dipahami‟ tidak ditemukan sama sekali atau 0 . Hal ini dikarenakan
penilaian dilakukan per teks abstrak bukan per paragraf atau sub bagian dari paragraf teks abstrak sebagaimana pada telah dijelaskan sebelumnya. Kategori
untuk tingkat keterbacaan ini didominasi teks abstrakdata yang mendapat kategori
„Kurang Bisa Dipahami„ yang mencapai 9 sembilan teks atau 60. Teks Abstrak atau data yang mendapat kategori ini adalah data no. K1-K2-K4-
K6, T2-T3-T5-T6-7. Sedangkan sisanya 6 enam datateks abstrak lainnya atau 40 mendapat kategori „Mudah Dipahami„. Keenam data tersebut adalah
data no. K3-K5-K7, T1-T4-T8. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa penilaian
tingkat keterbacaan teks ini dilakukan per paragraf atau sub bagian paragraf yang ada dalam setiap teks abstrak disertasi. Oleh karena itu apabila paragraf
tersebut dirasa terlalu panjang, peneliti membaginya menjadi 2 dua bagian atau lebih. Dengan demikian jumlah keseluruhan teks yang dinilai oleh para
pembaca sasaran ada 75 tujuhpuluh lima teks. Tabulasi penilaian tingkat keterbacaan ini dapat dilihat pada Tabel no. 6.1 Lampiran 6. Sehubungan
dengan hal tersebut, sejumlah contoh data yang dianalisis berikut ini tidak berupa teks abstrak secara utuh akan tetapi dilakukan per paragraf atau sub
bagian paragraf dari teks abstrak yang diteliti. Berkut ini adalah beberapa contoh datateks yang mendapat penilaian
dengan kategori „Mudah Dipahami‟ dan „Kurang Bisa Dipahami‟. 1
Contoh teks atau data yang menurut pembaca sasaran „Mudah Dipahami‟ dan mendapat nilai rerata „3,00‟. Dari 75 tujuhpuluh lima datateks yang
diteliti ditemukan 14 empatbelas datateks atau 18,66 mendapat nilai perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
226
rerata „3,00‟ dengan kategori „Mudah Dipahami‟. Data ini mendapat nilai rerata „3,00‟ dari ketiga Raters. Dengan demikian komposisi nilainya
adalah „3,00-3,00-3,00‟.
Berikut ini adalah contoh data no. K3.14 yang mendapat nilai rerata „3,00‟
dari pembaca sasaran tim dokter dan masuk kategori teks „Mudah
Dipahami‟. Contoh Data no. K3.14:
K3-14 During menstrual period, endometrial wall disruption, circulating effector cells
neutrophils, macrophages activated, NK cells act to early phagocyte and killing microbes and secretion of cytokines that stimulate inflammation, lysis of infected
cells, activation of macrophages, as an immune response to maintain homeostasis. It is mean that NCM is a part of immunologic reaction, even if the
mechanism of action is still unclear.
Penjelasan: Kata, frasa, maupun klausa pada data yang diberi garis bawah
tersebut merupakan peristilahan medis atau kedokteran. Data K3.14 di atas mendapat nilai rerata „3‟ dari ketiga Pembaca
sasaran tim dokter , dengan kategori „Mudah Dipahami„. Ini artinya menurut
ketiga tim penilai tersebut, data no. K3.14 secara kontekstual secara keseluruhan tidak menemui kesulitan sedikitpun dalam memahami teks yang
dibacanya sehingga ketiganya sepakat memberi nilai untuk data K2.9 tersebut „3„. Dengan demikian komposisi nilainya adalah „3 – 3 – 3„. Hal ini mungkin
dikarenakan selain teks tersebut hanya tersusun atas 2 dua kalimat, sebagian besar teks tersebut terdiri atas kat-kata atau istilah mediskedokteran yang
sudah meraka kenal dan pahami dengan baik. Akan tetapi jika teks tersebut perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
227
dibaca oleh orang yang tidak memiliki latar belakan pendidikan dan keilmuan mediskedokteran, mungkin teks tersebut masuk dalam kategori sulit
dipahami. Seperti kita ketahui bahwa kalimat pertama dalam teks tersebut sangat panjang dan kompleks. Kalimat ini tersusun atas 35-37 kata dan banyak
menggunakan peristilahan khusus bidang kedokteran. Secara teoritis, Nababan 1999 mengatakan bahwa satu kalimat yang tersusun atas lebih dari 30
tigapuluh kata dikatakan sebagai teks yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Hal ini dikarenakan selain terlalu panjang, kalimat tersebut juga
tersusun atas istilah-istilah yang menurut orang diluar bidang keilmuannya sangat asing. Menurut peneliti, tim dokter yang telah memberikan nilai rerata
„3„ pada data ini, hal ini sudah wajar mengingat istilah-istilah seperti itu sudah menjadi bagian hidup dan profesi mereka sehari-hari. Oleh karena itu,
meskipun secara teoritis kalimat tersebut sebenarnya sangat panjang dan kompleks, serta sulit dipahami, tim dokter menganggapnya tidak demikian.
Hal ini dikarenakan secara kontekstual mereka telah menguasai dengan baik peristilahan-peristilahan medis, kedokteran, dan hal-hal terkait lainnya yang
sudah menjadi bagian hidup dan profesi mereka. 2 Contoh data atau teks yang menurut tim insinyur teknik sipil, teks tersebut
dikategorikan sebagaai teks „Kurang bisa Dipahami„. Data ini mendapat nilai
rerata „2,00‟ dari tim insinyur teknik sipil. Komposisi nilai yang diberikan
oleh tim ini adalah : „2 – 2 – 2„. Berikut ini adalah contoh data yang mendapat
nilai rerata „2,00„ dari jurusan Teknik Sipil dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami
‟.
Contoh data T3-12.
T3-12 On the basis of the result of this research, it is expected that the strategies of
maintaining the formation of space of the Settlement Based on Ritual Culture in Sasak people especially in Puyung village can be mounted. By maintaining the
culture, the space of Sasak settlement can be identified. Key words: ritual, space-settlement, and Sasak.
commit to user
228
Data di atas diambil dari teks abstrak mahasiswa S3 jurusan teknik sipil dan perencanaan. Teks di atas, sebenarnya tidak ditemukan istilah-istilah
khusus yang berarti terkait dengan ilmu teknik maupun rekayasa lainnya. Teks tersebut hanya tersusun atas 2 dua kalimat, akan tetapi kalimat pertamanya
cukup panjang. Kalimat pertama tersusun atas lebih dari 35 kata. Mungkin hal inilah yang agak menyulitkan pembaca untuk memahami keseluruhan isi teks
tersebut. Sehubungan dengan hal ini maka ketiga Raters memberi nilai „2,00‟
untuk data no. T3-12 ini. Selain kalimat yang terlalu panjang, penyebab lainnya adalah penguasaan tentang aspek kebahasaan dan kosa kata yang
masih kurang baik. Kedua hal inilah yang sebenarnya menjadikan penentu utama tinggi rendahnya tingkat keterbacaan teks oleh pembaca. Secara umum,
aspek kebahasaan dan kosa kata itulah yang menyebabkan pembaca agak kesulitan memahami teks tersebut. Oleh karena itu, siapapun orangnya hampir
dipastikan akan mengalami kesulitan dalam hal pemahan suatu teks yang ditulis dalam bahasa asing jika penguasaan aspek kebahasaan dan kosa
katanya kurang karena kedua aspek inilah yang menjadi kunci pokok seseorang dalam memahami suatu teks baik tulis maupun lisan.
3 Contoh datateks yang mendapat nilai rerata „2,33‟ dengan kategori
„Kurang Bisa Dipahami‟ oleh tim dokter. Komposisi nilai yang diperoleh adalah
„2 – 2 – 3„. Berikut ini adalah contoh data no. K3.16 yang mendapat nilai rerata
„2,33„ dari tim dokter dengan kategori „Kurang Bisa Dipahami„.
Contoh data no. K3.16 K3-16
Cytokines analysis is performed by product R D system and Diaclone, while hormonesassay by Elyze Advia method. The analytical study by Logistic
Regression was suggestion which independent variables are interleukin-1, interleukin-2, interleukin-6, and interleukin-10, and intermediate variables are
estrogen, progesterone and prolactine. Dependent variable is breast pain.
commit to user
229
Kata, frasa, maupun klausa yang diberi garis bawah pada data no, K3.16 tersebut semuanya merupakan istilah-istilah medis. Bagi orang pada
umumnya bukan dari kalangan medisdokter mungkin teks tersebut sangat sulit memahami . Bagaimanapun juga, dari 3 tiga dokter yang memberikan
penilaian terhadap teks tersebut hanya satu yang menganggap teks tersebut mudah dipahami dan memberi nilai „3„. Ini artinya bahwa secara umum tim
dokter sendiri masih belum mampu sepenuhnya memahami teks tersebut. Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah aspek kebahasaannya yang
belum dikuasi betul oleh pembaca. Hal ini dikarenakan teks di atas sebagian besar kata-kata dan istilah yang digunakan berhubungan dengan medis. Secara
umum istilah-istilah yang digunakan dalam teks tersebut tidak menyulitkan pembaca, namun pada kenyataannya dua dari tiga pembaca hanya memberi
nilai „2,00„. Ini artinya kedua pembaca tersebut merasa bahwa teks yang dibacanya tidak dipahami secara keseluruhan. Menurut peneliti, hal ini lebih
disebabkan oleh penguasaan kebahasaan yang masih kurang. Selain itu, menurut peneliti susunan kata dalam membentuk kalimat juga kurang bagus
sehingga dapat mengubah makna dan sedikit membingungkan. Pertimbangan lain tim dokter ini memberika
n nilai rerata „2,33„, mungkin dengan pertimbangan bahwa secara kontekstual mereka telah memahami isi teks
dengan baik. Mereka telah mengenal dan terbiasa dengan istilah-istilah tersebut. Akan tetapi, mungkin susunan kalimatnya yang kurang bagus dan
agak membingungkan sehingga nilai yang diberikan oleh Rater 1 dan 2 adalah „2„, sedangkan Rater 3 memberi nilai „3„, sehingga nilai rerata yang diberikan
oleh tim dokter ini adalah „2,33„.
4 Contoh datateks yang mendapat nilai rerata terendah, yaitu „1,33‟ dengan kategori „Sulit Dipahami‟.
Dari 75 tujuhpuluh lima data yang terkumpul ditemukan 2 dua datateks atau sekitar 2,66
yang mendapat nilai rerata „1,33‟ dengan kategori „Sulit Dipahami‟. Dua data tersebut adalah data no. K1-2 bidang kedokteran, dan
T4-17 bidang teknik sipil dan perencanaan. Kedua data ini memperoleh nilai perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
230
rerata sama, yaitu „1,33‟ tetapi dengan komposisi nilai yang berbeda. Komposisi nilai untuk data no. K1-
2 adalah „2,00-1,00,-1,00‟, sedangkan data no. T4-
17 adalah „1,00-1,00-2,00‟. Berikut ini adalah contoh data no. T4-17 den
gan nilai rerata „1,33„ dengan kategori „Sulit Dipahami„.
Contoh data no. T4-17: T4-17
8 In addition the factors of spatial behavior, space density, the intensity of space use also affect the dynamic of space. Therefore, public space is not only related to
the characters of physical spatial architecture but also embraces the social, culture, economy, law, and other aspects of life.
Keywords: public open space, exclusive-inclusive, and a middle lower class settlement.
Berdasarkan hasil temuan, data no. T4-17 nilai rerata yang diperoleh dari ketiga Raters adalah „1,33„ dengan kategori „Sulit Dipahami„. Ini artinya
satu Rater memberi nilai „2,00„, sedangkan 2 dua Raters lainnya memberi nilai „1,00‟. Berdasarkan hasil temuan, Rater 1 dan 2 memberi nilai „1,00‟,
sedangkan Rater 3 memberi nilai „2,00‟. Dengan demikian komposisi nilai
untuk data no. T4- 17 ini adalah: „1,00-1,00-2,00‟.
Teks terjemahan pada data no. T4-17 di atas memang tidak meudah dipahami. Hal ini dikarenakan ada sejumlah kata inti yang penggunaannya
tidak jelas. Misalnya kata-kata yang diberi garis bawah tersebut cukup membingungkan pembaca, apakah kata-kata tersebut berfungsi sebagai verba
atau nomina. Selain itu susunan kata yang membentuk frasa nomina maupun klausa juga dapat membingungkan pembaca. Misalnya pada kalimat pertama
pada bagian klausa: „the intensity of space use also affect the dynamic of space
‟. Kata-kata „use‟ dan „affect‟ tidak jelas, apakah verba ataukah nomina. Padahal verba maupun nomina dalam suatu kalimat itu sangat penting. Oleh
karenanya, penulis harus sangat cermat dan berhati-hati dalam hal pembuatan dan penyusunan kalimat. Kalau tidak, apa yang dia tulis akan sia-sia belaka
commit to user
231
karena tidak banyak dimengerti. Memang hal ini tidaklah mudah. Oleh karenanya seorang penulis harus belajar dan berlatih dan berlatih supaya
apapun yang ditulis maupun teks hasil terjemahannya benar-benar dapat memberikan manfaat karena teks yang dibacanya dapat dipahami oleh
pembaca sasaran. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rerata tingkat
keterbacaan teks untuk bidang kedokteran adalah „2,35‟, dengan kategori
„Kurang Bisa Dipahami„, sedangkan bidang teknik sedikit lebih tinggi, yaitu „2,38‟ dengan kategori yang sama, yaitu „Kurang Bisa Dipahami„. Dengan
demikian jika direrata keduanya menjadi : 4,73 : 2 = „2,36‟ dengan kategori
„Kurang Bisa Dipahami„. Menurut peneliti, secara umum nilai rerata tingkat keterbacaan teks
„2,36„ untuk pembaca sasaran sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan mereka pada umumnya tidak memiliki latar belakang bahasa Inggris yang cukup baik.
Kalaupun ada mereka biasanya hanya mengikuti pelatihan atau semacam kursus di lembaga-lembaga bahasa yang khusus mempelajari dan latihan soal-
soal TOEFL. Meskipun para pembaca sasaran telah memiliki nilai setara TOEFL di atas 500, hal ini bukan jaminan bahwa orang yang bersangkutan
secara otomatis memiliki kemampuan baca yang baik pula. Selain itu para Raters cenderung lebih mementingkan aspek kepraktisannya saja, yaitu
sekedar memahami pokok permasalahan atau ide pokoknya saja tanpa menghiraukan aspek-aspek kebahasaan sebagaimana yang dipertimbangkan
oleh pembaca pakar. Selain itu mereka juga telah mengenal dan memahami dengan baik peristilahan-peristilahan khusus yang biasa digunakan di bidang
mereka. Sehubungan dengan penilaian terhadap ketiga aspek: keakuratan,
keberterimaan, dan keterbacaan teks abstrak disertasi secara holistik, Nababan, dkk 2012 mensyaratkan untuk dilakukan pembobotan nilai yang berbeda
terhadap ketiga aspek tersebut. Keakuratan memiliki bobot tertinggi, yaitu „3„,
commit to user
232
keberterimaan „2„, dan keterbacaan „1„. Berdasarkan nilai rerata ketiga aspek:
keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan sebelumnya, Tabel 4.14 di bawah ini menunjukkan nilai rerata ketiga aspek setelah dilakukan pembobotan.
Tabel 4.14 Nilai Rerata Keseluruhan: Keakuratan, Keberterimaan, dan Keterbacaan Teks Abstrak Disertasi
No. Data Keakuratan
Keberterimaan Keterbacaan
Rerata K1
1,80x3=5,40 2,07x2=4,14
2,06x1=2,06 11,60:6=1,93
K2 2,41x3=7,23
2,14x2=4,28 2,00x1=2,00
13,51:6=2,25 K3
2,00x3=6,00 1,66x2=3,32
2,57x1=2,57 11,89:6=1,98
K4 1,66x3=4,98
1,44x2=2,88 2,33x1=2,33
10,19:6=1,70 K5
2,06x3=6,18 2,14x2=4,28
2,73x1=2,73 13,19:6=2,20
K6 1,60x3=4,80
2,00x2=4,00 2,16x1=2,16
10,96:6=1,83 K7
2,40x3=7,20 2,11x2=4,22
2,61x1=2,61 14,03:6=2,34
T1 1,66x3=4,98
1,62x2=3,24 2,66x1=2,66
10,88:6=1,81 T2
2,22x3=6,66 2,11x2=4,22
2,33x1=2,33 13,21:6=2,20
T3 1,75x3=5,25
1,66x2=3,32 2,08x1=2,08
10,65:6=1,78 T4
2,00x3=6,00 1,81x2=3,62
2,53x1=2,53 12,15:6=2,03
T5 2,00x3=6,00
1,29x2=2,58 2,33x1=2,33
10,91:6=1,82 T6
2,00x3=6,00 1,51x2=3,02
2,33x1=2,33 11,35:6=1,89
T7 1,88x3=5,64
1,36x2=2,72 2,05x1=2,05
10,41:6=1,74 T8
2,00x3=6,00 1,70x2=3,40
3,00x1=3,00 12,40:6=2,07
Total Rerata
88,32:15=5,88 5,88:3=1,96
53,24:15=3,55 3,55:2=1,78
35,77:15=2,38 2,38:1=2,38
29,55:15= 1,97
Berdasarkan tabel no. 4.14 di atas, dari nilai rerata gabungan antara keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan teks abstrak disertasi setelah
dilakukan pembobotan setiap aspeknya, ditemukan ada 14 empat belas varian nilai dengan nilai terendah „1,70„ diperoleh data no. K4, dan tertinggi
ad
alah „2,34„ diraih data no. K7. Selain itu, hasil akhir nilai rerata secara keseluruhan datateks abstrak 15 teks abstrak diperoleh nilai
‘1,97‘
commit to user
233
dengan kateagori ‘Kurang Akurat-Kurang Berterima dan Kurang Bisa Dipahami‘ oleh pembaca sasarannya. Bagaimanapun juga selisih atau
perbedaan nilai rerata antara data yang satu dengan lainnya sangat kecil. Jika keempat belas varian nilai tersebut dikembalikan lagi sesuai dengan skala
model penilaian kualitas terjemahan oleh Nababan, dkk 2012 maka keempatbelas varian nilai tersebut hanya menjadi 3 tiga kategori penilaian.
Sehubungan dengan hal tersebut diketahui bahwa tidak ditemukan satupun datateks abstrak 0
yang dinyatakan sebagai teks abstrak yang „Akurat- Berterima-
Mudah dipahami„ oleh pembaca sasaran. Selain itu juga tidak ditemukan satu pun datateks abstrak 0
yang mendapat kategori „Tidak Akurat-Tidak Berterima-
Sulit Dipahami„ oleh pembaca sasaran. Ini artinya, dari 15 limabelas datateks abstrak yang diteliti semuanya atau 100
dinyatakan: ‘Kurang Akurat, Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami‘ oleh pembaca sasaran. Berikut ini adalah pemerolehan nilai rerata
masing-masing teks abstrak dengan 3 tiga aspek penilaian yaitu Keakuratan, Keberterimaan, dan Keterbacaan teks secara keseluruhan.
1 Yang pertama adalah data no K7 dengan nilai rerata „2,34‟ dengan
kategori teks „Kurang Akurat-Kurang Berterima, dan Kurang Bisa
Dipahami oleh pembaca sasaran. 2
Yang kedua adalah nilai rerata „2,25‟ diraih data no. K2 dengan kategori teks
„Kurang Akurat-Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran.
3 Ke tiga adalah datateks abstrak yang mendapat nilai rerata „2,20‟
diperolah data no. K5 dan T2 dengan kategori teks „Kurang Akurat-
Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran. 4
Selanjutnya adalah nilai rerata „2,07„dengan kategori teks „Kurang Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran
diperoleh data no. T8. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
234
5 Ke lima adalah nilai rerata „2,03‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat-
Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran
diperoleh data no. T4. 6
Ke enam adalah nilai rerata „1,98‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran
diperoleh data no. K3. 7
Ke tujuh adalah nilai rerata „1,93‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran
diperoleh data no. K1. 8
Ke delapan adalah nilai rerata „1,89‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran
diperoleh data no. T6. 9
Ke sembilan adalah nilai rerata „1,83‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat-
Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran diperoleh data no. K6.
10 Ke sepuluh adalah nilai rerata „1,82‟ dengan kategori teks „Kurang
Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca
sasaran diperoleh data no. 5. 11
Ke sebelas adalah nilai rerata „1,81‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat-
Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran diperoleh data no. T1.
12 Ke duabelas adalah nilai rerata „1,78‟ dengan kategori teks „Kurang
Akurat- Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca
sasaran diperoleh data no. T3. 13
Ke tigabelas adalah nilai rerata „1,74‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat-K
urang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran diperoleh data no. T7.
14 Terakhir adalah nilai rerata „1,70‟ dengan kategori teks „Kurang Akurat-
Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami„ oleh pembaca sasaran diperoleh data no. K4.
commit to user
235
15 Sehubungan dengan poin 1 sd 14, dapat disimpulkan bahwa hasil akhir
nilai rerata secara keseluruhan terhadap 3 tiga aspek kualitas
terjemahan: keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan adalah „1,97„. Ini artinya, dari 15 limabelas datateks abstrak yang diteliti semuanya
atau 100 dinyatakan: ‘Kurang Akurat, Kurang Berterima, dan Kurang Bisa Dipahami‘ oleh pembaca sasaran.
B. Pembahasan