10
1.6. Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan positif. Dari pendekatan normatif akan dihasilkan tiga informasi penting yaitu: harga bayangan
air irigasi, iuran irigasi berbasis komoditas, dan pola tanam optimal. Dari pendekatan positif akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
petani dalam diversifikasi dan pembayaran iuran irigasi. Harga bayangan air irigasi bukan hanya berguna untuk menentukan
besaran dari iuran irigasi berbasis komoditas. Dalam konteks yang lebih luas, pengetahuan tentang nilai kelangkaan ekonomi air irigasi sangat dibutuhkan oleh
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Bagi pemerintah, dapat dimanfaatkan dalam merumuskan kebijaksanaan pengelolaan irigasi khususnya maupun
sumberdaya air pada umumnya. Bagi petani ataupun masyarakat pada umumnya, pengetahuan tentang nilai kelangkaan air irigasi dapat meningkatkan apresiasi
terhadap sumberdaya ini sehingga kondusif untuk mewujudkan sistem pemanfaatan yang sesuai dengan azas-azas efisiensi dan kelestarian.
Selain kondusif untuk meningkatkan produktivitas air irigasi, penerapan iuran irigasi berbasis komoditas juga sangat potensial untuk meningkatkan
kemampuan Organisasi Petani Pemakai Air P3A dalam membiayai operasi dan pengelolaan irigasi. Oleh karena itu sesuai untuk menjawab tantangan yang
dihadapi P3A dalam era pembaharuan pengelolaan irigasi. Sesuai dengan makna yang terkandung dalam konsep pola tanam,
informasi tentang pola tanam optimal menyajikan sosok normatif tentang komoditas pertanian apa, kapan, seberapa banyak, dan dimana sebaiknya
diusahakan. Selain itu, pola tanam optimal juga bermanfaat sebagai acuan dalam evaluasi kondisi aktual sehingga arah perbaikan menjadi lebih jelas.
Hasil identifikasi faktor-faktor yang kondusif untuk partisipasi petani dalam diversifikasi dan pembayaran iuran irigasi dapat dimanfaatkan untuk
merumuskan strategi penerapan iuran berbasis komoditas. Dalam konteks yang lebih luas, informasi tersebut berguna dalam perumusan program pengembangan
diversifikasi usahatani dan atau peningkatan produktivitas air irigasi.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Paradigma Pendayagunaan Sumberdaya Air dan Implikasi