129
5.2. Sumberdaya Air
Rata-rata curah hujan per tahun di DAS Brantas adalah sekitar 2000 mm, dimana 80 persen diantaranya jatuh pada musim hujan yang umumnya
berlangsung pada periode OktoberNovember – MaretApril. Data curah hujan selama 45 tahun terakhir tertera pada Lampiran 12. Menyimak perkembangan
curah hujan selama kurun waktu tersebut, tampak adanya kecenderungan bahwa sejak awal dasawarsa 90-an ternyata curah hujan tahunan semakin berfluktuasi
Gambar 11.
Gambar 11. Pola curah hujan tahunan di DAS Brantas dari 1956 – 1999 Pengelolaan air untuk aktivitas pertanian pada pola curah hujan tahunan
yang lebih fluktuatif adalah lebih sulit jika dibandingkan dengan pola curah hujan yang distribusi temporalnya lebih merata. Kondisi demikian itu semakin tidak
kondusif jika kondisi daerah tangkapan air di DAS mengalami degradasi karena pada tahun-tahun kering pengisian reservoir waduk menjadi tidak optimal dan
intensitas maupun eskalasi banjir pada tahun-tahun basah semakin sering terjadi. Dari data curah hujan selama 45 tahun terakhir 1955 – 1999, dapat
diperoleh gambaran tentang pola curah hujan bulanan Gambar 12. Tampak bahwa curah hujan tinggi terjadi pada Bulan-bulan Desember – Maret, dimana
puncaknya terjadi pada Bulan Januari. Curah hujan sangat rendah terjadi pada Bulan-bulan Juli-Septembar dan yang terendah terjadi pada Bulan Agustus.
1000 1500
2000 2500
3000 3500
56 59
62 65
68 71
74 77
80 83
86 89
92 95
98
130
Gambar 12. Pola sebaran curah hujan bulanan di DAS Brantas
Prasarana pengembangan sumberdaya air di DAS Brantas mencakup dam- dam besar 7 unit, bendung gerak barrage 6 unit, dam karet rubber dam 3 unit,
jaringan irigasi, dan sebagainya. Secara umum, seiring dengan umur teknis dan sedimentasi, total kapasitas tampung reservoir tersebut semakin menurun.
Total daya tampung gross storage reservoir pada saat ini adalah sekitar 438
x 10
6
m
3
. Kapasitas awal kondisi baru adalah sekitar 525 x
10
6
m
3
. Berarti telah terjadi penurunan kapasitas sekitar 17 persen. Daya tampung efektif adalah
sekitar 357 x
10
6
m
3
atau sekitar 71 persen dari daya tampung efektif semula yang volumenya sekitar 502
x 10
6
m
3
. Kapasitas tampung total dan efektif setiap dam tertera pada Tabel 10.
Tabel 10. Kapasitas tampung beberapa dam besar di DAS Brantas, 1999 Kapasitas tampung 10
6
m
3
Nama Reservoir Selesai
dibangun Total gross
Efektif Sengguruh
1988 3.37
1.17 Sutami
1972 183.42
146.63 Lahor
1977 32.88
26.54 Wlingi
1977 4.97
1.41 Lodoyo
1980 2.35
2.35 Serolejo
1970 48.76
44.51 Bening
1981 31.70
28.05 Wonorejo
2001 130.02
106.00 Total
437.47 356.66
200 400
600
Okt Nov
Des Jan
Feb Mar
Apr Mei
Jun Jul
Ags Sep
353 394
473 567
554 513
390 325
225 272
96 152
2 25
124 182
193 89
49 12
81 176
279 343
304 296
200 109
62 41
20 29
Maksimum Minimum
Rata-rata
131 Prasarana tersebut bersifat multiguna; bukan hanya untuk irigasi tetapi
juga untuk pengendalian banjir, penggerak listrik, kebutuhan rumah tangga, indusatri, rekreasi, dan sebagainya. Sasaran manfaat untuk dam-dam besar,
bendung gerak, dan dam karet di DAS Brantas dapat disimak pada Tabel 11. Tabel 11. Prasarana sumberdaya air di Daerah Irigasi Brantas dan pemanfaatannya
Struktur Sungai
Tujuan
A. Dam besar: 1. Dam Sengguruh
Lesti 1. Pengendali sedimen ke dam Sutami
2. Pembangkit listrik 2. Dam Sutami
Brantas 1. Pasokan air: domestik, irigasi, industri
2. Pembangkit listrik 3. Pengendali banjir
4. Rekreasi
3. Dam Lahor Lahor
1. Pasokan air: domestik, irigasi, industri 2. Pengendali banjir
4. Dam Wlingi Brantas
1. Pembangkit listrik 2. Diversi air untuk irigasi
3. Pengendali banjir 4. Rekreasi
5. Dam Selorejo Konto
1. Pasokan air irigasi 2. Pembangkit listrik
3. Pengendali banjir 4. Rekreasi
6. Dam Bening Widas
1. Pasokan air untuk irigasi 2. Pengendali banjir
3. Rekreasi 7. Dam Wonorejo
Song 1. Pasokan air untuk domestik
2. Pembangkit listrik 3. Pengendali banjir
B. Bendung Gerak: 1. Lodoyo
Brantas Pembangkit listrik
2. Mrican Brantas
Diversi air untuk irigasi 3. New Lengkong
Porong Diversi air untuk irigasi, domestik, dan industri
4. Gunungsari Surabaya
Diversi air untuk irigasi 5. Jagir
Wonokromo Diversi air untuk domestik
6. Tulungagung Gate NgrowoParit Agung Canal Pengatur air domestik dan pengendali banjir C. Dam Karet:
1. Jatimlerek Brantas
Diversi air untuk irigasi 2. Menturus
Brantas Diversi air untuk irigasi
3. Gubeng Mas
Diversi air untuk kebutuhan domestik
Rata-rata potensi aliran permukaan adalah sekitar 11.8x10
9
m
3
tahun, sedangkan aliran normal natural flow di aliran utama S. Brantas adalah sekitar
7.51x10
9
m
3
tahun. Dari total pasokan, diperkirakan tingkat penggunaannya sekitar 2 993x10
6
m
3
tahun Sunaryo, 2002; Rodgers et al, 2001. Dari jumlah itu, yang
132 terbesar adalah untuk irigasi yaitu sekitar 80 persen. Penggunaan non pertanian
yang terpenting adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sekitar 7 dan industri sekitar 5 . Perikanan budidaya terutama tambak memanfaatkan air
return flow dari irrigasi sekitar 1.4 . Selain penggunaan tersebut, setiap tahun dibutuhkan sekitar 7 untuk penggelontoran sungai Tabel 12.
Tabel 12. Rata-rata penggunaan air yang dikelola Perum Jasa Tirta I di DAS Brantas Kuantitas
Penggunaan 10
6
m
3
tahun Pangsa
1. Irigasi 2 400
80.2 2. Domestik
209 7.0
3. Industri total pasokan 139
4.6 4. Penggelontoran sungai maintenance flow
204 6.8
5. Perikanan irrigation return flow 41
1.4 Total
2 993 100.0
Sumber: Sunaryo, 2002; Rogers et al, 2002.
5.3. Pasokan Air Irigasi