Penggunaan, Harga Bayangan, dan Kurva Permintaan Air Irigasi

155 Meskipun proporsi luas tanam padi pada pola tanam optimal menurun, tetapi kontribusinya masih dominan. Kontribusinya terhadap keuntungan bersih yang diperoleh dari usahatani dalam setahun adalah sekitar 52.5 . Dalam ukuran tunai, besarannya juga lebih dari separuh 51.3 ; tetapi jika dibandingkan dengan kondisi aktual 55.2 kontribusinya memang turun sekitar 4 . Dari Tabel 22 juga tampak bahwa dalam setahun, kontribusi terbesar dihasilkan dari usahatani pada MT II MK-1 karena pada musim itu proporsi luas tanam komoditas bernilai ekonomi tinggi meningkat cukup banyak. Pada kondisi aktual pendapatan terbesar diperoleh dari usahatani pada Mt I MH.

6.2. Penggunaan, Harga Bayangan, dan Kurva Permintaan Air Irigasi

Pada solusi optimal penggunaan air irigasi di Sub DAS Hulu, Sub DAS Tengah dan Sub DAS Hilir masing-masing adalah 143, 327, dan 307 juta m 3 per tahun Tabel 23. Perbedaan volume penggunaan antar Sub DAS terutama disebabkan oleh perbedaan luas sawah, sedangkan perbedaan proporsi antar kelompok komoditas relatif kecil. Penggunaan terbesar adalah untuk usahatani padi 63 – 65 . Penggunaan untuk usahatani palawijahortikultur-1 dan palawija-hortikultur-2 masing-masing adalah sekitar 21 dan persen, sedangkan untuk usahatani tebu adalah sekitar 5 – 6 . Informasi yang lebih rinci tertera dapat disimak pada Lampiran 14. Distribusi temporal permintaan dan pasokan air irigasi pada solusi optimal tertera pada Gambar 17. Pada sisi permintaan, kebutuhan air tergantung pada jenis tanaman, evapotranspirasi potensial, laju perkolasi, kebutuhan air untuk pengolahan tanah, dan efisiensi irigasi. Selain itu, beberapa jenis tanaman tertentu terutama padi juga membutuhkan air untuk penggenangan. Sebagian dari kebutuhan itu terpenuhi dari curah hujan. Di sisi lain, curah hujan tersebut juga mempengaruhi pasokan air irigasi baik melalui saluran irigasi karena penyalurannya menggunakan teknik alir berkesinambungan melalui sistem saluran terbuka maupun langsung tercurah ke hamparan lahan sawah garapan. Akibatnya pada saat musim hujan pasokan air irigasi melimpah, sedangkan permintaannya justru turun; sebaliknya pada musim kemarau pasokan air irigasi sangat terbatas sedangkan permintaannya meningkat. 156 Tabel 23. Penggunaan air irigasi di pesawahan irigasi teknis DAS Brantas pada solusi optimal Hulu Tengah Hilir Kelompok komoditas Musim Periode usaha 10 6 m 3 10 6 m 3 10 6 m 3 MT I Okt-Jan 9.518 6.7 20.495 6.3 17.307 5.6 Nov-Feb 21.845 15.3 50.285 15.4 48.020 15.6 Des-Mar - - 12.317 3.8 4.723 1.5 Jan-Apr 6.313 4.4 1.734 0.5 9.873 3.2 MT II Feb-Mei 17.121 12.0 41.221 12.6 32.080 10.4 Mar-Jun 25.592 17.9 66.384 20.3 71.696 23.3 Apr-Jul 7.574 5.3 8.035 2.5 4.819 1.6 MT III Jun-Sep 4.572 3.2 10.671 3.3 - - Sep-Des - - 0.107 0.0 6.696 2.2 Padi Total 92.535 64.8 211.250 64.5 195.213 63.5 MT I Okt-Jan 0.936 0.7 3.091 0.9 2.220 0.7 Des-Mar 0.061 0.0 - 0.0 - - MT II Mar-Jun - - 1.282 0.4 - - Apr-Jul - - 10.571 3.2 2.812 0.9 Mei-Ags 8.575 6.0 2.409 0.7 13.947 4.5 MT III Jun-Sep 16.399 11.5 33.972 10.4 17.011 5.5 Jul-Okt - - 16.463 5.0 18.862 6.1 Sep-Des 4.404 3.1 2.310 0.7 10.358 3.4 Palawija hortikultur-1 Total 30.376 21.3 70.098 21.4 65.210 21.2 MT I Nov-Jan 0.258 0.2 0.661 0.2 0.445 0.1 MT II Mar-Mei 2.105 1.5 5.086 1.6 4.179 1.4 Apr-Jun - - - - 0.749 0.2 Mei-Jul 0.297 0.2 - - - - MT III Jun-Ags - - 5.467 1.7 16.246 5.3 Ags-Okt 5.824 4.1 - 0.0 - - Sep-Nov 4.358 3.1 17.067 5.2 5.966 1.9 Palawija hortikultur-2 Total 12.841 9.0 28.281 8.6 27.585 9.0 Tebu Setahun 7.081 5.0 17.739 5.4 19.346 6.3 Seluruh komoditas setahun 142.833 100.0 327.369 100.0 307.354 100.0 Pada Gambar 17 tampak bahwa senjang antara pasokan dan permintaan air irigasi pada musim hujan di Sub DAS Hulu lebih kecil daripada di Sub DAS lainnya. Senjang pasokan dan permintaan paling menyolok adalah dengan Sub DAS Tengah karena layanan irigasinya terluas. Pada dasarnya, untuk luas lahan yang sama pola distribusi pasokan dan permintaan antar Sub DAS tidak banyak berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan pola tanam optimal antar Sub DAS maupun ketersediaan air irigasi per unit luas hamparan relatif kecil. 157 Gambar 17. Distribusi temporal bulanan pasokan dan penggunaan air irigasi pada solusi optimal Pola distribusi temporal seperti itu mempengaruhi harga bayangan air irigasi. Per definisi suatu sumberdaya mempunyai nilai ekonomi harga bayangannya positif jika pada solusi optimal sumberdaya tersebut tak tersisa. Dalam penelitian ini, pada periode Desember–Mei terjadi kelebihan pasokan sehingga harga bayangannya sama dengan nol. Sebaliknya, pada Bulan Juni – November, harga bayangan air irigasi positip. Pada periode ini harga terendah terjadi pada Bulan Juni, sedangkan yang tertinggi terjadi pada Bulan September. Untuk lingkup DAS Brantas, harga bayangan air irigasi pada Bulan September mencapai Rp. 58m 3 . Mengikuti tingkat kelangkaannya, harga bayangan antar Sub DAS bervariasi. Sebagai contoh, pada bulan September harga bayangan air irigasi di Sub DAS Hulu, Sub DAS Tengah, dan Sub DAS Hilir masing-masing adalah sekitar Rp. 41m 3 , Rp. 53m 3 , dan Rp. 70m 3 . Variasi temporal harga bayangan air irigasi untuk masing-masing wilayah dapat disimak pada Gambar 18. 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Bulan Pasokan Penggunaan Okt 11.391 11.391 Nov 15.184 15.184 Des 31.038 7.294 Jan 32.254 5.558 Feb 30.763 7.208 Mar 28.806 10.815 Apr 25.589 15.340 Mei 21.424 18.339 Jun 17.203 17.203 Jul 12.237 12.237 Ags 11.600 11.600 Sep 10.665 10.665 Bulan Pasokan Penggunaan Okt 24.547 24.547 Nov 34.912 34.912 Des 73.336 20.770 Jan 76.118 12.822 Feb 72.492 16.624 Mar 68.166 26.085 Apr 60.123 34.380 Mei 51.080 42.249 Jun 38.918 38.918 Jul 26.487 26.487 Ags 25.369 25.369 Sep 24.206 24.206 Bulan Pasokan Penggunaan Okt 24.134 24.134 Nov 33.452 33.452 Des 69.638 17.272 Jan 71.348 11.944 Feb 69.027 14.860 Mar 64.681 25.009 Apr 57.305 33.006 Mei 47.956 40.429 Jun 37.314 37.314 Jul 24.485 24.485 Ags 23.277 23.277 Sep 22.173 22.173 Juta m 3 Juta m 3 Juta m 3 158 Gambar 18. Pola sebaran temporal harga bayangan air irigasi per bulan di wilayah pesawahan irigasi teknis DAS Brantas Faktor yang menentukan harga bayangan air irigasi bukan hanya tingkat kelangkaan sumberdaya tersebut, tetapi juga keuntungan usahatani dari komoditas yang diusahakan di masing-masing Sub DAS tersebut. Oleh karena itu, produktivitas usahatani, harga-harga masukan, dan harga-harga keluaran komoditas pertanian sangat menentukan. Meskipun harga bayangan air irigasi sangat berfluktuasi, seringkali dibutuhkan pula informasi tentang nilai rataannya. Dalam konteks ini disajikan dua jenis rataan dengan dua cara penghitungan: 1 rata-rata yang perhitungannya hanya didasarkan pada periode ketika air irigasi langka harga bayangannya positif, dan 2 rata-rata dari seluruh periode termasuk periode ketika air irigasi tidak langka harga bayangannya nol. Hasilnya disajikan pada Tabel 24. Tabel 24. Rata-rata harga bayangan air irigasi menurut cakupan perhitungannya Rupiah m 3 Cakupan: periode air irigasi langka 1 Cakupan: keseluruhan 2 Cakupan Wilayah Rata-rata Rataan terbobot Rata-rata Rataan terbobot Sub DAS Hulu 26.13 24.28 13.06 13.30 Sub DAS Tengah 33.65 31.12 16.83 16.59 Sub DAS Hilir 44.01 40.39 22.00 21.65 Agregat DAS Brantas 36.43 33.62 18.22 18.04 1 Dihitung dari harga bayangan air irigasi bulanan pada periode Juni – November 6 bulan. 2 Dihitung dari harga bayangan air irigasi bulanan Oktober – September satu tahun.

10.0 20.0

30.0 40.0

50.0 60.0

70.0 80.0

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

0.0 30.3

39.9 52.5