Tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan
2 Pertemuan ke-2 Senin, 1 April 2013
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua ini berlangsung seusai upacara. Saat peneliti dan guru mata pelajaran matematika masuk ruang
kelas VIII-5, ketua kelas segera menyiapkan semua siswa untuk berdoa menurut keyakinan masing-masing berlanjut memberi salam, kemudian
peneliti dan gurupun membalas salam. Peneliti mengabsen siswa, pada pertemuan kedua terdapat 1 siswa yang sakit dan 1 siswa yang izin,
sehingga yang hadir berjumlah 38 siswa. Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk membuka PR pada pertemuan sebelumnya untuk dibahas
bersama-sama. Untuk soal pertama, semua siswa tidak ada yang berkenan maju karena malu dan takut salah, penelitipun memotivasi siswa untuk
bersemangat aktif ke depan untuk melatih keberanian berada di depan umum. Akhirnya satu siswa perempuan memberanikan diri unjuk tangan
dan maju menuliskan hasil pekerjaannya, untuk soal selanjutnya beberapa siswa lain unjuk tangan untuk mempresentasikan PR-nya.
Usai PR dibahas, peneliti menginformasikan indikator dan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan kedua, yakni mengenai nilai phi dan
menentukan rumus keliling beserta aplikasinya, penelitipun menjelaskan akan pentingnya mempelajari materi ini. Selanjutnya, siswa diminta
berpindah tempat duduk sesuai kelompok-kelompok dipertemuan sebelumnya. Wakil dari masing-masing kelompok maju ke depan untuk
mengambil LKS dan perankat experience karton, gunting, benang, dan alat lainnya.
Peneliti mengarahkan semua kelompok untuk memulai berexperience sesuai perintah yang tertera pada LKS tahap pertama. Beberapa kelompok
mulai aktif bekerja membuat empat lingkaran dengan jari-jari yang berbeda, kemudian lingkaran-lingkaran tersebut digunting dan diukur tepian
lingkaran dan garis tengahnya menggunakan bantuan benang dan penggaris. Terdapat pula kelompok yang ribut antar anggotanya mendebatkan langkah
mana dahulu yang harus dilakukan, peneliti menghampiri dan mengarahkan sesuai dengan tahap experience yang sudah ada.
Gambar 4.2 Lingkaran yang Dibuat Siswa Saat Tahap Experience
Data-data yang diperoleh siswa pada tahap experience diobservasi dan direfleksikan pada lembar berikutnya, kemudian siswa diminta menyatukan
hasil observasinya membentuk konsep phi dan rumus keliling lingkaran. Selanjutnya kelompok diminta menyelesaikan masalah pada tahap terakhir
dengan menerapkan konsep yang telah diperoleh sebelumnya. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, peneliti dan guru
kolaborator berkeliling mengamati tiap kelompok dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tahapan-tahapan
pada LKS. Menurut pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran.
Setelah semua kelompok menyelesaikan samapai tahap active experimentation, peneliti meminta
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas untuk dibahas bersama-sama, kelompok lain memperhatikan dan peneliti
merumuskan jawaban yang benar dan meluruskan konsep yang keliru. Peneliti memberikan umpan balik positif dan penguatan konsep dalam
bentuk lisan, penelitipun bersama-sama dengan siswa mmenyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan kedua ini. Sebelum pembelajaran berakhir,
peneliti memberikan tugas pekerjaan rumah PR dan lembar jurnal harian untuk mengukur respon siswa atas penerapan model experiential learning
yang telah berlangsung. Bel pergantian jampun berbunyi, ketua kelas menyiapkan siswa-siswa untuk berdiri dan memberi salam penutup, peneliti
dan guru kolaboratorpun membalas salam tersebut dan beranjak keluar kelas.
3 Pertemuan ke-3 Jumat, 5 April 2013
Pertemuan ketiga bertepatan pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 pukul 08:20 sampai 09:40. Saat peneliti dan guru kolaborator masuk kelas, ketua
kelas segera menyiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, setelah peneliti dan guru membalas salam maka semua siswapun duduk
kembali, materi yang akan disampaikan adalah menghitung luas lingkaran dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas lingkaran. Peneliti
mengecek kehadiran siswa, terdapat 1 siswa yang tidak hadir karena sakit, 1 siswa yang izin, 2 siswa yang tidak hadir tanpa keterangan alfa, dan tersisa
36 siswa yang hadir. Kondisi kelas sudah terbagi dalam kelompok- kelompok sebagaimana yang sudah diinstruksikan guru kolaborator sebelum
jam pelajaran matematika tiba. Pembelajaran diawali dengan mengingatkan kembali pelajaran
sebelumnya mengenai nilai phi dan keliling lingkaran. Kemudian peneliti meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan rumahnya di depan
kelas, hanya beberapa siswa saja yang mengangkat tangan kanannya “saya
bu ”. Peneliti menunjuk salah satu dari mereka, pembahasan PR-pun berjalan
lancar. Selanjutnya, peneliti menginformasikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ketiga, yakni menghitung luas lingkaran dan aplikasinya. Penelitipun menginformasikan akan
pentingnya mempelajari materi pada pertemuan kali ini dan mengingatkan siswa akan materi persegi panjang, bagian-bagian dari lingkaran dan nilai
phi yang telah dipelajari sebelumnya, karena materi-materi tersebut akan digunakan kembali untuk mendapatkan rumusan luas lingkaran.
Kegiatan intipun dimulai, peneliti meminta perwakilan kelompok maju untuk mengambil seperangkat alat experience dan LKS. Peneliti
memberikan gambaran umum mengenai experience yang akan dilakukan,
tiap kelompok mulai membaca tahapan pada concrete experience. Selang beberapa menit diskusi kelompok mulai aktif dan nampak antar siswa
memperdebatkan apa yang sedang mereka kerjakan, salah satu siswa mengangkat tangan kanannya “ibu tolong kami”, penelitipun menghampiri
kelompok yang mengalami kesulitan, siswa bertanya “ibu, setelah lingkaran
ini dipotong-potong diapain lagi? ”, peneliti menjawab “silahkan kalian
susun potongan lingkaran tersebut menyerupai bangun persegi panjang pada lembar yang sudah disediakan
”, kelompok tersebut mulai diskusi dan bekerja kembali menyelesaikan tahapan-tahapan beriutnya.
Gambar 4.3 Kerja Sama Siswa Saat Tahap Experience pada Materi Luas Lingkaran
Guru kolaborator memantau jalannya penerapan tindakan dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Usai kerja kelompok
peneliti mengarahkan kelas untuk melanjutkan ketahap presentasi, beberapa siswa maju untuk menyajikan pengalaman dan penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan luas lingkaran. Peneliti memantau jalannya presentasi dan merumuskan jawaban yang benar atas penyelesaian masalah yang sedang
dibahas.
Gambar 4.4 Aktivitas Guru Kolaborator dan Siswa Saat Presentasi
Peneliti memberi soal sebagai pekerjaan rumah dan jurnal harian kepada tiap siswa. Bel istirahatpun berbunyi, ketua kelas menyiapkan semua
siswa untuk berdiri dan memberi salam penutup, peneliti dan guru kolaborator membalas salam kemudian beranjak keluar. Hasil pengamatan
untuk pertemuan ketiga, siswa mulai akrab dengan model experiential learning dan mudah diarahkan untuk aktif dalam tiap tahapannya.
4 Pertemuan ke-4 Senin, 8 April 2013
Pada pertemuan keempat dimulai pukul 07:40 sampai 09:00 tepat pada jam pelajaran kedua dan ketiga. Materi yang akan disampaikan peneliti
adalah menentukan perubahan luas dan keliling lingkaran jika ukuran jari- jari berubah. Melihat peneliti dan guru kolaborator masuk kelas, ketua kelas
segera menyiapkan semua siswa untuk berdoa bersama menurut keyakinan masing-masing dan memberi salam, peneliti dan guru kolaboratorpun
membalas salam. Selanjutnya, peneliti mengecek kehadiran, siswa yang hadir mengikuti pembelajaran sebanyak 39 siswa, terdapat 1 siswa yang
tidak hadir dikarenakan sakit. Peneliti meminta siswa untuk mempersiapkan buku dan alat tulis, dan
buku pelajaran matematika, kemudian terdapat siswa yang mengingatkan
peneliti dengan mengatakan “ibu ada PR”, penelitipun mempersilahkan masing-masing siswa untuk membuka pekerjaan rumahnya. Saat membahas
pekerjaan rumah, beberapa siswa mengangkat tangan sambil mengatakan “ibu no.1 saya yah”, penelitipun mempersilahkan siswa tersebut untuk ke
depan kelas, satu persatu pekerjaan rumah dibahas bersama-sama. Selanjutnya peneliti memulai apersepsi dengan menginformasikan
indikator dan tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan keempat, yaitu; menentukan perubahan luas dan kelilling jika ukuran jari-jari berubah.
Penelitipun menjelaskan tentang pentingnya mempelajari materi pada pertemuan kali ini, dan mengingatkan siswa akan materi luas dan keliling
lingkaran yang telah dipelajari sebelumnya. Sesuai permintaan peneliti, perwakilan dari masing-masing kelompok maju ke depan untuk mengambil
seperangkat alat experience dan LKS. Diskusi kelompok dimulai, siswa memperhatikan langkah-langkah
experience yang terdapat pada tahap awal LKS. Dengan mempertimbangkan proses yang aktif, peneliti mengarahkan setiap kelompok untuk membagi
tugas pada setiap anggotanya. Tiap anggota memegang 1 uang logam yang berbeda-beda, yakni pecahan; Rp100,- Rp200,- Rp500,- dan Rp1000,- yang
telah disediakan untuk dijiplak pada kertas HVS, kemudian dihitung panjang jari-jarinya dan dilakukan pengukuran luas dan keliling dari tiap
koin tersebut. Hasil pengukuran dicatat dan dianalisis untuk mendapatkan rumusan nilai perubahan luas dan keliling lingkaran jika jari-jarinya
berubah. Saat memasuki tahap kedua yakni tahap reflection observation banyak
diantara siswa yang kesulitan memahami tahapan tersebut “ibu yang ini diapain? Saya ngga ngerti
”. Peneliti menghampiri kelompok yang mengalami kesulitan dan meminta bantuan, dan guru kolaboratorpun ikut
andil membantu dikelompok yang lain yang mengalami kesulitan juga. Setelah semua kelompok mampu menyelesaikan tahapan pada LKS, peneliti
meminta perwakilan beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Peneliti memantau jalannya presentasi, merumuskan jawaban
yang benar, dan meluruskan konsep yang keliru. Sesuai pengamatan pada pertemuan keempat ini, banyak siswa yang merasa bosan dan kurang aktif
menanggapi tahapan setelah experience dan banyak yang bergumam “pelajaran hari ini susah”.
Gambar 4.5 Peneliti Membantu Siswa Saat Diskusi Kelompok dan Presentasi
Sebelum pembelajaran diakhiri, peneliti menjelaskan kembali rumusan perubahan luas dan keliling lingkaran jika jari-jarinya berubah,
rumusannya dapat berupa selisih maupun perbandingan dari luas dan keliling setelah jari-jarinya berubah dari yang semula. Salah satu dari
siswapun ber tanya; “ibu.. jadi kalau ada soal yang menanyakan tentang
perbandingan dua lingkaran, ngga usah dihitung satu-satu yah.. cukup pake jari-jarinya aja?
”, peneliti menjawab; “benar sekali, kalian cukup menggunakan rumusan-rumusan yang sudah didapat ini, sesuai apa yang
diminta dari soal selisih atau perbandingannya ”. Peneliti bersama siswa
menyimpulkan pelajaran. Sebagai penutup, peneliti memberikan jurnal harian untuk mengukur
respon siswa atas pembelajaran pada pertemuan keempat ini. Kemudian peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan
diadakan ulangan harian dengan bahan uji; unsur dan bagian-bagian dari lingkaran, menghitung keliling dan luas lingkaran serta aplikasinya dalam
pemecahan masalah, menghitung nilai perubahan luas dan keliling lingkaran jika jari-jarinya berubah. Dengan demikian, peneliti menginstruksikan
kepada siswa untuk membuat rangkuman materi sesuai dengan bahan uji.
Belpun berbunyi menandakan jam pelajaran ketiga telah berakhir, ketua kelas menyiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, peneliti
dan guru kolaborator menjawab salam kemuudian beranjak keluar.
5 Pertemuan ke-5 Jumat, 12 April 2013
Pada pertemuan kelima ini dilakukan ulangan harian sebagai tes siklus I untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VIII-5, berlangsung selama 2 jam pelajaran 2 x 40 menit pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4. Peneliti dan guru kolaborator masuk ke kelas, dan
ketua kelas segera menyiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, kami berduapun menjawabnya. Nampak siswa duduk pada kursinya
masing-masing menandakan mereka tidak akan bekerja lagi dalam kelompok akan tetapi siap untuk menghadapi ulangan harian.
Peneliti mengecek kehadiran siswa, 38 siswa yang hadir, dan 2 siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Kemudian peneliti meminta siswa untuk
menyiapkan alat tulis dan penyimpan semua buku di laci masing-masing. Setelah siswa nampak siap, peneliti membagikan lembar soal dan lembar
jawaban ulangan harian. Soal terdiri dari 5 butir soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas lingkaran, nilai perbandingan luas
dan keliling lingkaran. Peneliti memotivasi seluruh siswa agar mereka optimis dan yakin dalam menjawab soal-soal yang diberikan.
Pelaksaan tes siklus I ini berjalan lancar. Setelah selang beberapa menit terdapat siswa yang menanyakan rumusan utama dan maksud dari
soal kepada teman semejanya, peneliti kemudian menghampiri dan menegurnya untuk berusaha lebih dalam berpikir dan mengerjakan soal
secara mandiri untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Suasana kembali tenang dan kondusif, peneliti ditemani guru kolaborator memantau jalannya
ulangan harian.
Gambar 4.6 Suasana Tes Siklus I Di Kelas VIII-5
Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengungkap pendapat mereka tentang pembelajaran
matematika dengan menggunakan model experiential learning. Tidak hanya itu, penelitipun mengumpulkan dan mendiskusikan hasil lembar observasi
yang telah diisi oleh guru observer guru mata pelajaran. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan guru tersebut guna memperoleh
pendapatnya atas penerapan model experiential learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa selama empat
pertemuan terakhir, dan pandangannya akan perbaikan model experiential learning untuk pertemuan berikutnya.