Keterangan
xy
r
atau
hitung
r
: koefisien antara variabel x dan variabel y N
: Jumlah responden X
: Skor item Y
: Skor total Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil
perhitungan di atas dengan
tabel
r
pada taraf signifikansi 5 dengan ketentuan jika
tabel hitung
r r
berarti butir soal valid, sedangkan jika
tabel hitung
r r
berarti butir soal tidak valid.
2. Reliabilitas Tes
Reliabilitas sebuah instrumen berhubungan dengan masalah kepercayaan. Sebuah tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil yang tetap inilah yang disebut reliabel.
2
Instrument yang digunakan berupa tes uraian. Oleh karena itu, reliabilitas instrument ini dihitung dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach, yaitu:
3
2 2
11
1 1
t i
k k
r
Keterangan:
11
r : reliabilitas yang dicari
2 i
: jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
: varians total k
: banyaknya item
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau soal yang terlalu sulit. Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah,
2
Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar …, h. 86.
3
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009, h. 180
sedang atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:
4
maks n
S S
TK
B A
Keterangan: TK
: Tingkat kesukaran
A
S : Jumlah skor kelompok atas
B
S : Jumlah skor kelompok bawah
n : Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
maks : Skor maksimal soal yang bersangkutan Sedangkan kriteria interpretasi tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,29 : soal kategori sukar
0,30 - 0,69 : soal kategori sedang
0,70 - 1,00 : soal kategori mudah.
4. Daya Pembeda
Sebuah instrument juga dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.
Kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah disebut daya pembeda soal.
Untuk mengetahui daya pembeda soal uraian, digunakan rumus:
5
maks n
S S
DP
B A
2
1 Keterangan:
DP : Daya pembeda
A
S : Jumlah skor kelompok atas
B
S : Jumlah skor kelompok bawah
n : Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
4
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran …, h. 182.
5
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran …, h. 189.
Klasifikasi daya pembeda yaitu:
6
DP : 0,00
– 0,19 : Jelek poor DP
: 0,20 – 0,39 : Cukup satisfactory
DP : 0,40
– 0,69 : Baik good DP
: 0,70 – 1,00 : Baik sekali excellent
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1.
Observasi: pengumpulan data melalui observasi dilakukan oleh observer atau guru kolaborator setiap pertemuan dengan panduan lembar observasi
untuk mengamati kegiatan siswa. 2.
Jurnal harian: pengumpulan data dilakukan setiap pertemuan untuk mengetahui respon siswa.
3. Wawancara: dilakukan pada saat observasi awal oleh peneliti kepada guru
kolaborator untuk mengetahui proses pembelajaran matematika siswa, selanjutnya peneliti mewawancarai siswa secara tidak formal setiap akhir
siklus. Kedua wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara.
4. Dokumentasi: dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang
diambil pada saat pembelajaran berlangsung. 5.
Tes: tes kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh dari tes yang dilakukan tiap akhir siklus dan tes singkat tiap pertemuan.
J. Teknik Keterpercayaan Trustworthiness Studi Pemeriksaan
Instrumen yang mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes formatif akhir siklus, untuk memvalidasi validitas instrumen
tes formatif akhir siklus digunakan face validity validitas muka. Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi, saturasi,
dan member check yaitu :
6
Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar …, h. 218.