4 Masalah teka-teki
Dimaksudkan untuk rekreasi dan kesenangan serta sebagai alat yang bermanfaat untuk mencapai tujuan yang efektif dalam
pengajaran matematika. Dalam hal ini berarti pula masalah situasi tersebut dapat ditemukan solusinya dengan menggunakan
pemecahan masalah.
c. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah tidak terlepas dari pengetahuan akan inti masalah tersebut, pemahamannya terhadap masalah, prosedur atau
langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, maupun aturan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan
dengan teori belajar Gagne yang menyatakan bahwa; memecahkan masalah
memerlukan pemikiran
dengan menggunakan
dan menghubungkan berbagai aturan-aturan yang telah kita kenal menurut
kombinasi yang berlainan. Dalam memecahkan masalah sering harus dilalui berbagai langkah seperti mengenal setiap unsur dalam masalah
itu, mencari aturan-aturan yang berkenaan dengan masalah itu dan dalam segala langkah perlu dipikirkan.
5
Menurut Lenchner 1983, memecahkan masalah matematika adalah proses menerapkan pengetahuan matematika yang telah
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi yang baru yang belum dikenal. Sementara
itu menurut
Robert Harris
di dalam
situs www.vitualsalt.com diakses 4 Maret 2010 menyatakan bahwa
memecahkan masalah adalah the management of a problem in a way that successfully meets the goals established for treating it. Jika
diterjemahkan kurang lebih bermakna “pengelolaan suatu problem
5
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. 14, h. 139.
sehingga berhasil memenuhi tujuan yang ditetapkan untuk melakukannya.
6
Pemecahanpenyelesaian masalah merupakan proses penerimaan tantangan dan kerja keras untuk memyelesaikan masalah tersebut. Jadi
aspek penting dari makna masalah adalah bahwa penyelesaian yang diperoleh tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin. Berpikir keras
harus dilaksanakan untuk mendapatkan cara menyelesaikan suatu masalah. Kalkulasiperhitungan sederhana dan aplikasi langsung
rumus-rumus tidak dikualifikasikan sebagai permasalahan.
7
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika adalah suatu kegiatan yang
mengatasi kesulitan yang ditemui dengan menggabungkan konsep- konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga
diperoleh jalan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Melalui penggunaan masalah-masalah yang tidak rutin siswa tidak hanya
terfokus pada bagaimana menyelesaikan masalah dengan berbagai strategi yang ada, tetapi juga menyadari kekuatan dan kegunaannya
dan terlatih melakukan penyelidikan dan penerapan berbagai konsep
matematika yang telah mereka pelajari.
Dijelaskan juga pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No.506CPP2004 Depdiknas, 2004, bahwa pemecahan masalah
merupakan kompetensi
strategik. Ditunjukkan
siswa dalam
memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan masalah, dan merumuskan pernyataan kedalam model matematika.
Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah matematika antara lain adalah:
8
6
Sri Wardani, dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP, Yogyakarta : PPPPTK Matematika, 2010, h. 15.
7
Adjie dan Maulana, loc. cit.
8
Shadiq, Op. cit., h. 14.
1. Mengidentifikasi kecukupan data untuk memecahkan masalah dan
membuat model matematika dari suatu situasi atau masalah sehari- hari dalam menyelesaikannya memahami masalah.
2. Memilih dan menerapkan strategi untuk memyelesaikan masalah
matematika dan atau diluar matematika menyelesaikan masalah. 3.
Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal, serta memeriksa kebenaran hasil atau jawaban jawaban
masalah dan 4.
Menerapkan matematika secara bermakna menyelesaikan masalah.
d. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Polya secara rinci menguraikan empat langkah penyelesaian pemecahan masalah matematika diantaranya:
9
1 Memahami masalah
Langkah ini sangat menentukan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi
masalah, melakukan pemilihan fakta-fakta, menentukan hubungan diantara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah.
Setiap masalah yang tertulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam
masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
Untuk memahami suatu masalah kita dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
10
a Bacalah dan bacalah berulang kali masalah tersebut. Pahami
kata demi kata, kalimat demi kalimat. b
Identifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut. c
Identifikasi apa yang hendak dicari.
9
Wardani, Op. cit., h. 33-34.
10
Adjie dan Maulana, Op cit., h. 16.