Peneliti membagikan
lembar tahap
terakhir yakni
active experimentation yang berisi dua soal pemecahan masalah matematik yang
berkaitan dengan tembereng, siswa diminta menyelesaikan secara mandiri. Sebagian siswa terlihat aktif menyelesaikan soal yang disajikan, adapula
yang kebingungan dan mencoba melihat hasil pekerjaan teman yang lainnya, peneliti menegur siswa tersebut, siswa tersebutpun protes; “soal
nomor dua susah bu, saya ngga ngerti ”, peneliti menghampiri dan
membantunya. Selanjutnya peneliti meminta dua orang siswa untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya, sebagian siswa merespon dengan
semangat; “ibu, saya nomor 1”, “ibu, saya yah nomor 2”. Presentasi berjalan lancar, peneliti merumuskan jawaban yang benar, dan guru
kolaborator memantau jalannya proses pembelajaran.
Gambar 4.11 Suasana Active Experimentation dan Presentasi Siswa
Peneliti meminta siswa untuk merangkum materi sampai pada pertemuan hari ini, dan menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya
akan diadakan ulangan harian. Salah satu siswa bertanya; “ibu, materinya apa saja?
”, penelitipun menjawab; “untuk ulangan harian akan diadakan hari jumat, kalian pelajari tentang; hubungan sudut pusat, panjang busur,
dan luas juring, hubungan sudut pusat dan sudut keliling, cara menentukan sudut-sudut keliling, dan yang terakhir luas tembereng
”. Peneliti kemudian membagikan jurnal harian kepada setiap siswa, dan melakukan wawancara
kepada beberapa siswa untuk mengetahui pendapat mereka mengenai penerapan model experiential learning pada proses belajar mengajar.
Pembelajaran ditutup dengan memberi motivasi kepada siswa supaya giat belajar untuk mempersiapkan ulangan harian. Belpun berbunyi, ketua
kelas menyiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, peneliti dan guru kolaboratorpun menjawab salam dan beranjak keluar kelas.
5. Pertemuan ke-10 Jumat, 3 Mei 2013
Pada pertemuan kesepuluh ini akan diadakan ulangan harian atau tes akhir siklus II untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik
siswa. Peneliti dan guru kolaborator masuk ke ruang kelas VIII-5 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 tepatnya pukul 08.20 sampai 09.40. Ketua kelas
mempersiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, peneliti dan gurupun menjawab salam. Peneliti mengecek kehadiran siswa dan meminta
siswa menyiapkan kertas ulangan, siswa yang hadir 39 orang dan 1 orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit.
Peneliti membagikan lembar soal ulangan harian, kemudian ketua kelas memimpin semua siswa untuk berdoa sebelum ulangan. Tes siklus II
berlangsung dengan tenang, peneliti dan guru kolaborator berkeliling memantau proses pengerjaan 5 butir soal uraian oleh siswa untuk
mendapatkan gambaran umum kemampuan siswa. Berbeda dengan tes akhir siklus I yang lalu dimana, sudah tidak terdapat siswa yang bertanya lagi
untuk memastikan jawabannya, semua siswa terlihat percaya diri mengerjakan soal-soal tes siklus II.
Gambar 4.12 Susana Ulangan Harian pada Siklus II
Setelah pelaksanaan tes siklus II peneliti melakukan wawancara dengan guru untuk mengungkap pendapatnya tentang pembelajaran
matematika yang telah diterapkan model experiential learning selama siklus II. Peneliti juga mengumpulkan data observasi, jurnal harian, hasil
wawancara dan mendiskusikannya bersama guru mata pelajaran.
c Tahap observasi dan analisis data siklus II
Observasi dilakukan pada saat bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selaku pelaksana tindakan dan
guru bidang studi matematika selaku observer untuk mengamati kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Pengamatan terhadap
aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian langsung melihat dari kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran matematika di
siklus II, antara lain saat berkelompok mewujudkan pengalaman, mengisi LKS, merefleksikan pengalaman, mengkonsep rumusan atau teori sampai
dengan mengaplikasikannya pada soal-soal pemecahan masalah pada tahap terakhir, dan saat presentasi di depan kelas. Adapun hasil observasi selama
penelitian siklus II berlangsung dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus II
No Aspek yang diamati
Persentase pada pertemuan Rataan
Ke-6 Ke-7
Ke-8 Ke-9
1. Memperhatikan penjelasan guru
100 90
100 100
97,5 2.
Terlibat langsung dalam pengalaman yang telah dirancang guru.
78,95 80
90 94,74
85,92
3. Mengamati kemudian merefleksikan
kembali pengalamannya. 68,42
85 87,5
100 85,23
4. Mengungkapkan idegagasan dalam bentuk
bahasa matematik kepada teman. 78,95
85 80
78,95 80,72