Pertemuan ke-8 Jumat, 26 April 2013

Peneliti membagikan lembar tahap terakhir yakni active experimentation yang berisi dua soal pemecahan masalah matematik yang berkaitan dengan tembereng, siswa diminta menyelesaikan secara mandiri. Sebagian siswa terlihat aktif menyelesaikan soal yang disajikan, adapula yang kebingungan dan mencoba melihat hasil pekerjaan teman yang lainnya, peneliti menegur siswa tersebut, siswa tersebutpun protes; “soal nomor dua susah bu, saya ngga ngerti ”, peneliti menghampiri dan membantunya. Selanjutnya peneliti meminta dua orang siswa untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya, sebagian siswa merespon dengan semangat; “ibu, saya nomor 1”, “ibu, saya yah nomor 2”. Presentasi berjalan lancar, peneliti merumuskan jawaban yang benar, dan guru kolaborator memantau jalannya proses pembelajaran. Gambar 4.11 Suasana Active Experimentation dan Presentasi Siswa Peneliti meminta siswa untuk merangkum materi sampai pada pertemuan hari ini, dan menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian. Salah satu siswa bertanya; “ibu, materinya apa saja? ”, penelitipun menjawab; “untuk ulangan harian akan diadakan hari jumat, kalian pelajari tentang; hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring, hubungan sudut pusat dan sudut keliling, cara menentukan sudut-sudut keliling, dan yang terakhir luas tembereng ”. Peneliti kemudian membagikan jurnal harian kepada setiap siswa, dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui pendapat mereka mengenai penerapan model experiential learning pada proses belajar mengajar. Pembelajaran ditutup dengan memberi motivasi kepada siswa supaya giat belajar untuk mempersiapkan ulangan harian. Belpun berbunyi, ketua kelas menyiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, peneliti dan guru kolaboratorpun menjawab salam dan beranjak keluar kelas.

5. Pertemuan ke-10 Jumat, 3 Mei 2013

Pada pertemuan kesepuluh ini akan diadakan ulangan harian atau tes akhir siklus II untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Peneliti dan guru kolaborator masuk ke ruang kelas VIII-5 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 tepatnya pukul 08.20 sampai 09.40. Ketua kelas mempersiapkan semua siswa untuk berdiri dan memberi salam, peneliti dan gurupun menjawab salam. Peneliti mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa menyiapkan kertas ulangan, siswa yang hadir 39 orang dan 1 orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit. Peneliti membagikan lembar soal ulangan harian, kemudian ketua kelas memimpin semua siswa untuk berdoa sebelum ulangan. Tes siklus II berlangsung dengan tenang, peneliti dan guru kolaborator berkeliling memantau proses pengerjaan 5 butir soal uraian oleh siswa untuk mendapatkan gambaran umum kemampuan siswa. Berbeda dengan tes akhir siklus I yang lalu dimana, sudah tidak terdapat siswa yang bertanya lagi untuk memastikan jawabannya, semua siswa terlihat percaya diri mengerjakan soal-soal tes siklus II. Gambar 4.12 Susana Ulangan Harian pada Siklus II Setelah pelaksanaan tes siklus II peneliti melakukan wawancara dengan guru untuk mengungkap pendapatnya tentang pembelajaran matematika yang telah diterapkan model experiential learning selama siklus II. Peneliti juga mengumpulkan data observasi, jurnal harian, hasil wawancara dan mendiskusikannya bersama guru mata pelajaran. c Tahap observasi dan analisis data siklus II Observasi dilakukan pada saat bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selaku pelaksana tindakan dan guru bidang studi matematika selaku observer untuk mengamati kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian langsung melihat dari kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran matematika di siklus II, antara lain saat berkelompok mewujudkan pengalaman, mengisi LKS, merefleksikan pengalaman, mengkonsep rumusan atau teori sampai dengan mengaplikasikannya pada soal-soal pemecahan masalah pada tahap terakhir, dan saat presentasi di depan kelas. Adapun hasil observasi selama penelitian siklus II berlangsung dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus II No Aspek yang diamati Persentase pada pertemuan Rataan Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 1. Memperhatikan penjelasan guru 100 90 100 100 97,5 2. Terlibat langsung dalam pengalaman yang telah dirancang guru. 78,95 80 90 94,74 85,92 3. Mengamati kemudian merefleksikan kembali pengalamannya. 68,42 85 87,5 100 85,23 4. Mengungkapkan idegagasan dalam bentuk bahasa matematik kepada teman. 78,95 85 80 78,95 80,72

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning): penelitian tindakan kelas di SMP Waskita Madya Kota Tangerang

0 10 96

Meningkatkan pemahaman konsep zat adiktif pada makanan yang terintegrasi nilai melalui pendekatan pemecahann masalah (problem solving)

1 3 155

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Aljabar Berbasis TIMSS Pada Siswa SMP Kelas VIII

0 3 9

UPAYA MENINGAKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BADIRI.

0 2 19

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika aljabar berbasis timss pada siswa kelas viii Semester gasal SMP Negeri 1 Mojosongo Tahun 2015/2016.

0 4 17

Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Neg

0 3 16

Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII Semester Genap Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP

0 6 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Model Pembelajaran Inquiry Learning Pada Siswa Kelas VII A Semester Genap SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Model Pembelajaran Inquiry Learning Pada Siswa Kelas VII A Semester Genap SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Bulukerto Tahun Ajaran 2014/201

0 3 17