36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Lontar Martil Perum. Serua Permai Pamulang dan
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20122013.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK, yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
1
Metode PTK berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan atau strategi pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan
produk pelajaran di kelas. Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari rangkaian beberapa siklus yang
berulang. Siklus adalah suatu putaran kegiatan yang beruntun yang kembali ke langkah semula.
2
Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan action, pengamatanobservasi
observation, dan refleksi reflection. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan
kerja. Berikut ini deskripsi dari empat tahap kegiatan yang tersebut:
a. Perencanaan Planning
Setelah mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, kemudian peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi
di kelas. Selanjutnya peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian. Pada tahap perencanaan meliputi
kegiatan:
1
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h.3.
2
Ibid., h. 20.
1. Mengembangkan perangkat pembelajaran, merancang skenario
pembelajaran, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2.
Merancang instrumen penelitian.
a. Pelaksanaan Tindakan Action
Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rincian tindakan itu
menjelaskan langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan guru, kegiatan yang diharapkan siswa,
rincian jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk
pengumpulan data atau pengamatan.
b. Pengamatan Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator. Guru
kolaborator melakukan pengamatan dan mendokumentasikan semua proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran, baik kelemahan model
pembelajaran, kesesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran, maupun respon subjek penelitian yang berbeda dengan yang diharapkan.
Selain itu guru kolabolator memberikan penilaian terhadap instrumen penelitian.
c. Refleksi Reflection
Peneliti beserta guru kolaborator mengevaluasi tindakan penelitian yang telah dilakukan, baik itu kelemahan model pembelajaran,
ketidaksesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran, maupun respon subjek penelitian yang berbeda dengan yang diharapkan. Hasil
yang diperoleh dalam siklus ini dibandingkan dengan indikator keberhasilan kinerja, apakah sudah mencapai keberhasilan kinerja yang
diharapkan atau belum, jika belum hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam
siklus selanjutnya.
A. Desain Intervensi Tindakan
Adapun desain yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa siklus- siklus. Diawali dengan tindakan pertama, apabila tindakan pertama siklus I
selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan maka ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya
sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Bagan 3.1
Desain Penelitian
Pra penelitian observasi awal
SIKLUS I
SIKLUS II Refleksi II
Permasalahan terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Permasalahan belum terselesaikan
Pengamatan dan pengumpulan data
Pelaksanaan Model Experiential
Learning secara Individu
Perencanaan II
Refleksi I
Pengamatan dan pengumpulan data
Pelaksanaan Model Experiential
Learning secara Kelompok
Masalah