commit to user
sehingga dapat dipilah antara yang diketahui dengan yang ditanyakan. Hudoyo dan Surawidjaja dalam Marsudi Raharjo 2009:3 memberikan petunjuk:
a. baca dan bacalah ulang masalah tersebut; pahami kata demi kata, kalimat dmi
kalimat, b.
identifikasikan apa yang diketahui dari masalah tersebut, c.
identifikasikan apa yang dicari, d.
abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan, dan e.
jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang dihadapi.
Pendapat-pendapat di atas sejalan dengan pendapat Soedjadi dalam Marsudi Raharjo 2009:3, bahwa untuk menyelesaikan soal Matematika
umumnya dan terutama soal cerita dapat ditempuh langkah-langkah: a.
membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat, b.
memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui dalam soal, apa yang dimintaditanyakan dalam soal, operasi apa yang diperlukan,
c. membuat model matematika dari soal,
d. menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga mendapat
jawaban dari model tersebut, dan e.
menuliskan jawaban akhir sesuai dengan permintaan soal. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa menyelesaikan
soal cerita dengan benar, siswa harus mampu memahami soal, membedakan apa yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematikanya, menyelesaikan
model matematika tersebut, dan menuliskan jawaban akhir sesuai permintaan soal.
f. Pengertian Pecahan
Cholis Sa’dijah 2003:73 mengemukakan bahwa pecahan merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan cacah a dan b,
ditulis
b a
dengan sya rat b ≠ 0. Dengan demikian secara simbolik pecahan dapat
dinyatakan sebagai salah satu: 1 pecahan biasa, 2 pecahan desimal, 3 pecahan persen, dan 4 pecahan campuran.
commit to user
Menurut Muchtar A. Karim 1998:6.4 pecahan adalah perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian
yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan semula. Maksud dari “perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu
benda” adalah apabila suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama,
maka setiap perbandingan itu dengan kseluruhan bendanya menciptakan lambang dasar suatu pecahan. Sedangkan maksud dari “himpunan bagian yang sama
terhadap ke seluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan semula” yaitu suatu
himpunan dibagi atas himpunan bagian yang sama, maka perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan himpunan semula akan
menciptakan lambang dasar suatu pecahan. Menurut Heruman 2008:43, pecahan diartikan sebagai bagian dari
sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang
dinamakan dengan pembilang. Adapun yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan dan dinamakan penyebut.
Pecahan Roy Hollands dalam www.wikipedia.org.wikipecahan.com diakses 3 Januari 2011 terdiri dari pembilang dan penyebut. Pecahan adalah suatu
bentuk bilangan, dengan a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Soewito, dkk 1993:152 menyatakan pecahan adalah bilangan yang lambangnya terdiri dari pasangan berurutan bilangan bula
t a dan b dengan b≠0 yang merupakan penyelesaian persamaan bx = a, ditulis
b a
atau a : b. Menurut Kamus Matematika, pecahan adalah 1 hasil dari pembagian; 2
suatu perbandingan. Suatu pecahan dapat ditulis dengan
b a
dimana a dan b adalah yang dibandingkan dengan 1.
Pecahan yang dipelajari anak Sekolah Dasar merupakan bagian dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk
b a
, dengan a dan b merupakan
commit to user
bilangan bulat dan tidak sama dengan nol. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu dari: 1 pecahan biasa, 2 pecahan desimal, 3
pecahan persen, dan 4 pecahan campuran. Bertolak dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pecahan adalah suatu bentuk bilangan perbandingan yang ditulis dalam bentuk
b a
, dengan a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0.
g. Konsep Pecahan di SD