commit to user 67
rencana pembelajaran matematika yang sesuai dengan materi yaitu tentang pecahan.
1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai titik tolak pembelajaran untuk mengkondisikan dan membuat komitmen atas peraturan dan konsekuensi yang
akan dilaksanakan pada pembelajaran matematika tentang pecahan. Adapun langkah-langkah perencanaan persiapan guru adalah sebagai berikut:
Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Februari 2011 di ruang guru SD Negeri Tlompakan III. Peneliti dan guru kelas IV
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan
dalam 2 prtemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit yaitu pada hari Selasa, 2 Maret 2011 dan Sabtu, 6 Maret 2011.
Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006 kelas IV, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi
menjumlahkan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama menggunakan media kertas lipat dan gambar pecahan.
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menjumlahkan pecahan
Indikator :
1. Proses
Menggunakan media untuk menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan.
2. Produk
Menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan.
3. Ketrampilan Sosial
Bekerjasama dan berinteraksi dengan teman kelompok saat mengerjakan soal operasi penjumlahan pecahan.
Alasan pemilihan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yaitu peneliti ingin meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Negeri Tlompakan III.
commit to user 68
a. Peneliti bersama guru merancang dan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan indikator siswa dapat menggunakan media untuk menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan proses, menyelesaikan
soal operasi penjumlahan pecahan produk, dan bekerjasama dan berinteraksi dengan teman kelompok saat mengerjakan soal operasi penjumlahan pecahan
ketrampilan social. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran.
b. Menyiapkan media kertas lipat, kartu soal, dan gambar pecahan yang akan
digunakan dalam pembelajaran. c.
Membuat lembar observasi siswa dan lembar observasi guru Lampiran 13, 14, dan 15.
d. Menyiapkan Lembar Kerja Kelompok LKK dan Lembar Kerja Siswa LKS
setelah dilaksanakan pembelajaran Lampiran 7 dan 8. e.
Merancang setting kelas dengan menata tempat duduk sesuai dengan ruangan kelas dan model pembelajaran yang akan dipakai.
f. Menyiapkan lembar penilaian.
2 Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams
Games Tournament dengan media kertas lipat, permainan kartu soal, dan gambar pecahan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun,
dilaksanakan dua kali pertemuan.
a Pertemuan Pertama
Pada pertemuan ini materi matematika yang diajarkan adalah mengenai penjumlahan pecahan. Pembelajaran diawali dengan doa dan presensi. Kemudian
guru menjelaskan gambaran pembelajaran hari ini. Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan tahap eksplorasi yaitu
pembagian siswa menjadi beberapa kelompok belajar. Pembagian kelompok belajar dipimpin oleh guru dan anggota kelompok diurutkan sesuai dengan nomor
commit to user 69
absen kelas. Dalam satu kelas dibagi menjadi empat kelompok, yang masing- masing kelompok beranggotakan empat atau lima orang. Setelah itu guru
memberikan sebuah cerita yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan. Pada tahap elaborasi guru memberikan penjelasan singkat tentang
penjumlahan pecahan, kemudian berdasarkan cerita yang diberikan guru tiap-tiap kelompok menggunakan media kertas lipat untuk menyelesaikan penjumlahan
pecahan. Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi. Pada tahap ini kelompok diberi
tugas untuk mendiskusikan Lembar Kerja Kelompok LKK. Dalam diskusi ini diharapkan semua anggota mampu menyelesaikan penjumlahan pecahan. Jika ada
anggota yang belum paham, tugas dari anggota yang lain adalah membimbing. Setelah selesai perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas. Siswa bersama-sama dengan guru menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Nilai dari Lembar Kerja Kelompok ini akan
digabungkan dengan nilai dari Lembar Kerja Siswa pada pertemuan kedua nanti. Kegiatan penutup guru melakukan tanya jawab untuk mengambil
kesimpulan pembelajaran hari ini. Kemudian guru memberikan pekerjaan rumah agar siswa tetap belajar dan mengulang pelajaran hari ini.
b Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua siklus I ini, guru mengawali pembelajaran dengan doa dan mengadakan presensi.
Tahap eksplorasi guru memulai dengan tanya jawab tentang pelajaran pada pertemuan pertama. Hal ini untuk mengingatkan siswa agar tidak lupa pada
pelajaran yang lalu. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok bermain yang berbeda dari kelompok sebelumnya.
Setelah kelompok bermain siap, guru membagikan kartu soal dan menjelaskan aturan permainannya. Siswa harus menjawab soal dengan benar agar
dapat memperoleh skor. Tiap kartu soal mempunyai skor yang berbeda tergantung pada tingkat kesulitan soal.
Tahap konfirmasi, siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara individu. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, Lembar
commit to user 70
Kerja Siswa dibahas guru bersama dengan siswa. Nilai dari pengerjaan Lembar Kerja Siswa diambil sebagai data akhir seperti yang tertera pada lampiran 27.
Pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan dan guru memberikan nasehat agar siswa selalu rajin belajar.
3 Observasi
Peneliti melakukan pengamatan tingkah laku dan sikap siswa ketika melakukan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. Di samping itu guru kelas IV juga melakukan pengamatan ketika peneliti mengajar pembelajaran matematika
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. Pengamatan ditujukan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan
III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011. Di samping itu juga dilakukan pengamatan pada peneliti yang melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament saat pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan.
a Hasil observasi bagi guru
Dari data lampiran 13 pada akhir pertemuan siklus diperoleh hasil observasi sebagai berikut:
1 Penampilan guru di depan kelas sudah sangat baik.
2 Guru sudah baik dalam menyampaikan materi pembelajaran.
3 Guru sudah baik dalam menggunakan alat dan media pembelajaran.
4 Guru sudah baik dalam mengelola kelas.
5 Guru dalam merespon pertanyaan dan pendapat siswa sudah cukup baik.
6 Guru sudah baik dalam memberi pujian dan merayakan keberhasilan siswa.
7 Interaksi antara guru dengan siswa sudah baik.
8 Guru sudah cukup baik dalam memberikan motivasi kepada siswa.
9 Guru sudah baik dalam memberikan bimbingan pada individu dan kelompok
yang mengalami kesulitan saat melakukan diskusi. 10
Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu pembelajaran yang disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
commit to user 71
b Hasil observasi bagi siswa
Dari data lampiran 14 pada akhir pertemuan siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut:
1 Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah baik.
2 Perhatian siswa sudah baik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan
oleh guru. 3
Penghargaan siswa terhadap guru sudah baik. 4
Kemauan siswa dalam menerapkan hasil pelajaran sudah baik. 5
Siswa sudah baik dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat. 6
Siswa sudah menunjukkan peningkatan semangat yang baik dalam pembelajaran.
7 Kemauan dalam berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik.
8 Keberanian siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil tugas
kelompok sudah baik. Dari data lampiran 15 pada akhir pertemuan siklus I diperoleh data hasil
belajar psikomotorik siswa sebagai berikut: 1
Semangat siswa untuk segera memasuki kelas sudah baik. 2
Keinginan untuk mencatat bahan pelajaran sudah cukup baik. 3
Tingkat kesopanan, keramahan, dan rasa hormat siswa terhadap guru sudah baik.
4 Siswa cukup baik saat bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang
belum jelas. 5
Keakraban dan komunikasi siswa dengan guru sudah cukup baik..
4 Analisis dan Refleksi
Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 9 siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus II untuk materi
pengurangan pecahan. Dari hasil analisa data perkembangan kemampuan siswa pada tes siklus I
dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas naik 11 dengan nilai batas tuntas 60 ke atas, siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 50,
yang semula pada tes awal hanya terdapat 39 siswa yang mencapai batas tuntas.
commit to user 72
Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 30 dan pada siklus I menjadi 32,5. Untuk nilai tertinggi pada tes awal dan siklus I sama
yaitu 100. Rata-rata kelas pada tes awal sebesar 55,6 naik pada tes siklus I sebesar 63,67. Nilai tersebut belum di atas rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru,
peneliti dan sekolah. Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan
kekurangan-kekurangan, antara lain:
a Bagi Guru
1 Guru masih belum optimal dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat
proses pembelajaran. 2
Guru kurang optimal dalam membangkitkan keaktifan siswa. 3
Guru hanya menunjuk siswa yang berani dan dianggap mampu mengerjakan saja belum menyeluruh.
4 Guru kurang tegas dalam menegur siswa yang kurang memperhatikan
pelajaran, dapat terlihat masih ada beberapa siswa yang ramai. 5
Guru belum optimal memberikan pujian bagi siswa yang telah menjawab pertanyaan dengan benar.
b Bagi Siswa
1 Masih ada beberapa siswa yang belum mampu menguasai materi
pembelajaran yang diberikan guru. 2
Siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran, namun masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil belajar lebih maksimal.
2. Deskripsi Data Siklus II