commit to user
disamakan terlebih dahulu, dan dua penyebut diganti dengan satu penyebut, sehingga dapat ditulis:
2 1
-
4 1
=
4 2
-
4 1
=
4 1
Jadi, sisa kue ibu sekarang 4
1 bagian.
j. Langkah-Langkah Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games
Tournament
Pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament membutuhkan
persiapan yang matang. Persiapan yang perlu dilakukan oleh guru meliputi: 1
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang di dalamnya memuat Standar Kompetensi, Komptensi Dasar, Indikator,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan aspek lain yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
2 Membuat media, kartu soal, Lembar Kerja Kelompok LKK,
Lembar Kerja Siswa LKS, Lembar Penilaian Kelompok, Lembar Penilaian Individu, dan Lembar Observasi.
Setelah persiapan yang dilakukan selesai, langkah-langkah pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan menggunakan tipe TGT Teams Games
Tournament yaitu: 1
Presentasi Kelas Guru menjelaskan materi pembelajaran penjumlahan, pengurangan,
dan soal cerita pecahan dengan menggunakan media gambar pecahan.
a Penjumlahan pecahan berpenyebut sama
commit to user
Persegi 1 Persegi 2
Persegi 3
4 2
+
4 1
=
4 3
b Penjumlahan berpenyebut tidak sama
Kue Kue
Kue Mirna
Wayan Mirna dan Wayan
2 1
+
4 1
=
4 3
Untuk menyamakan penyebutnya, carilah KPK dari 2 dan 4. KPK dari 2 dan 4 adalah 4.
2 1
=
2 2
2 1
x x
=
4 2
sehingga
2 1
+
4 1
=
4 2
+
4 1
=
4 3
c Pengurangan berpenyebut sama
Persegi I Persegi II
Persegi III
4 3
-
4 2
=
4 1
commit to user
d Pengurangan soal cerita pecahan berpenyebut tidak sama Bu Mia mempunyai pita yang panjangnya
8 7
m. Diberikan kepada Devi
4 1
m. Berapa meter pita Bu Mia sekarang? Untuk menentukan panjang pita Bu Mia setelah dipotong, kita harus mengurangkan panjang pita
mula-mula dengan panjang pita yang diberikan kepada Devi, yaitu
8 7
-
4 1
.
Diketahui : Pita Bu Mia
8 7
m, diberikan Devi 4
1 m
Ditanya : Sisa pita Bu Mia
Jawab :
8 7
- 4
1
= ...
Untuk mengurangkan kedua pecahan berpenyebut tidak sama, kita harus menyamakan penyebut kedua pecahan tersebut. Setelah penyebutnya
sama, kita tinggal mengurangkan kedua pembilang dari pecahan-pecahan tersebut, sedangkan penyebutnya tetap.
Agar lebih jelas, perhatikan uraian berikut.
8 7
-
4 1
=
1 8
1 7
x x
-
2 4
2 1
x x
=
8 7
-
8 2
=
8 2
7
=
8 5
KPK dari 8 dan 4 adalah 8
Jadi, panjang pita Bu Mia sekarang adalah 8
5 m.
commit to user
2 Kerja TimKelompok
Pemberian tugas kelompok dan Lembar Kerja Kelompok LKK tentang soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan baik yang berpenyebut sama
dan yang tidak sama. Contoh tugas kelompok:
a Selesaikan penjumlahan di bawah ini dengan menggunakan kertas
lipat Berikan kesimpulan
5 1
+
5 2
= … Hasil pekerjaan:
dipotong dan ditempelkan pada kertas yang satunya
5 1
5 1
+
5 2
=
5 2
1
=
5 3
Kesimpulan: Penjumlahan berpenyebut sama, yang dijumlahkan hanya pembilangnya saja. Penyebutnya tetapsama.
b Selesaikan penjumlahan di bawah ini dengan menggunakan kertas
lipat Berikan kesimpulan
2 1
+
4 1
= …
satu bagian dipotong lalu digabungkan
2 1
+ 4
1 =
4 3
commit to user
Kesimpulan: Penjumlahan yang berpenyebut tidak sama, penyebut harus disamakan terlebih dahulu, dan dua penyebut diganti dengan
satu penyebut, sehingga dapat ditulis:
2 1
+
4 1
=
4 2
+
4 1
=
4 1
2
=
4 3
mencari KPK penyebut c
Selesaikan pengurangan di bawah ini dengan menggunakan kertas lipat Berikan kesimpulan
3 2
-
3 1
= …
Satu bagian yang diarsir dihapus
3 2
-
3 1
=
3 1
2
=
3 1
Kesimpulan: Pengurangan berpenyebut sama yang dikurangkan hanya pembilangnya saja sedangkan penyebutnya tetap.
d Selesaikan pengurangan di bawah ini dengan menggunakan kertas
lipat Berikan kesimpulan
2 1
-
4 1
= …
2 1
dilipat menjadi 4
2
sisa = 4
1 diambil
4 1
bagian
commit to user
Kesimpulan: Menyamakan penyebut dulu dengan mencari KPK penyebut.
2 1
-
4 1
=
4 2
-
4 1
=
4 1
3 Permainan
Permainan dengan kartu soal yang berisi soal-soal tentang penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan, dan soal cerita tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Tiap kartu soal mempunyai skor tergantung pada tingkat kesulitan soal. Soal tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
sama mempunyai skor 10 tiap satu nomor soal dijawab benar. Soal tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama mempunyai skor
30. Dan soal yang berisi tentang soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan mempunyai skor 50 tiap nomor yang dijawab benar.
Contoh kartu soal:
4 Turnamen
Turnamen dilaksanakan pada akhir unit untuk memilih kelompok terbaik. Turnamen berisi kuis-kuis tentang soal-soal cerita penjumlahan dan
pengurangan pecahan yang harus dijawab peserta turnamen secara lisan. 5
Rekognisi TimKelompok Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari guru berupa hadiah
dan pujian untuk menambah semangat dalam belajar. Khususnya dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan.
Kartu Soal Penjumlahan
Pecahan
18 5
+
18 4
= ... Skor: 10
Kartu Soal Pengurangan
Pecahan
7 6
-
14 1
= ... Skor: 30
Kartu Soal Cerita Pecahan Adik membeli kue 2 bagian.
Kemudian diberikan temannya
3 1
bagian. Berapa sisa kue adik?
Skor: 50
commit to user
B. Penelitian yang Relevan
Sumarni 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Usaha Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games
Tournament TGT Pada Siswa Kelas IV SDN Pilangsari I Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen” menyimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif model
TGT keterampilan berbicara siswa tiap siklusnya mengalami perubahan secara signifikan. Secara berturut-turut Siklus I dan II ketrampilan berbicara siswa
kelas IV SD Negeri Pilangsari 1 adalah 60,5 pada prasiklus, 64,3 pada siklus I, siklus II sebesar 65,8 untuk turnamen dan 69 siklus I, 74 siklus II untuk afektif.
Untuk psikomotor adalah 67 siklus I, 75 siklus II dimana data tersebut didapat melalui pengamatan.
Penelitian Sumarni tersebut di atas, relevan dengan penelitian ini. Persamaan dengan penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT Teams Games Tournament. Selain memiliki persamaan, kedua penelitian ini memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan Sumarni untuk
meningkatkan ketrampilan berbicara pada siswa kelas IV SDN Pilangsari I Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, sedangkan penelitian ini untuk
meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 20102011.
Roiatul Amri 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Memahami
Peristiwa Proklamasi
Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN Grajegan 01 Tawangsari, Sukoharjo Tahun Ajaran 20092010” menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V SDN Grajegan 01 Tawangsari, Sukoharjo Tahun Ajaran 20092010 yaitu adanya
peningkatan kemampuan memahami peristiwa proklamasi pada tes awal 48,93, pada siklus pertama 68,92, kemudian pada siklus kedua 77,14. Adanya
peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa pada tes awal hanya 41,67, pada tes siklus pertama 71,43, dan pada siklus kedua menjadi 100.
Penelitian Roiatul Amri tersebut di atas, relevan dengan penelitian ini. Persamaan dengan penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif