Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Cara Mengatasi Kendala Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

commit to user 94 siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 20102011? 2. Bagaimana langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam rangka meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 20102011? 3. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 20102011? Jawaban untuk perumusan masalah di atas dipaparkan dalam pembahasan hasil berikut:

1. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan

Kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III tahun ajaran 20102011 dapat meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. Peningkatan tersebut bukan hanya pada nilai tes akhir saja, tetapi pada proses pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan juga. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari siklus I sampai siklus III. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Selain keaktifan, terlihat pula terjadi peningkatan pada aspek keberanian, kreativitas, dan inisiatif siswa. Peningkatan hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 11: commit to user 95 Tabel 11. Nilai Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan No. Nilai Frekuensi Siklus I Siklus II Siklus III 1 29 – 40 2 2 41 – 52 3 3 53 – 64 6 1 4 65 – 76 2 2 3 5 77 – 88 2 6 7 6 89 - 100 3 9 8 Jumlah 18 18 18 Lebih jelasnya dapat dibuat grafik yang menunjukkan peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan dari siklus I sampai dengan siklus III dapat dilihat pada gambar 13 : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Siklus I Siklus II Siklus III Frekuensi 29 – 40 41 – 52 53 – 64 65 – 76 77 – 88 89 - 100 Gambar 13. Grafik Nilai Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. commit to user 96

2. Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Teams Games Tournament Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan adalah sbagai berikut:

a. Siklus I

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan adalah perwujudan komponen pokok tipe TGT Teams Games Tournament. Hal ini seperti yang dijelaskan pada kajian teori yang menyatakan lima tahapan tipe TGT Teams Games Tournament yaitu: presentasi kelas, kerja timkelompok, permainan, turnamen, dan rekognisi timkelompok. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan pada siklus I, langkah-langkahnya sebagai berikut: Komponen presentasi kelas dilaksanakan dengan guru memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari yaitu tentang pengurangan pecahan. Penjelasan yang diberikan guru pada tahap presentasi kelas ini tidak seluruhnya, tetapi hanya bagian-bagian penting saja sehingga pada tahap selanjutnya siswa dapat mengembangkan penjelasan dari guru. Tahap kerja timkelompok diawali dengan pembentukan kelompok belajar. Kelompok belajar ini berkewajiban menyelesaikan tugas yang diberikan guru yaitu menghitung pengurangan pecahan dengan menggunakan kertas lipat. Tahap permainan, diawali dengan pembentukan kelompok bermain yang anggotanya berbeda dengan kelompok belajar. Kemudian dilanjutkan dengan permainan menggunakan kartu soal pecahan yang masing-masing kartu mempunyai skor yang berbeda tergantung pada tingkat kesukaran soal. Tahap turnamen akan dilaksanakan pada akhir unit menyelesaikan Kompetensi Dasar. Tahap rekognisi tim, guru memilih kelompok terbaik pada saat proses kerja timkelompok yang telah dilaksanakan tadi. commit to user 97

b. Siklus II

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament pada siklus II adalah sebagai berikut: Tahap presentasi kelas pada siklus II lebih singkat waktunya bila dibandingkan saat siklus I. Hal ini dilakukan agar memaksimalkan kerja kelompok belajar dalam bekerjasama memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Tahap kerja tim diberikan waktu yang agak lama dengan permasalahan yang agak sulit. Kelompok belajar diberi tugas untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok LKK. Tahap permainan dilaksanakan dengan kelompok bermain mengerjakan soal-soal pada kartu soal pecahan dengan sungguh-sungguh. Pada tahap rekognisi tim guru memberikan tanda bintang kepada kelompok terbaik.

c. Siklus III

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan pada siklus III lebih ditekankan pada kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament pada siklus III adalah sebagai berikut: Tahap presentasi kelas dilakukan jika ada pertanyaan dari siswa saat berlangsungnya kerja timkelompok. Kelompok belajar pada siklus ini mengerjakan soal-soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Saat permainan, kelompok bermain memainkan kartu soal gabungan dari kartu soal siklus I dan siklus II yang sudah pernah dimainkan dan dikerjakan siswa sebelumnya. Siklus III ini merupakan Kompetensi Dasar yang terakhir. Oleh karena itu, diadakan turnamen yang diwakili oleh tiap kelompok belajar. Yang mewakili adalah siswa yang mempunyai skor tertinggi dari hasil permainan pada tiap kelompok belajar. Tahap terakhir yang dilakukan adalah rekognisi tim yaitu dengan mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan hadiah kepada kelompok terbaik. commit to user 98

3. Cara Mengatasi Kendala Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT Teams Games Tournament Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan terdapat kendala-kendala. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan baik. Adapun cara-cara mengatasinya dalam tiap siklus adalah sebagai berikut:

a Siklus I

Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan siklus I adalah: 1 siswa kurang memahami model pembelajaran yang dihadirkan guru dalam pembelajaran dan 2 siswa kurang dapat bekerjasama saat pelaksanaan kerja kelompok. Kendala-kendala tersebut setelah dianalisa ditemukan penyebabnya yaitu: 1 siswa terbiasa menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih menekankan pada keaktifan guru. Dengan kata lain siswa belum terbiasa menggunakan pembelajaran yang bervariasi. 2 Pada pembelajaran konvensional yang dipakai adalah kerja secara individu, jadi siswa belum begitu terbiasa bekerja secara kelompok. Pada saat pembentukan kelompok siswa juga mengalami kebingungan. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan cara: 1 mengenalkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament secara bertahap pada saat proses pembelajaran berlangsung dan 2 kelompok dibentuk oleh guru berdasarkan urutan nomor absen.

b Siklus II

Kendala pada siklus I telah dapat diatasi dengan baik. Pada pembelajaran siklus II juga menemui kendala yaitu: siswa masih cenderung bekerja secara individu saat mengerjakan Lembar Kerja Kelompok LKK. Siswa yang kurang pandai selalu bergantung pada pekerjaan siswa lain yang pandai. Siswa yang kurang pandai tersebut malah sibuk bermain sendiri, mengobrol dengan teman lain, atau hanya melamun. Analisa terhadap kendala yang terjadi pada siklus II dilaksanakan dan ditemukan penyebabnya yaitu: siswa kurang mengerti arti dari kerja kelompok karena terbiasa belajar dan mengerjakan tugas secara individu. commit to user 99 Kendala tersebut dapat diatasi dengan guru menjelaskan arti dari kerja kelompok yaitu memecahkan suatu masalah secara bersama secara gotong royong semua anggota kelompok dan saling membantu jika mengalami kesulitan. Selain itu guru juga memilih ketua kelompok yang bertugas membagi tugas masing- masing anggota kelompok dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja kelompok.

c Siklus III

Perbaikan pembelajaran yang masih kurang pada siklus II dilaksanakan pada siklus III ini. Pelaksanaan pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan pada siklus III ini adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dengan menekankan pada kerja sama kelompok belajar dan diadakannya turnamen untuk membuktikan kelompok terbaik yang mampu bekerjasama dan mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Perbaikan pelaksanaan pembelajaran terutama dalam kerja sama kelompok dilaksanakan dengan pemberian soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan jumlah yang banyak tapi waktu pengerjaan sedikit. Dalam hal ini guru membimbing ketua kelompok untuk membagi semua soal pada semua anggota kelompok. Pelaksanaan pembelajaran siklus III telah dilaksanakan. Proses pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Selama proses pembelajaran sudah tidak ditemukan lagi kendala yang cukup berarti. Penelitian ini kemudian diakhiri karena indikator yang telah ditetapkan sudah tercapai. commit to user 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011, maka dapat diambil kesimpulan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011. Ini dapat dilihat dari: 1. Hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III dapat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament, terlihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 55,6, siklus I 63,67, siklus II 86,14, dan pada siklus III menjadi 86,72. Untuk siswa tuntas belajar, pada tes awal KKM= 60 sebanyak 39, siklus I KKM= 60 sebanyak 50, siklus II KKM= 65 sebanyak 94 dan siklus III KKM= 70 menjadi 100. 2. Cara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011 adalah penerapan lima langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament yang meliputi: a. Presentasi kelas Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II, presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan menjelaskan materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada siklus III, presentasi kelas dilakukan oleh siswa yang mengerjakan soal cerita tentang pecahan di depan kelas kemudian

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SENTONO KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 12 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD ALWASHLIYAH PEMATANG BANDAR TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sondakan No.11 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA TENTANG PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gadingharjo Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

0 0 19

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Boyolali Tahun Ajaran 20162017)

0 1 18

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD di Surakarta Tahun Ajaran 20162017) HALAMAN JUDUL - IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJAR

0 0 17