commit to user
100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games
Tournament dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament dapat meningkatkan kemampuan
menyelesaikan soal cerita pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011. Ini dapat dilihat dari:
1. Hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan siswa kelas IV SD
Negeri Tlompakan III dapat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament, terlihat dari
adanya peningkatan rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 55,6, siklus I 63,67, siklus II 86,14, dan pada siklus III menjadi 86,72. Untuk siswa tuntas
belajar, pada tes awal KKM= 60 sebanyak 39, siklus I KKM= 60 sebanyak 50, siklus II KKM= 65 sebanyak 94 dan siklus III KKM= 70
menjadi 100. 2.
Cara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita
pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun ajaran 20102011 adalah penerapan lima langkah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament yang meliputi:
a. Presentasi kelas
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II, presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan menjelaskan materi tentang penjumlahan dan pengurangan
pecahan. Pada siklus III, presentasi kelas dilakukan oleh siswa yang mengerjakan soal cerita tentang pecahan di depan kelas kemudian
commit to user 101
menjelaskan cara mengerjakan soal cerita pecahan tersebut kepada teman satu kelas.
b. Kerja timkelompok
Setelah kegiatan presentasi kelas, pembelajaran dilanjutkan dengan kerja timkelompok. Dalam kegiatan ini, guru memberikan tugassoal yang harus
dikerjakan oleh timkelompok secara bersama-sama. Nilai kerja timkelompok ditentukan oleh kerja sama semua anggota timkelompok belajar.
c. Permainan
Kegiatan permainan dilakukan dengan membentuk kelompok bermain yang anggotanya berbeda dari kelompok belajar. Permainan dalam pembelajaran ini
merupakan permainan akademik yang berupa permainan kartu soal tentang pecahan. Tiap kartu soal mempunyai skor yang berbeda tergantung pada
tingkat kesukaran soal. Total skor tiap siswa pada siklus I, II, dan III menentukan siapa yang akan mewakili timkelompok belajar maju mengikuti
turnamen kelas. d.
Turnamen Turnamen diadakan pada siklus III karena pada siklus ini merupakan akhir
dari Kompetensi Dasar tentang pokok bahasan pecahan. Turnamen ini dilakukan oleh empat siswa yang masing-masing merupakan wakil dari
timkelompok belajar. Turnamen ini menentukan timkelompok belajar yang terbaik.
e. Rekognisi timkelompok
Tahap terakhir dari pembelajaran tipe TGT Teams Games Tournament adalah memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik yang berhasil
memenangkan turnamen. Penghargaan yang diberikan berupa pujian dan hadiah sebagai penambah motivasi dan semangat agar semua siswa terpacu
untuk menjadi yang terbaik. 3.
Kendala-kendala yang terjadi dalam penelitian ini adalah: a.
Siswa mengalami kebingungan saat pembentukan kelompok. Solusi yang digunakan yaitu pembentukan timkelompok belajar dilakukan
oleh guru berdasarkan urutan nomor absen.
commit to user 102
b. Kurangnya kerja sama antaranggota kelompok.
Solusi yang digunakan yaitu pemilihan ketua timkelompok belajar oleh guru yang bertanggung jawab pada kegiatan kerja kelompok.
B. Implikasi