163
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap temuan-temuan selama penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle yang telah dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar fisika siswa SMA pada materi Fluida Statis dengan kategori sangat baik.
2. Peningkatan motivasi belajar fisika siswa SMA setelah menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle
berdasarkan nilai Standar Gain adalah sebesar 0,31 dengan kategori sedang.
3. Peningkatan hasil belajar fisika siswa SMA setelah menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle
berdasarkan nilai Standar Gain adalah sebesar 0,92 dengan kategori tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi faktor keterbatasan penelitian, antara lain sebagai berikut.
1. Uji lapangan operasional hanya menggunakan satu kelas, sehingga hasil yang diperoleh hanya terbatas pada satu kelas tersebut dan kurang
mewakili kondisi siswa SMA secara luas.
164 2. Siswa terbiasa dengan metode pembelajaran ceramah yang berpusat
pada guru, sehingga guru harus memberikan perhatian ekstra untuk mengkondisikan keadaan kelas agar kondusif dan siswa dapat
menjalankan kegiatan belajar sesuai yang terdapat dalam modul. 3. Keterbatasan peneliti yang belum bisa sepenuhnya mengontrol
partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga masih terdapat siswa yang melakukan aktivitas lain pada saat proses
pembelajaran berlangsung. 4. Konsentrasi siswa saat mengikuti pembelajaran fisika pada hari Senin
berkurang akibat kondisi siswa yang kelelahan setelah mengikuti pembelajaran olahraga pada jam pembelajaran sebelumnya.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, terdapat beberapa saran perbaikan untuk penelitian pengembangan pada tahap yang lebih lanjut,
antara lainsebagai berikut. 1. Materi yang digunakan dalam pengembangan Modul Fisika Berbasis
Siklus Belajar Learning Cycle dapat dikembangkan pada pokok materi dengan KD yang berbeda.
2. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan subjek penelitian yang lebih banyak dan rentang waktu yang lebih panjang, sehingga memperoleh
hasil yang lebih akurat, utamanya pada motivasi dan hasil belajar siswa.
165 3. Peneliti seharusnya dapat mengontrol partisipasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga tidak ada siswa yang melakukan aktivitas lain pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Jadwal pembelajaran fisika seharusnya tidak dilaksanakan setelah pembelajaran olahraga, sehingga siswa tidak kelelahan dan dapat
berkonsentrasi dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung.
166
DAFTAR PUSTAKA
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K. dan Adit Suganda. 2009. Praktis Belajar Fisika 2: untuk Kelas XI SMAMA Kelas XI Progam Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Andi Prastowo. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:
Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.
Bambang Haryadi. 2009. Fisika : untuk SMAMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bodner, George M. 1986. Constructivism: A Theory of Knowledge. Journal of Chemical Education, Vol.63.
Borich, Gary D. 1994. Observation Skills for Effective Teaching. New York: Merrill.
Branch, Robert Maribe. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer Science Business Media, LLC.
Collette, A.T. Chiappetta, E.L. 1994. Science Instruction in the Middle and Secondary Schools 3rd ed.. New York: Merrill.
Collete, A.T. dan Chiappetta, E.L. 1995. Science Instruction in the Middle and Secondary School. New York: Macmillan Publishing Company.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
------------. 2017. Kisi-Kisi UN SMAMA, SMTK, dan SMAK Tahun 20162017. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djemari Mardapi. 2012. Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Medika. Dwi Rahdiyanta. 2005. Teknik Penyusunan Modul. Yogyakarta: FT UNY.
Eisenkraft. 2003. Expanding the 5E Model: a Proposed 7E Model Emphasizes “Tranfer of learning” and the importance of Eliciting Prior
Understanding. Journal the Science Teacher volume 70. Hal 57-59.
167 Eveline Siregar. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia. Godelfridus Hadung Lamanepa. 2016. Pengembangan Subject Specific
Pendagody SSP Fisika Model Problem Based Learning dalam Kegiatan Laboratorium untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Motivasi Belajar Peserta Didik SMA. Tesis. PASCA UNY.
Hake, R.R. 1999. Analyzing ChangeGain Scores. Woodland Hills: Dept. Of Physics, Indiana University.
Herbert Druxes, dkk. 1986. Kompendium Didaktik Fisika. Bandung: Penertbit Remadja Karya CV Bandung
Iis Handayani. 2016. Pengembangan Media Worksheet Berbasis Permainan
Puzzle Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Fluida Statis Dengan Pendekatan Saintifik.Skripsi. FMIPA UNY.
Leigton, Jacqueline P. 2007. The Learning Science in Educational Assesment. New York, NY: Cambridge University Press.
Lorsbach, A.W. 2012. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction.
http:www.dese.mo.govdivimprovecurriculumscience LearningCyclePlanInst11.05.pdf 20 April 2017.
Lucki Winandasari Pebriana, dkk. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika dan
Hasil Belajar Siswa Kelas X-2 MAN 2 Malang Kota Batu. Jurnal. FMIPA Universitas Negeri Malang.
Moh. Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhamad Irham dan Novan A.W. 2014. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mundilarto. 2012. Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY Press Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Nurel Ameliya. 2012.
Nuryani Y. Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah. FMIPA UPI
168 OECD Organisation for Economic Co-operation and Development. 2016.
Programme for International Student Assessment PISA Result From Pisa
2015. Tersedia:
https:www.oecd.orgpisaPISA-2015- Indonesia.pdf.
Oemar Hamalik. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Sina Baru Algesindo. Pee, Barbel, et al. 2002. Appraising
and Assesing Reflection in Student’s Writing on a Structured Worksheet. Journal of Medical Education. Hlm. 575-
585. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto, dkk. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas. Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto. 2011. Teori-teori Dasar Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. Resky Nurmalasari, dkk. 2014. Pengaruh Model Learning Cycle Tipe 7E
terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Palu.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima. S Edstin Liufeto. 2012. Efikasi Diri Self-Efficacy Dan Motivasi Belajar
sebagai Prediktor Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMP Negeri 1 Soe Kelas VIII. Jurnal. Pascasarjana UKSW.
Saifuddin Azwar. 2012. Validitas dan Reabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarwono, dkk. 2009. Fisika 2: Mudah dan Sederhana untuk SMAMA Kelas XI.
Jakarta : Depdiknas. Schulze, P and Schulze, J. 2003. “Believing is Achieving: The Implications of
Self- efficacy”. Research for Family and Consumer Sciences Education.
p. 105-113. Sugihartono, dkk. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Sukardiyono, dkk. 2011. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika berbasis Kerja Laboratorium dengan Pendekatan Science Process Skills untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika. Laporan Penelitian. FMIPA UNY.
169 Tipler, P. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I Terjemahan. Jakarta:
Penerbit Erlangga. UNY. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran MikroMagang II. Yogyakarta:
LPPM UNY. Viki Nurbaiti, dkk. 2015. Penerapan Model Learning Cycle 7E Berbantu Alat
Peraga Tiga Dimensi 3d Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran
Fisika Kelas
X SMA.
http:jurnal.unej.ac.idindex.phpJPFarticleview2640
.
Wayan Memes. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Depdiknas. Wina Sanjaya. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group. Yang, Wan-Chi. 2011. Applying Content Validity Coefficient and Homogeneity
Reliability Coefficient to Investigate the Experiential Marketing Scale for Leisure Farms. Journal of Global Business Management; Beaverton 7.1.
170
LAMPIRAN 1
FORMAT OBSERVASI
171
FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS
DAN SISWA
LOKASI PPLMAGANG III
: SMA Negeri 1 Turi
ALAMAT LOKASI :
Jl. Turi-Tempel, Gununganyar, Donokerto, Turi,
Sleman, D.I.Yogyakarta NAMA MAHASISWA
: Ririh Ratiwi
NO. MAHASISWA :
13302241069 FAK. PROGAM STUDI
: FMIPA Pendidikan Fisika
TANGGAL OBSERVASI : 21 Juli 2016
No Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan A.
Perangkat Pembelajaran
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran
Sesuai dengan KTSP yang telah ditetapkan oleh sekolah menyesuaikan situasi dan
kondisi siswa
2. Silabus Sesuai dengan silabus yang telah dirancang
dan dibawa oleh guru saat pemaparan materi 3. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP Sesuai dengan SK dan KD yang telah
ditetapkan
B. Proses Pembelajaran