87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian pengembangan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle ini dilakukan dengan mengadaptasi model desain
instruksional ADDIE menurut Branch 2009: 2. Model ADDIE terdiri dari atas lima tahap pengembangan yang meliputi tahap Analysis
analisis, tahap Design perancangan, tahap Develop pengembangan, tahap Implementation implementasi dan tahap Evaluation evaluasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini secara detail dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap Analysis analisis
Tahap analysis analisis merupakan langkah paling awal yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap analisis dalam penelitian ini
meliputi analisis awal, analisis karakteristik siswa, analisis tugas, analisis konsep, analisis pengembangan modul dan analisis instrumen
penelitian.
a. Analisis Awal
Analisis awal dilakukan untuk mengkaji karakteristik siswa, keterpakaian kelengkapan pembelajaran fisika dan
permasalahan dalam pembelajaran fisika yang muncul di tempat penelitian, yaitu di SMA Negeri 1 Turi, Sleman. Pada tahap
88 analisis awal ini, kegiatan yang dilakukan adalah observasi ke
sekolah tempat
penelitian akan
dilaksanakan. Observasi
pembelajaran dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, Sleman, sebanyak dua kali, yaitu tanggal 21 Juli 2016 di kelas XI IPA 2 dan
tanggal 27 Oktober 2016 di kelas XI IPA 1. Dalam melakukan kegiatan observasi, peneliti menggunakan lembar observasi yang
mengacu pada format observasi pembelajaran di kelas dan siswa yang diambil dari Materi Pembekalan Pengajaran MikroMagang II
2014: 55 yang disusun oleh Pusat Pengembangan PPL dan PKL Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada kegiatan obsevasi tersebut terdapat tiga aspek yang diamati, yaitu perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan
perilaku siswa selama maupun di luar kegiatan pembelajaran. Ketiga aspek tersebut dirinci dalam beberapa komponen.
Komponen perangkat pembelajaran meliputi Kurikulum, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Komponen proses
pembelajaran meliputi metode pembelajaran, kegiatan guru dalam membuka pelajaran, penyajian materi, penggunaan waktu, cara
memotivasi siswa, teknik penguasaan kelas, serta bentuk dan cara evaluasi. Komponen perilaku siswa selama maupun di luar
kegiatan pembelajaran meliputi perilaku siswa di dalam kelas dan perilaku siswa di luar kelas.
89 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, pada
perangkat pembelajaran kurikulum yang digunakan pada tingkat satuan
pembelajaran adalah
Kurikulum KTSP,
silabus menggunakan silabus yang telah dirancang dan dibawa guru saat
pemaparan materi, RPP sesuai dengan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang telah ditetapkan. Pada proses
pembelajaran metode pembelajaran yang digunakan adalah sebagian besar menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dan
untuk beberapa materi tertentu guru menggunakan metode praktikum dan diskusi.
Kegiatan pembelajaran dibuka dengan salam oleh guru, kemudian guru mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi
dan memberikan
motivasi serta
menyampaikan tujuan
pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan materi dengan tahapan model pembelajaran EEK eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi sesuai materi dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pada tahap eksplorasi guru menyuruh siswa untuk
melakukan kajian materi atau praktikum, pada tahap elaborasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa dan pada tahap konfirmasi
guru memberikan kesimpulan atas jawaban siswa dan memberikan penegasan kembali materi yang telah diberikan serta menanyakan
pada siswa penguasaan atas materi yang dipelajari.
90 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi
pembelajaran dan wawancara dengan guru, terdapat permasalahan yang ditemukan di kelas yaitu masih minimnya sumber belajar
sebagai media pembelajaran siswa terutama media cetak seperti buku. Bahan ajar yang digunakan dalam kelas sebagian besar
hanya menggunakan LKS dan terkadang menggunakan buku paket dari Tri Widodo 2009 yang berjudul
“Fisika untuk SMAMA Kelas XI
” yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Siswa hanya memiliki Lembar Kerja Siswa LKS sebagai pegangan siswa dalam belajar di rumah karena buku cetak dari
perpustakaan hanya digunakan saat pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak memiliki sumber belajar yang dapat dibawa
pulang ke rumah selain LKS. Lembar kerja yang digunakan dalam pembelajaran hanya berisi ringkasan materi dan latihan soal serta
siswa hanya diarahkan untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Kurangnya variasi bentuk soal dan media yang digunakan
membuat siswa kurang termotivasi dalam mengerjakan tugasnya, sehingga kemudian sebagian besar siswa tidak berusaha
mengerjakan tugas secara mandiri tetapi hanya mengandalkan beberapa dari teman sekelas mereka untuk mengerjakan tugas
tersebut.
91 Permasalahan yang lain adalah metode pembelajaran yang
digunakan banyak menggunakan metode ceramah dengan guru sebagai pusat pembelajaran teacher-centered, sehingga siswa
cenderung kurang berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu minat siswa dalam mengikuti pembelajaran relatif
rendah. Hal ini ditandai dengan sebagian besar siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif di kelas, baik dalam pembelajaran
maupun dalam mengerjakan tugas. Selain itu rendahnya minat belajar siswa juga ditunjukkan dengan kurangnya antusiasme siswa
dalam mengikuti pembelajaran fisika dan terbatasnya jumlah siswa yang mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas dengan benar
serta memahami maksud dari tugas yang diberikan. Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan, peneliti
mengetahui suatu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah ditemukan di kelas pada saat observasi
maupun berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran fisika. Salah satu cara yang ditemukan adalah dengan
memberikan media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar lebih menyenangkan yang mampu memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran fisika. Peneliti menemukan bahwa salah satu caranya adalah dengan menggunakan media
pembelajaran dengan model pembelajaran yang membuat menjadi siswa aktif. Dalam hal ini, media pembelajaran yang digunakan
92 adalah modul fisika yang memuat kegiatan belajar siswa aktif yaitu
melalui model pembelajaran Siklus Belajar Learning Cycle. Pada setiap kegiatan pembelajaran dilakukan kegiatan
praktikum oleh siswa dengan acuan lembar kerja siswa yang terdapat di dalam modul masng-masing siswa, selain itu terdapat
materi, contoh soal dan latihan soal yang membantu siswa dalam meningkatan penguasaan materi terhadap materi yang sedang
dipelajari. Soal latihan yang bervariasi dengan tingkat kesulitan yang berbeda diharapkan mampu menambah motivasi belajar
siswa. Sejalan dengan hal itu, peningkatan motivasi belajar siswa diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa, yang dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif. Model pembelajaran Siklus Belajar Learning Cycle
adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa menemukan dan memperoleh pengetahuan baru. Model tersebut akan membuat
siswa menjadi kompeten dalam berbagai aspek, baik pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam kegiatan pembelajaran. Materi modul
berbasis siklus belajar, siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Sehingga
proses pembelajaran dapat berpusat pada siswa student-centered. Dalam proses pembelajaran terjadi penerimaan informasi dan
kemudian diolah sehingga menghasilkan produk dalam bentuk motivasi belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan
93 media pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam
membangun sendiri pengetahuannya, sehingga pengetahuan tentang materi pembelajaran dapat lebih dipahami oleh siswa dan
sekaligus dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle
tepat digunakan sebagai media pembelajaran yang membangun keaktifan siswa dalam pembelajaran dan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi sekaligus hasil belajara kognitif siswa.
b. Analisis Karakteristik Siswa