Tekanan Hidrostatis Fluida Statis

35

6. Fluida Statis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk dapat dimampatkan jika diberi tekanan. Zat cair dan gas termasuk ke dalam fluida. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri dari dua jenis, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis atau hidrostatika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat alir yang diam tidak bergerak. Fluida statis tidak mengalami perpindahan bagian- bagiannya. Fluida meliputi cairan, yang mengalir di bawah pengaruh gravitasi sampai menempati daerah terendah yang mungkin dari penampungnya, dan gas, yang mengembang mengisi penampungnya tanpa peduli bentuknya Tipler, 1998: 383.

a. Tekanan Hidrostatis

`Gambar 3. Balok Kayu yang Ditekan Dengan Gaya Besar tekanan didefinisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Gambar 3 balok kayu dengan luas alas A yang ditekan oleh gaya sebesar F. Gaya sebesar F yang bekerja dalam arah tegak lurus pada permukaan bidang balok seluas A, maka tekanan pada permukaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. F A 36 � 1 Keterangan P = tekanan Nm 2 = Pascal F = gaya N A = luas permukaan m 2 Persamaan 1 menyatakan bahwa tekanan P berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi berbeda- beda sesuai dengan kedalaman titik tersebut dari suatu titik acuan. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Gambar 4. Benda Dalam Zat Cair Akan Mendapatkan Tekanan dari Segala Arah http:www.guruipa.com Gambar 4 menunjukkan hubungan tekanan dan kedalaman fluida dimana benda dalam zat cair akan mendapatkan tekanan dari segala 37 arah. Jika air dalam posisi diam kesetimbangan statis maka disemua titik pada kedalaman yang sama mempunyai tekanan yang sama pula. Sebaliknya jika ada perbedaan tekanan pada fluida, maka akan menimbulkan pergerakan fluida. Gambar 4 juga memperlihatkan bagian zat yang terkandung dalam volume yang berbentuk balok yang tingginya sebesar h. Karena dalam keadaan setimbang statis, maka jumlah semua gaya pada suatu titik adalah nol. Tekanan yang disebabkan zat cair pada kedalaman h ini disebabkan oleh berat kolom zat cair di atasnya. Dengan demikian, gaya yang bekerja pada luas daerah adalah F=w=mg. Bila ρ adalah massa jenis fluida dan luas permukaan benda sebesar A, maka berat fluida dapat diperoleh dengan cara berikut. Berat fluida = mg = ρ Vg = ρ Ahg 2 Kemudian mensubtitusikan persamaan 2 kedalam persaman 1, sehingga mendapatkan persamaan 3 sebagai berikut. � � � � 3 Keterangan P h = tekanan hidrostatis Nm 2 = Pascal  = massa jenis zat cair kgm 3 g = percepatan gravitasi ms 2 h = kedalaman zat cair m 38 Gambar 5. Tekanan Hidrostatis Di atas permukaan zat cair terdapat udara luar atau tekanan atmosfer P seperti yang terlihat pada Gambar 5, maka tekanan total yang dialami benda A pada ketinggian h dapat dicari dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis seperti pada persamaan 4 berikut. � 4 Keterangan P total = tekanan total yang dialami zat cair Nm 2 = Pascal P = tekanan atmosfer Nm 2 = Pascal P h = tekanan hidrostatis Nm 2 = Pascal  = massa jenis zat cair kgm 3 g = percepatan gravitasi ms 2 h = kedalaman zat cair m 39 Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada satu bidang datar yang sama di dalam zat cair yang diam sejenis memiliki tekanan mutlak yang sama Marthen kanginan, 2006: 233. Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Pada tiap bagian atmosfer bekerja gaya tarik gravitasi. Sehingga makin ke bawah lapisan udara semakin berat. Oleh karena itu, semakin rendah suatu tempat, maka semakin tinggi tekanan atmosfernya. Di permukaan laut, tekanan atmosfer bernilai 1 atm atau 1,01 x 10 5 Pa.

b. Hukum Pascal

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 24

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

Pengembangan Modul Fisika Sma Berbasis Science Technology Society Pada Materi Elastisitas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 16

Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA/MA.

0 0 17

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 19

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Media Sosial Instagram Sebagai Sumber Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA.

0 4 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMA MA BERBASIS SIKLUS BELAJAR 7E (LEARNING CYCLE 7E) BERBANTUAN VIDEO PADA MATERI FLUIDA DINAMIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI | Permatasari | Inkuiri 9670 20543 1 SM

0 0 9

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa - UNS Institutional Repository

0 0 15