122 I, antara lain adalah: uraian materi yang terlalu banyak sebaiknya
lebih diringkas dengan tampilan yang lebih menarik dan contoh soal dan pembahasan perlu ditambah agar lebih bervariatif. Selain
itu tidak ada masukan perbaikan untuk modul dikarenakan menurut siswa media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning
Cycle sudah sangat menarik dari segi tampilan yang berwarna, isi modul dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi
gambar yang mendukung serta kegiatan belajar yang bervariatif dengan kegiatan praktikum setiap sub materi.
4. Tahap Implementation implementasi
Tahap implementation dilakukan untuk mengetahui kualitas dan keefektifan produk media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar
Learning Cycle yang telah dikembangkan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Produk yang sudah dilakukan
uji awal produk dan direvisi, selanjutnya diujicobakan di lapangan pada kelompok besar uji lapangan operasional. Uji lapangan
operasional bertujuan untuk mendapatkan produk akhir yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Uji lapangan oprasional
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, Sleman dengan meibatkan 31 siswa yang berasa dari kelas XI IPA 1. Pemilihan kelas yang menjadi
subjek untuk pelaksanaan uji lapangan oprasional ini dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan oleh guru fisika di sekolah
tersebut.
123 Pada tanggal 13 Februari 2017 sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, siswa diberikan soal pretest dan angket motivasi belajar
sebelum pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu. Pada tanggal 2 Maret 2017 setelah pertemuan akhir pembelajaran, siswa diberikan
soal posttest dan angket motivasi belajar sesudah pembelajaran. Pemberian soal pretest-posttest dan angket motivasi dilakukan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa. Uji lapangan
oprasional dilakukan dalam empat kali pertemuan menurut RPP yang telah disusun. Berikut ini adalah penjabaran waktu dan sub materi pada
setiap pertemuan. a. Pertemuan pertama di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Kamis,
16 Februari 2017. Pada pertemuan pertama sub materi yang yang dibahas adalah tekanan hidrostatis. Pembelajaran dilakukan sesuai
dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 1
yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle. Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal
dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan tekanan hidrostatis.
b. Pertemuan kedua di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Senin, 20 Februari 2017. Pada pertemuan kedua sub materi yang yang
124 dibahas adalah hukum Pascal. Pembelajaran dilakukan sesuai
dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 2
yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle. Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal
dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan hukum Pascal.
c. Pertemuan ketiga di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Kamis, 23 Februari 2017. Pada pertemuan ketiga sub materi yang yang
dibahas adalah hukum Archimedes. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi
siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 3 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar
Learning Cycle. Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan
dengan hukum Archimedes. d. Pertemuan kempat di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Senin, 27
Februari 2017. Pada pertemuan keempat sub materi yang yang dibahas adalah tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar
sesuai dengan Kegiatan Belajar 4 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle. Adapun
125 kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes
formatif yang digunakan berkaitan dengan tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
Setelah penelitian dilakukan, selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh dari angket respon siswa, angket motivasi belajar
siswa, lembar observasi keterlaksanaan RPP dan hasil belajar siswa berdasarkan
nilai pretest-posttest.
Analisis dilakukan
untuk mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang digunakan antara lain
RPP dan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, serta untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa
berdasarkan angket motivasi belajar yang telah diisi oleh siswa dan peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan nilai nilai pretest-posttest.
a. Keterlaksanaan RPP Analisis terhadap keterlaksanaan RPP pada uji lapngan operasional
dilakukan dengan menghitung persentase kegiatan pada RPP yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan penilaian
observer ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Persentase merupakan nilai interjugde agrrement IJA tersebut kemudian
dirata-rata dan dikonversikan ke dalam Skala Likert. Berikut ini adalah Tabel 19 yang berisi ringkasan hasil analisis keterlaksanaan
RPP pada
masing-masing pertemuan.
Adapun analisis
selengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran 4.
126 Tabel 19. Hasil Analisis Keterlaksanaan RPP
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Nilai IJA
100 100
92 100
Kategori Sangat
Baik Sangat
Baik Sangat
Baik Sangat
Baik Rata-rata
Nilai IJA
98 Kategori
Sangat Baik
Tabel 19 menunjukkan persentae ketelakanaan kegiatan yang terdapat dalam RPP terhadap keseluruhan kegiatan yang
direncanakan. Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa terdapat kegiatan yang tidak terlaksana dalam pembelajaran di kelas terutama pada
pertemuan ke-3. Hal ini disebabkan karena guru lupa untuk
meminta tugas laporan praktikum pertemuan sebelumnya dan tugas rumah dari siswa, serta guru tidak menilai kemampuan siswa dalam
menelaah persamaan yang telah diturunkan. Selain hal tersebut, selebihnya persentase keterlaksanaan RPP yang diperoleh sangat besar, mulai dari
pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. Hal ini dapat dilihat dari konversi Skala Likert yang menunjukkan kategori Sangat Baik untuk
masing-masing pertemuan. Selain itu
nilai IJA melebihi 75, sehingga RPP yang disusun dapat dikatakan layak digunakan.
b. Respon Siswa Terhadap Media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle
Berdasarkan hasil
analisis yang
dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal Sbi, Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle yang digunakan
untuk penelitian pengembangan media Modul Fisika Berbasis
127 Siklus Belajar Learning Cycle memiliki nilai rata-rata total
sebesar 3,30 dengan kategori kualitas Sangat Baik, sehingga dapat dikatakan bahwa Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning
Cycle tersebut layak untuk digunakan. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil respon siswa terhadap Modul Fisika
Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil analisis respon siswa
terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.
Tabel 20. Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle pada Uji Lapangan
Operasional
No.
Aspek yang Dinilai Nilai Rata-rata
1. Bahasa dan Tampilan
3,25 2.
Kelayakan Penyajian 3,27
3. Kualitas, Isi dan Tujuan
3,30 4.
Instruksional 3,25
5. Teknis
3,46
Rata-rata 3,30
Kategori Sangat Baik
c. Motivasi Belajar Siswa 1 Motivasi Belajar Awal
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal Sbi,
motivasi belajar fisika siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar
Learning Cycle memiliki nilai rata-rata total sebesar 2,27 dengan kategori Sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa. Pada
128 Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil motivasi belajar
awal siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning
Cycle pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil analisis motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada Tabel 21
berikut. Tabel 21. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa
No. Aspek yang Dinilai
Skor Rata-rata Motivasi Awal
1.
Adanya kemauan untuk belajar
2,55 2.
Tersedianya strategi belajar yang aktif
2,60 3.
Nilai belajar yang diperoleh siswa
2,63 4.
Kompetisi dalam belajar
2,70 5.
Penghargaan yang diperoleh siswa
2,75 6.
Kepuasan hasil belajar
2,96 7.
Tersedianya lingkungan belajar yang menyenangkan
2,86
Rata-rata Total 2,72
Kategori Sedang
2 Motivasi Belajar Akhir Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal Sbi, motivasi belajar fisika siswa setelah melakukan pembelajaran
menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle memiliki nilai rata-rata total sebesar 3,12
dengan kategori Tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil motivasi belajar
awal siswa sesudah melakukan pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning
129 Cycle pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil
analisis motivasi belajar akhir siswa dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.
Tabel 22. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa No.
Aspek yang Dinilai Skor Rata-rata
Motivasi Akhir 1.
Adanya kemauan untuk belajar
2,92 2.
Tersedianya strategi belajar yang aktif
3,01 3.
Nilai belajar yang diperoleh siswa
3,16 4.
Kompetisi dalam belajar
3,05 5.
Penghargaan yang diperoleh siswa
3,14 6.
Kepuasan hasil belajar
3,27 7.
Tersedianya lingkungan belajar yang menyenangkan
3,27
Rata-rata Total 3,12
Kategori Tinggi
3 Peningkatan Motivasi Belajar Salah satu aspek penting yang diukur dalam penelitian ini
adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa ini dihitung berdasarkan skor perolehan
skor pada angket motivasi belajar awal dan akhir yaitu sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media Modul Fisika
Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle. Teknik analisis yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa pada uji lapangan operasional adalah dengan menghitung nilai Standard Gain. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan
tabel hasil peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis
Siklus Belajar Learning Cycle pada uji lapangan operasioanal.
130 Adapun ringkasan hasil analisis peningkatan motivasi belajar
siswa berdasarkan nilai Standard Gain dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.
Tabel 23. Hasil Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Skor Motivasi Awal Skor Motivasi Awal
Standar Gain
Min Max Rerata
SD Min
Max Rerata
SD 80
115 95,29
7,21 100
130 109,10
7,47 0,31
Terjadi peningkatan motivasi belajar fisika yang sedang setelah siswa melakukan pembelajaran menggunakan media
Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle berdasarkan pada Tabel 23. Sebelum menggunakan media
Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika
tergolong sedang, yaitu sebesar 2,72. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika
Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong
tinggi, yaitu sebesar 3,12. Adapun nilai Standard Gain yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan
sebesar 0,31 dengan kategori Sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang sedang
pada mata pelajarn fisika setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar
Learning Cycle pada materi Fluida Statis.
131 d. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar masing-masing siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus
Belajar Learning Cycle dapat dilihat berdasarkan nilai pretest yang diperoleh, sedangkan hasil belajar masing-masing siswa
setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle dapat dilihat
berdasarkan nilai posttest yang diperoleh. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat berdasarkan perbedaan antra nilai pretest dan posttest.
Teknik analisis
yang dilakukan
untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa pada uji lapangan operasional adalah dengan menghitung nilai Standard Gain kemudian
menginterpretasikan nilai tersebut ke dalam kategori pada Tabel 8. Hasil belajar siswa dikatakan mengalami peningkatan apabila nilai
posttest lebih besar dibandingkan nilai pretest. Pada Tabel 24 berikut, memperlihatkan ringkaan hasil analisis terhadap
peningkatan hasil belajar berdasarkan nilai nilai pretest dan posttest yang diperoleh dalam uji lapangan operasional. Adapun
hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran 4. Tabel 24. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Skor Pretest Skor Posttest
Standar Gain
Min Max Rerata SD
Min Max
Rerata SD
12 60
33,16 9,92
84 100
94,71 4,18
0,92
132 Terjadi peningkatan hasil belajar fisika yang tinggi setelah
siswa melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle berdasarkan pada Tabel
24. Sebelum menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
mata pelajaran fisika tergolong sedang, yaitu sebesar 33,16. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran menggunakan media
Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle, nilai rata- rata hasili belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong tinggi,
yaitu sebesar 94,71. Adapun nilai Standard Gain yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebesar 0,92
dengan kategori Tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sedang pada mata pelajaran
fisika setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle pada materi Fluida
Statis.
5. Tahap Evaluation evaluasi