28
4. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahsa Latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Rumusan ini mengandung unsur-unsur bahwa motivasi
dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan afektif dan motivasi ditandai oleh reaksi-
reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk
mencapai tujuan Oemar Hamalik, 2009: 186. Menurut Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto 2011: 25 motivasi dapat diartikan sebagai suatu
upaya untuk menimbulkan atau menguatkan dorongan untuk memuwudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga motivasi akan menyebabkan perubahan pada diri manusia yang berhubungan dengan
kejiwaan, perasaan, dan emosi yang mendorong untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan,
Eveline Siregar 2010: 51 menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, selain kajian teori belajar dan teori pembelajaran, ada hal
lain yang penting untuk dikaji korelasinya dengan proses belajar dan pembelajaran, yaitu berkenaan dengan motivasi. Muhamad Irham dan
29 Novan A.W. 2014: 61 juga memaparkan bahwa motivasi yang dimiliki
siswa memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran yang diikuti dan proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Motivasi yang dimiliki siswa
memberikan energi dan semangat bagi siswa untuk mempelajari sesuatu. Atas dasar itulah, guru diharapkan memahami dan mengerti motivasi
siswanya dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya siswa yang memiliki motivasi rendah akan terlihat tidak semangat dan tidak antusias dalam
belajar dan mengikuti proses pembelajaran. Guru perlu memunculkan dan menjaga motivasi siswa tetap tinggi sangat diperlukan selama proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses belajar dan pembelajaran agar berhasil dan terlaksana dengan baik sesuai tujuan yang
diharapkan. Perilaku belajar terjadi dalam situasi interaksi belajar-mengajar dalam
mencapai tujuan dan hasil belajar. Kepuasan yang diperoleh siswa dalam proses belajar dapat menunjukkan unjuk kerja dan dapat meningkatkan
motivasi belajar. Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar sebagai penggerak seseorang untuk belajar, sehingga perlu adanya motivasi siswa
untuk melakukan aktivitas belajar. Dalam Dimyati dan Mudjiono 2009: 85 menjelaskan bahwa motivasi belajar sangat penting bagi siswa dan
guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalaha sebagai berikut: 1 menyadarkan kedudukan awal belajar, proses dan hasil akhir, 2
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, 3 mengarahkan kegiatan kegiatan belajar, 4
30 membesarkan semangat belajar dan 5 menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat diartikan sebagai suatu yang menimbulkan dorongan agar
siswa dapat memiliki perilaku belajar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar dalam proses pembelajaran baik yang bersumber dalam diri
individu itu sendiri motivasi instrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik. Dalam penelitian ini, motivasi yang diukur terdiri
dari tujuh aspek motivasi. Aspek-aspek yang diukur antara lain adalah: 1 adanya kemauan untuk belajar, 2 tersedianya strategi belajar yang aktif, 3
nilai belajar yang diperoleh siswa, 4 kompetisi dalam belajar, 5 penghargaan yang diperoleh siswa, 6 kepuasan hasil belajar dan 7
tersedianya lingkungan belajar yang menyenangkan Godelfridus Hadung Lamanepa, 2016: 208
5. Hasil Belajar