Tegangan Permukaan, Kapilaritas, Viskositas

46 sehingga benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida ρ b ρ f . Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi seperti persamaan 14 dan 15 berikut. 14 15 Keterangan: = berat benda dalam fluida N, dan = berat benda di udara N.

d. Tegangan Permukaan, Kapilaritas, Viskositas

1 Tengangan Permukaan Gambar 11. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan zat cair dapat dijelaskan dengan memerhatikan gaya yang dialami oleh partikel zat cair. Jika dua partikel zat cair berdekatan akan terjadi gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis disebut kohesi. Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap F l 47 satuan panjang. Pada Gambar 11 sebuah wadah berisi air dengan permukaan air sepanjang . Di atas permukaan air bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada , maka persamaan yang menyatakan tegangan permukaan adalah seperti pada persamaan 16 berikut. � � 16 Keterangan: F : gaya N l : panjang permukaan m : tegangan permukaan Nm 2 Kapilaritas Apabila sebatang pipa dengan diameter kecil, kemudian salah satu ujungnya dimasukkan dalam air, maka air akan naik ke dalam pipa, sehingga permukaan air di dalam pipa lebih tinggi daripada permukaan air di luar pipa. Akan tetapi, jika pipa dimasukkan ke dalam air raksa, maka permukaan air raksa di dalam pipa lebih rendah daripada permukaan air raksa di luar pipa. Gejala ini dikenal sebagai gejala kapilaritas, yang disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya antara zat cair dengan tabung kaca pipa. Pada zat cair yang membasahi dinding 90 o , mengakibatkan zat cair dalam pipa naik, sebaliknya, jika 90 o , permukaan zat cair dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair di luar pipa seperti pada Gambar 12 di bawah ini. 48 Gambar 12. Gejala Kapilaritas yang Disebabkan Oleh Gaya Kohesi dan Adhesi Bambang H., 2009: 155 Apabila jari-jari tabung , massa jenis zat cair U, besarnya sudut kontak , tegangan permukaan , kenaikan zat cair setinggi h, dan permukaan zat cair bersentuhan dengan tabung sepanjang keliling lingkaran 2 r, maka besarnya kenaikanpenurunan zat cair adalah seperti pada persamaan 17 berikut.  17 keterangan : h = naikturunnya zat cair dalam kapiler m  = tegangan permukaan Nm  =sudut kontak  = massa jenis zat cair kgm 3 g = percepatan gravitasi ms 2 r = jari-jari penampang pipa m 49 3 Viskositas Apabila sebuah benda dengan jari-jari sebesa r dijatuhkan ke dalam air tawar, maka sesuai hukum Archimedes, benda tersebut akan mendapat gaya ke atas oleh air tawar, sehingga gerak benda dalam air akan lebih lambat daripada gerak benda di udara. Saat benda dijatuhkan dalam oli, ternyata gerak benda dalam oli tersebut lebih lambat daripada benda yang terjatuh dalam air tawar. Hal ini menunjukkan bahwa gerak suatu benda dalam zat cair ditentukan oleh kekentalan zat cair. Semakin kental zat cair, maka semakin sulit suatu benda untuk bergerak. Dengan demikian, dapat dikatakan semakin kental zat cair, makin besar pula gaya gesekan dalam zat cair tersebut. Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan dalam zat cair tersebut disebut viskositas. Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif benda terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk geometris benda. Gaya gesek zat cair untuk benda yang berbentuk bola dengan jari-jari r, dirumuskan seperti pada persamaan 18 yang disebut dengan hukum Stokes.  18 dengan F adalah gaya gesek Stokes N,  adalah koefisien viskositas Nsm 2 , r adalah jari-jari bola m dan v adalah kelajuan bola ms. 50 Gambar 13. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Benda yang Bergerak dalam Fluida sumber: http:fisikazone.com Gambar 13 menunjukkan sebuah bola yang jatuh bebas ke dalam fluida. Selama geraknya, pada bola bekerja beberapa gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas gaya Archimedes, dan gaya Stokes. Pada saat bola dijatuhkan dalam fluida, bola bergerak dipercepat vertikal ke bawah. Karena kecepatannya bertambah, maka gaya Stokes juga bertambah, sehingga suatu saat bola berada dalam keadaan setimbang dengan kecepatan tetap. Kecepatan bola pada saat mencapai nilai maksimum dan tetap disebut kecepatan terminal. Pada saat bola dalam keadaan setimbang, maka resultan gaya yang bekerja pada bola sama dengan nol. Besarnya nilai koefisien viskositas terdapat dalam persamaan 19 berikut. � Karena volume bola dan m , maka:     51 dengan  adalah koefisien viskositas Nsm 2 , r adalah jari-jari bola m,  b adalah massa jenis bola kgm 3 ,  f adalah massa jenis fluida kgm 3 , g adalah percepatan gravitasi ms 2 dan v adalah kecepatan terminal bola ms

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 24

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

Pengembangan Modul Fisika Sma Berbasis Science Technology Society Pada Materi Elastisitas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 16

Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA/MA.

0 0 17

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 19

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Media Sosial Instagram Sebagai Sumber Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA.

0 4 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMA MA BERBASIS SIKLUS BELAJAR 7E (LEARNING CYCLE 7E) BERBANTUAN VIDEO PADA MATERI FLUIDA DINAMIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI | Permatasari | Inkuiri 9670 20543 1 SM

0 0 9

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa - UNS Institutional Repository

0 0 15