Tujuan Pembelajaran Materi Pokok FLUIDA STATIS Viskositas dan Hukum Stokes

178

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tekanan hidrostatis. 2. Siswa dapat menentukan besara tekanan hidrostatis. 3. Siswa dapat menyelidiki hukum utama hidrostatis. 4. Siswa dapat menyebutkan aplikasi hukum pokok hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari. 5. Siswa dapat menjelaskan konsep hukum Pascal. 6. Siswa dapat menentukan gaya pada konsep hukum Pascal. 7. Siswa dapat mengidentifikasi aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari. 8. Siswa dapat menjelaskan pengertian hukum Archimedes. 9. Siswa dapat menentukan gaya Archimedes. 10. Siswa dapat menjelaskan benda terapung, melayang, dan tenggelam dengan menggunakan hukum Archimedes. 11. Siswa dapat menjelaskan aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari. 12. Siswa dapat menjelaskan dan menunjukkan tegangan permukaan zat cair. 13. Siswa dapat menyebutkan aplikasi tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari 14. Siswa dapat menjelaskan dan menunjukkan meniskus. 15. Siswa dapat menjelaskan peristiwa kapilaritas. 16. Siswa dapat menyebutkan manfaat kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari 17. Siswa dapat menjelaskan tentang viskositas fluida. 18. Siswa dapat memformulasikan gaya gesekan fluida kental.

B. Materi Pokok FLUIDA STATIS

A. Tekanan Hidrostatis

1. Definisi Tekanan

Tekanan adalah gaya per satuan luas yang bekerja dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Tekanan disimbolkan dengan P. 2. Prinsip Tekanan Hidrostatis Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair. Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari P = 179 suatu titik acuan. Tekanan Hidrostatis P h didefinisikan sebagai berikut. Untuk konversi satuan tekanan adalah :1 atm = 76 cm Hg dan 1 atm = 10 5 Nm 2 = 10 6 dynecm 2

3. Tekanan Total

Jika tekanan udara luar ikut diperhitungkan, besarnya tekanan total atau tekanan mutlak pada satu titik di dalam fluida adalah P A = P + ρgh dengan: P = tekanan udara luar = 1,013 × 105 Nm2, dan P A adalah tekanan total di titik A tekanan mutlak.

4. Hukum Utama Hidrostatis

Hukum utama hidrostatis berbunyi sebagai berikut, tekanan hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada bidang mendatar di dalam sejenis zat cair yang dalam keadaan seimbang adalah sama. Hukum utama hidrostatis berlaku pula pada pipa U bejana berhubungan yang diisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur. Percobaan pipa U ini biasanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair. p h = gh p h A = p h B  1 h 1 =  2 h 2 Minyak h 1 h 2 ρ 1 ρ 2 Gambar 1: Skema hukum utama hidrostatis 180 Gaya Hidrostatisa = F h Besarnya gaya hidrostatisa F h yang bekerja pada bidang seluas A adalah : F h = P h A =  gh A Dimana F h = gaya hidrostatisa dalam SI MKS adalah Newton, dalam CGS adalah dyne.

5. Hukum Pascal

a. Prinsip Hukum Pascal

Hukum Pascal berbunyi sebagai berikut, tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar. Perhatikan gambar bejana berhubungan di bawah ini. F 1 F 2 A 1 A 2 Permukaan fluida pada kedua kaki bejana berhubungan sama tinggi. Bila kaki I yang luas penampangnya A 1 mendapat gaya F 1 dan kaki II yang luas penampangnya A 2 mendapat gaya F 2 maka menurut Hukum Pascal harus berlaku : � � atau

6. Hukum Archimedes

Suatu benda berada dalam ruangan terisi oleh zat cair diam maka gaya-gaya dengan arah horizontal saling menghapuskan tidak dibicarakan karena resultan gaya = 0. Sedangkan gaya-gaya dengan arah vertikal antara lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan ke atas gaya Archimedes, gaya Stokes. Hukum Archimedes berbunyi sebagai berikut, semua benda yang dimasukkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu seberat zat cair yang dipindahkan yaitu sebesar  c gV c . Ada tiga keadaan benda berada dalam zat cair antara lain sebagai berikut. 1 Benda tenggelam di dalam zat cair. 2 Benda melayang di dalam zat cair. 3 Benda terapung di dalam zat cair. F h = gV P 1 = P 2 F 1 : F 2 = A 1 : A 2 181

7. Tegangan Permukaan

a. Sudut Kontak

Sudut kontak  yaitu sudut yang dibatasi oleh 2 bidang batas yaitu dinding tabung dan permukaan zat cair. Dengan pemahaman bahwa,  dinding tabung : sebagai bidang batas antara zat cair dan tabung,  permukaan zat cair : sebagai bidang batas antara zat cair dan uapnya  = 180 Menurut sudut kontaknya bentuk-bentuk permukaan zat cair dalam bejana: 1 Cekung = air dengan dinding gelas, 0º    90º , zat cair membasahi dinding. 2 Cembung = air raksa dengan dinding gelas, 0º    90º, zat cair tidak membasahi dinding. 3 Datar = air dengan dinding perak,  = 90º

b. Tegangan Permukaan pada kawat yang dibengkokkan

c. Gejala Kapilaritas

Zat cair yang membasahi dinding:  Karena adhesi menyebabkan zat cair yang dekat dengan dinding naik.  Karena kohesi menyebabkan zat cair yang ada di tengah ikut naik.  Naiknya air dalam pipa diimbangi oleh berat air itu sendiri. Gaya yang menarik ke atas : 2  r  cos  Berat air :  r 2  g y 2  r  cos  =  r 2  g y  = Gaya yang digunakan untuk menahan kawat supaya kawat dalam keadaan setimbang. F = W 1 + W 2  = � � Newton meter Tegangan permukaan = gaya per satuan panjang  = massa jenis zat cair y = tinggi permukaan zat cair  = sudut kontak  = tegangan permukaan r = jari-jari pipa kapiler g = percepatan gravitasi 182

B. Viskositas dan Hukum Stokes

Gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida di mana benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Pada dasarnya hambatan gerakan benda di dalam fluida itu disebabkan oleh gaya gesekan antara bagian fluida yang melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya di mana gaya gesekan itu sebanding dengan koefisien viskositas  fluida. Menurut Stokes, gaya gesekan itu diberikan oleh apa yang disebut rumus Stokes: F s = 6  r  v dimana r adalah jari-jari benda, v adalah kecepatan jatuh dalam fluida. C. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : - Learning Cycle LC 2. Metode Pembelajaran : - Eksperimen - Diskusi - Kajian Pustaka - Tanya Jawab

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 37

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 24

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

Pengembangan Modul Fisika Sma Berbasis Science Technology Society Pada Materi Elastisitas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 16

Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA/MA.

0 0 17

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 19

Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Media Sosial Instagram Sebagai Sumber Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA.

0 4 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMA MA BERBASIS SIKLUS BELAJAR 7E (LEARNING CYCLE 7E) BERBANTUAN VIDEO PADA MATERI FLUIDA DINAMIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI | Permatasari | Inkuiri 9670 20543 1 SM

0 0 9

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa - UNS Institutional Repository

0 0 15