Folklor Hantu Ghostlore 19. sebagai editor buku berjudul folklor Nusantara Hakekat, Bentuk, dan Fungsi

dibandingkan dengan hantu Jepang; 5 Lee Kathleen 2011 mengindeks hantu-hantu Indonesia secara parsial yang berkait dengan hantu Jawa, hantu Hindu-Budha, dan hantu pesugihan; dan 6 Lukmaryo dkk. 2013 yang mengangkat kisah hantu Indonesia dalam bentuk komik. Berita terbaru dari htp:www. kabarmakassar.com 23 Februari 2013 menunjukkan bahwa ada tujuh kampus di Indonesia yang berhantu, yakni UI, IPB, ITB, UGM, Undip, Unair, dan UB. Bertolak dari peneliian-peneliian tersebut, sepanjang amatan penelii belum ada yang meneliimenulis tentang hantu kampus di Surabaya kajian folklor kontemporer.

B. Folklor Hantu Ghostlore

Ghostlore pada hakikatnya ialah folklor yang fokus kajiannya dipumpunkan pada dunia hantu, baik dulu, sekarang, atau masa depan. Hantu pada hakikatnya roh tanpa tubuh dari orang mai Wats, 2007:174 yang melakukan penampakan phenomenon melalui suara, bayangan, mimpi, ataupun meminjam tubuh manusia. Hantu-hantu tersebut bisa muncul diberbagi segmentasi kehidupan dan biasanya muncul pada malam hari. Hantu-hantu tersebut biasanya bersemayam di tempat berikut, misal gua, empang, gunung, kuburan, pohon besar. Selain itu, dalam konteks legenda perkotaan urban legends hantu tersebut menempai rumah sakit, rumah makan, kampus, pabrik, jembatan, dan mal. Genre folklor hantu ghostlore, antara lain 1 hantu yang muncul dalam kameracahaya ghost light, 2 tarian hantu ghost dance, 3 penyakit yang dialami oleh hantu ghost sickness, 4 pelihat hantu ghost seers , 5 invesigasi hantu ghost invesigaion, 6 pemburu hantu ghost hunters, kota hantu ghostown dan 7 karakter hantu characterisics of ghosts Guiley, 2007:188-195. Selain itu, ada pula kajian kampus hantu ghost campus. Genre folklor hantu ghostlore di Indonesia sebenarnya sangat banyak, tetapi masih belum ada peneliian yang opimal tentang folklor hantu di Indonesia. Dalam konteks dunia perhantuan, ipologi hantu terbagi menjadi dua, yakni sakral dan profan. Isilah sakral pada hakikatnya berkait dengan religiusitas, kebaikan, dan menjalankan ritual keagamaan Sims, 2011:207, sedangkan profan merupakan oposisi dari sakral, yakni nonreligius, kejahatankeburukan, dan idak menjalankan ritual keagamaan. Dalam konteks ini, keduanya saling beriringan dan beroposisi, dalam pemikiran Elidae 1956:29 seperi chaos dan chosmos—yang pada akhirnya adekuat. Dalam konteks yang esensial, sakral mengarah pada kesucian, sedangkan profan mengarah pada keidaksucian. Dalam dunia hantu, hantu yang suka menggoda, menjahili, dan menyakii manusia merupakan ipe hantu profan. Adapun hantu yang hanya muncul saja ataupun menampakkan diri, bahkan membantu manusia merupakan ipologi hantu sakral. Arikel ini diperoleh melalui hasil peneliian mendalam. Adapun desain peneliian ini difokuskan pada hantu-hantu kampus yang terdapat di wilayah Surabaya. Kampus-kampus yang dijadikan sebagai bahan peneliian tersebut, antara lain 1 Universitas Negeri Surabaya Unesa, 2 Insitut Teknologi Sepuluh November Surabaya ITS, 3 Universitas Airlangga UA, 4 Universitas Tujuh Belas Agustus Untag, 5 Universitas Pembangunan Nasional UPN, 6 Univeristas Dokter Sutomo Unitomo, 7 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas STIE Perbanas. Untuk teknik penentuan informan, penelii merujuk pada pemikiran Spradley 1997:61 tentang syarat minimal informan yang baik, yakni 1 berenkulturasi penuh; 2 terlibat langsung; 3 mempunyai waktu yang cukup; 4 suasana budaya yang idak dikenal; 5 nonanaliis. Selain kelima syarat yang dipaparkan Spradley, syarat informan yang baik yakni 1 penutur akif; 2 penutur eksoteris dan esoteris Ahmadi, 2012:84. Teknik pengumpulan data dalam peneliian ini sejalan dengan pernyataan Sudikan 2001:173, yakni melakukan 1 pengamatan, 2 pemotretan, 3 perekaman, dan 4 pewawancaraan. Dalam konteks pewawancaraan, penelii menggunakan wawancara informal-humanis agar kesan ‘santai dan cair’ muncul keika menggali data hantu kampus dari informan. Adapun informan legenda hantu kampus di Surabaya divisualisasikan pada tabel berikut. Tabel 1.1 Data Informan Legenda Hantu Kampus di Surabaya No. Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status Alamat 1. Asy Syam, S.Pd. Pria 27 th Dosen LB Unesa Lajang Sidoarjo 2. Z. Fanani, S.Pd. Pria 30 th Dosen STIE Perbanas Menikah Surabaya 3. Machrus Suyui Pria 23 th Mahasiswa UA Lajang Sidoarjo 4. Rahmat Pria 21 th Mahasiswa Unesa Lajang Magetan 5. Septa T. Farisna Wanita 21 th Mahasiswa ITS Lajang Jombang 6. Maius R., M.Pd. Pria 40 th Dosen Untag Menikah Surabaya 7. M. Zuhdi, M.Pd. Pria 29 th Dosen Unitomo Menikah Surabaya 8. Lukman, S.T. Pria 29 th Alumni UPN Menikah Surabaya 9. Moch. Anies, M.Pd. Pria 31 th Dosen Unipa Menikah Sidoarjo Dari data-data di atas, penulis mencoba membeberkan seluk beluk hantu di kampus dari sisi folklor. Upaya semacam ini tentu sebuah terobosan baru. Oleh karena hantu itu biasanya menempai tempat sacral dan sepi, namun riset ini justru mengungkap hantu di wilayah akademik. Ketertarikan semacam ini merupakan usaha yang patut dihargai, agar terungkap legenda-legenda hantu di wilayah kampus.

C. Legenda Hantu Kampus di Surabaya